Prologue

67 23 18
                                    

Mereka berdua sedang berada di sebuah tempat bermain bernama Universal Studio. Angin berhembus kencang, Arion menatap sang kekasih dari samping, mengamati wajahnya, senyumnya, rambut yang terurai panjang, Renesmee selalu menjadi tempat pulang. Bagi Arion, Renesmee adalah rumahnya.

Tangan Arion perlahan mengelus lembut kepala Renesmee

"Cantik." ujar Arion.

Renesmee menoleh dengan tersenyum.

"Memang aku selalu cantik." balas Renesmee yang masih sibuk dengan ice cream nya.

Setelah puas seharian menaiki berbagai macam wahana, mereka memilih untuk menikmati sunset bersama angin yang senantiasa memeluk keduanya.

"Rene, kamu ingat? saat aku bilang akan membawamu bermain di seluruh Universal Studio di dunia ini?" tanya Arion. Renesmee mengangguk ingat. Arion menggenggam tangan Renesmee seolah tak ada hari lain.

"kalau aku mengingkarinya, kamu marah gak?" Renesmee mengernyitkan keningnya heran.

"Kalau alasannya uang kamu habis, aku gak marah." balas Renesmee sambil cengengesan. Arion terkekeh, bagaimana bisa Renesmee selucu ini?

Ini adalah kali ketiga mereka menyambangi Universal Studio. yang pertama adalah Singapore. Kedua, Korea Selatan. Saat ini mereka berada di Universal Studio Jepang.

"Rion, aku punya banyak wishlist tempat yang harus kita kunjungi!!" ucap Renesmee dengan Antusias.

"Kalau masih ada waktu kita pergi, Ren." balas Arion dengan cepat.

"Janji?" Renesmee tersenyum mengangkat jari kelingkingnya.

"Janji." ucap Arion ketika kelingking mereka bertaut.

"Rion..." panggil Renesmee.

"mmm?"

"I love you, Rion jelek." Renesmee selalu tak ragu mengungkapkan bahwa ia mencintai Arion. Arion menangkup kedua pipi Renesmee dengan gemas.

"Aku juga cinta kamu, Renesmee. Selalu." Arion menaruh kepalanya di pundak Renesmee seraya menggenggam tangan kekasihnya.

Rasanya Arion ingin menghentikan waktu barang sejenak. Ini terlalu indah untuk dilewatkan dengan cepat.

"Tuhan.. Apakah permintaanku terlalu sulit untuk dikabulkan? Betapa aku ingin melihat senyuman manis yang terukir dibibirnya lebih lama. Bolehkah aku sedikit egois? aku ingin lebih lama menghabiskan hari-hariku bersamanya, pergi ke suatu tempat lalu bersenang-senang dengan perempuan yang aku cintai. Aku tidak ingin memberinya luka." Arion merapalkan doanya dalam hati dengan mata terpejam.

ScratchesTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang