39%

20.4K 1.6K 830
                                    

Halo semua, apa kabar? Semoga selalu sehat yaa

Sorry banget lama updatenya 😭

Happy Reading

Sebelum baca vote dulu yaaa

Bila ada kesalahan dalam penulisan boleh tandai dikolom komentar

↠↠↠↠↠↺↞↞↞↞↞

Sarah berjalan bersama Haidar disampingnya, keluar dari ruang pertemuan. Ia nampak tenang meski baru saja menghirup udara yang sama dengan wanita yang telah menghancurkan hidupnya.

Ternyata menghadapi semuanya dengan tenang membuat ketakutan yang sempat menyelimuti hatinya perlahan bisa ia kontrol.

Sarah menoleh sekilas ke belakang dimana Agatha ceriss berada. Wanita itu nampak terlihat penasaran dengan kehadiranannya.

"Sarah, boleh kita bicara sebentar?" Agatha menyela langkah Sarah yang sepenuhnya akan meninggalkan ruang pertemuan tersebut.

Sarah menghentikan langkahnya, sebelum mengangkat lengannya melirik jam tangan. "10 menit," sahut Sarah singkat.

"Apa?"

"Anda hanya punya waktu 10 menit untuk berbicara dengan saya." Sarah memberi jarak, tidak ingin terlalu dekat dengan Agatha.

Agatha mengulam senyum tipis. "Sepertinya tidak ada yang berubah, kamu tetap arogan dan terlihat baik-baik saja," ujar Agatha.

Mereka berdua saling memandang, tatapan itu mengisyaratkan bohkahan luka satu sama lain.

"Kamu yang seperti ini membuat saya, muak."

Agatha menoleh kearah Haidar. "Padahal kamu bisa bahagia dengan laki-laki yang tepat. Kenapa masih bertahan dengan milik orang lain sampe sekarang?"

Sarah tidak paham arah pembicaraan Agatha, ia menaikkan sebelah alisnya.

"Milik orang lain? Siapa yang anda maksud—"

"Jonathan," potong Agatha cepat.

Agatha melangkah mendekati Sarah, namun langkahnya terhenti saat lengan Haidar membatasi dirinya. "Lihat seberapa beruntungnya kamu?" sarkas Agatha dengan nada menggoda.

"Jonathan memberikan saya hidup, Sarah, sama halnya dengan Haidar yang bisa memberi kamu kebahagiaan kan. Kenapa harus bertahan setelah semua usaha yang aku lakukan? Kenapa kamu begitu egois?"

Sarah menurunkan tangan Haidar yang berada ditengah dirinya dan Agatha.

"Usaha?" tanya Sarah, hampir tertawa. "Anda menghancurkan sebuah keluarga, itu bisa dibilang usaha?" lanjut Sarah.

"Sarah, seharusnya aku yang menjadi pendamping Jonathan. Hancurnya keluarga kecil kamu, memang bagian takdir."

"Nona Agatha, maaf tapi dalam takdir Jonathan tidak ada anda di dalamnya, seharusnya anda menyadari itu."

Tangan Agatha terkepal. Wajah lembutnya terlihat menegang setelah Sarah mengatakan hal tersebut. "Dari awal posisi itu milik aku, kamu yang merebutnya. Bahkan aku sudah berbaik hati membuat Jonathan membenci kamu agar kamu bisa bersatu dengan Haidar,"

"Kamu sangat mencintai dia bukan?" tanya Agatha menujuk kearah Haidar. Pria itu memalingkan wajahnya, tidak ada sepatah katapun yang keluar.

Sarah menampar Agatha dengan keras. Hingga membuat beberapa orang yang masih berada disana melirik penasaran kearah mereka.

"Yang anda permainan bukan hanya satu manusia, tapi satu keluarga," tutur Sarah tegas.

Agatha memandang Sarah dengan tatapan tajam. Tangannya melayang hendak membalas tamparan Sarah.

Sarah tidak mengelak, ia membiarkan wanita itu menampar dirinya dengan keras. Agatha tersentak melihat tindakan Sarah yang di luar dugaan. Ia tahu Sarah bisa menepis tamparannya.

"Puas? Apa dengan membalas, rasa sakit yang anda terima langsung hilang. Anda merasa lega dengan balas menyakiti?  cecar Sarah.

Agatha mundur, nampak linglung. Ia melakukan hal yang sama dengan menampar Sarah, tapi bukannya merasa lega. Ia malah merasa tangannya yang baru saja menampar Sarah terasa terbakar.

Agatha malah menambah luka dengan tangannya sendiri.

Haidar membalikan tubuh Sarah yang menghadap kearahnya. Pria itu terlihat khawatir, sembari mengusap sudut bibir Sarah yang robek.

Luka yang diterima Sarah lebih parah dari sekedar panas kemerahan dipipinya. Agatha berjalan mundur sebelum berbalik pergi tanpa mengatakan sepatah katapun.

↠↠↠↠↠↺↞↞↞↞↞

Daniel Alfonso teman dekat dari Agatha, mengusap rambut wanita itu lembut. Ia melihat sahabatnya itu termenung dalam jangka waktu yang lama.

"Daniel kamu tahu seberapa hancur hidup aku kan? Jika kamu menjadi aku apa yang akan kamu lakukan?" tanya Agatha dengan tatapan kosong.

Pria itu tertawa renyah. "Tentu saja membuka lembaran baru dan menyembuhkan luka yang ada. Kita bisa mencari kebahagiaan baru dari pada terus terjebak dan merasakan kesakitan sendirian, bukan?"

Agatha mendongok, ia mengambil tangan Daniel sebelum memeluk lengan kekar pria itu.

"Sedang butuh pelukan?" tawar Daniel. Dan Agatha menangguk tanpa ragu, sesaat kemudian ia merasa hangat dengan aroma maskulin yang mendekap dirinya.

"Aku bertemu dengan Sarah, Sarah Widyanto."

Daniel terdiam, hanya mendengarkan tanpa berniat mengintrupsi.

"Aku bukan orang jahatkan? Tapi kenapa aku merasa sudah melakukan kesalahan besar. Selama ini aku sendiri tidak pernah bahagia, jadi wajar bila aku membuat Jonathan merasakan hal yang sama kan?"

"Setelah Jonathan meninggalkan aku semuanya berubah. Aku ditinggalkan sendiri, sebatang kara." Agatha meringkuk di dalam dekapan Daniel.

Kedua orang tua Agatha tewas dalam kecelakaan saat akan merangkat ke Indonesia untuk menyelamatkan hubungan pertunangan dirinya dan Jonathan. Perusahaan orang tuanya kacau dan semua orang meninggalkannya.

Sebelum kehadiran Daniel ia merasa seperti mayat hidup yang terus berharap Jonathan akan datang. Menyelamatkan dirinya, Jonathan yang membuatnya jatuh cinta. Ia menginginkan pria itu kembali.

Agatha merasa diselingkuhi dengan adanya hubungan Sarah dan Jonathan yang saling jatuh cinta, orang yang paling ia sayangi meninggal, membuat kesendirian melahapnya hidup-hidup. Ia hanya berharap Jonathan mengerti bahwa keputusannya mengakhiri hubungan mereka membuat dirinya jatuh ke nereka.

Ia berharap dengan membuat Jonathan merasakan semua yang pernah terjadi dalam hidupnya. Pria itu akan kembali, setidaknya untuk minta maaf.

"Jika mereka melihat kamu sebagai antagonis, bukankah ada manusia lain yang telah melakukan kejahatan hingga sampai membuat kamu mendapat peran tersebut?"

↠↠↠↠↺↞↞↞↞↞

Spam komen 'next' di sini 👉

Berikan tanggapan terbaik kamu sesuai suasana hati setelah membaca chapter ini (😁☹😡😍) di sini 👉

Tinggalkan komentar yang lain juga untuk memberi semangat!

Follow Instagram:
rbilqisasiah

Perfect MomWhere stories live. Discover now