Berbaikan

9 4 0
                                    

Akhirnya Elsa sampai di kantor Arash. Elsa mencoba menghubungi Arash.

Tut...Tut...Tut...

Arash yang sedang duduk di kursinya sambil mengetik di laptopnya, pandangannya menoleh ke arah ponselnya yang berdering berada tak jauh dekat laptopnya. Arash terheran melihat layar ponselnya terdapat nomor yang belum ia beri nama, lalu langsung menjawab panggilan telepon dari nomor tak bernama.

"Cześć!" (Halo).

Elsa merasa terheran dengan bahasa yang digunakan Arash.

"Jangkung! Ini gue Elsa. Buruan elu turun, gue ada di lobi."

"Elu aja yang ke sini. Gue lagi sibuk."

"Gue canggung kalo harus masuk ke dalam sendirian lagi."

"Ya udah elu balik aja ke rumah!"

"Iya-iya. Okay gue ke atas!" Ujar Elsa yang kesal dan langsung menutup percakapan. "Dasar jangkung!"

Akhirnya Elsa memberanikan diri untuk memasuki kantor Arash sendiri. Ketika Elsa menapaki langkah demi langkah, semua mata tertuju pada Elsa dan tersenyum padanya. Elsa merasa keramah tamahan pegawai Arash ingin cepat-cepat berakhir dan segera menemukan ruangan Arash.

Akhirnya masa-masa yang membuatnya merasa canggung pun berakhir dengan ditemuinya ruangan Arash.

Tok...tok...tok...

"Masuk aja El."

Kreekkk...

"Fiuhh..." Ujar Elsa sambil menutup pintu.

"Kenapa El?"

"Ga pa pa."

"Duduk El."

Elsa pun duduk di sofa dan diikuti oleh Arash. Mereka duduk berhadapan.

"Elu udah ketemu sama cowok elu?"

"Udah." Ujar Elsa masam dan tertunduk.

"Muka lu kenapa ditekuk gitu? Bukannya harusnya elu seneng bisa ketemu sama pacar elu."

"Hmm... harusnya sih seperti itu."
Tiba-tiba ponsel Elsa berbunyi.

"Sebentar gue cek hp dulu."
Sementara Elsa membuka ponselnya yang berisi balasan pesan dari Luna, Arash beranjak dari duduknya dan mengambil soft drink di lemari pendingin.

Hai El, kabar gue baik.
Udah bangun dari tadi. Tadi gue lagi mandi.
Hmmm.. saking senengnya nih yang ketemu sama Randi jadi lupa ngabarin gue.
Pasti mau ceritain ketemuan lu sama Randi kan?
Gue udah ga sabar.
Gimana ceritanya?

Sementara itu Arash duduk kembali di samping Elsa yang sedang membalas pesan.

"Minum El." Tutur Arash sambil meletakan minumannya di meja.

"Iya, makasih."

Elsa membalas pesan dari Luna.

Ketemu sih. Kondisi gue sekarang ga seperti yang elu kira.

Maksudnya?

Randi selingkuh Lun.

Masa sih?

Iya, gue tadi barusan ke kampusnya, ngeliat dia meluk dan nyium pipi gitu sama cewek.

Ya elah El... Elu kayak ga tau aja pergaulan di sana. Cewek sama cowok nyium pipi atau pelukan itu udah jadi hal yang lumrah El.

Iya gue tau Lun. Yang bikin gue kesel Lun, dia ngeliat gue tapi dia ngacuhin gue.

"Elu ke sini mau ketemu gue apa cuma numpang ngadem doank sambil chatingan?" Ujar Arash yang kesal.

Goes to Warsaw 2Where stories live. Discover now