Kembalinya kenangan Ujazdowski

12 4 0
                                    

Di kamar yang lumayan luas, Arash dan Elsa yang sudah mengenakan piyama-duduk saling berhadapan. Arash memberitahu Elsa tentang rencana pemotretran di Ujazdowski Park esok hari.

"Bener-bener niat banget ya lu mau ngeboongin nenek elu sendiri."

"Sebenernya sih gue ga mau ngeboongin nenek, tapi apa boleh buat El. Gue ga suka dijodoh-jodohin. Apalagi sama Arini. Ya... kalo ada yang gue suka sih pasti gue langsung nikahin dari dulu."

"Hmmm... ya udah gue mah nurut aja deh apa kata elu."

"Makasih ya El."

Di sela-sela percakapan mereka, terdengar suara ketukan pintu dari luar kamar.

Tok...tok...tok.

"Wejdź." (masuk).

Kreekkk...

Seorang asisten rumah tangga Arash mengantarkan sebuah bingkisan kepada Arash.

"Jest dla Ciebie pakiet od Pani Kirana." (Ada paket untuk Anda dari Bu Kirana).

Arash menyuruh pria itu untuk masuk dan memberikan bingkisan dari Kirana.
"Dziękuję Ci." (Terima kasih).

Pria itu langsung pergi dan menutup kembali pintu kamar.

Arash membuka isi paket itu dan menunjukkannya kepada Elsa.

"Bagus banget Rash."

"Bagus deh kalo elu suka."

Elsa membentangkan gaun pengantin ke arah wajah Arash-berwarna putih dengan dihiasi brukat metutupi bagian dada sampai ke leher dan lengan yang panjang.

***

Elsa berjalan menuruni anak tangga dengan gaun penganting panjang hingga menutupi kakinya yang tampak jenjang menggunakan sepatu hak tinggi. Rambut yang digelung dengan hiasan bando dikepalanya. Dipadukan dengan riasan wajah yang sederhana.

Arash mengenakan setelan jas berwarna putih dengan dasi kupu-kupu warna senada yang telah menunggunnya di bawah tangga, terpaku melihat penampilan Elsa yang begitu anggunnya bak putri di negeri dongeng.

Hanya tinggal dua anak tangga lagi, kaki Elsa tiba-tiba tak bisa menyeimbangkan langkahnya. Alhasil Elsa keseleo dan badannya pun terjatuh di lantai.

Kedebug...

Arash yang tadinya terpesona dengan kecantikan Elsa seketika jadi terkekeh melihat Elsa yang jatuh tersungkur.

"Hahaha..."

Elsa berusaha bangkit.

"Bukannya nolongin malah ketawa."

Arash menahan tawannya dan mengulurkan tangannya. Elsa pun tak menghiraukan uluran tangan Arash malah memukul tangan Arash.

"Aww..." Arash memegang tangannya yang terkena pukulan dari Elsa.
"Nih cewek ngajakinnya berantem mulu ya!" Tambah Arash.

"Gara-gara sepatu ini nih gue jadi keseleo." Elsa melepas sepatunya dan memberikannya kepada Arash lalu berjalan menuju teras depan tanpa alas kaki sambil menyingkap gaun panjangnya.

"El! Dasar cewek gila." Pungkas Arash sambil berjalan mengikuti Elsa.

***

Arash dan Elsa mulai menelusuri taman yang begitu indah. Arash melihat bangku yang dulu diduduki Anaya bersamanya saat Anaya memutuskan untuk kembali ke Jakarta. Arash teringat kenangannya bersama Anaya. Di benaknya, Arash melihat sosok Anaya yang sedang duduk sambil menangis.
Sekejap Arash langsung tersadar bahwa itu hanyalah masa lalunya bersama Anaya. Arash terus berjalan sampai akhirnya ia dan Elsa menjumpai tempat berbentuk gazebo dan ditemuinya Kirana serta krunya sedang melakukan pemotretan pasangan calon pengantin lainnya.

Goes to Warsaw 2Where stories live. Discover now