"Sakit, bego" gumam Kiara yang langsung mendapat tatapan tajam dari Pak Taeha.

"Lo diem napa, Ki. Disini lagi ada Pak Taeha. Gue malu" bisik Dira.

Dira menatap Pak Taeha. Ternyata dosennya itu sedang menatap dirinya dan Kiara datar.

"Pak" sapa Dira sambil tersenyum hambar.

Pak Taeha hanya diam. Dia kembali menatap buku yang diberikan Tante Alisa tadi. Sekaligus memilih gaun yang sekiranya cocok dengan Kiara.

"Ki. Gue pulang dulu, ya. Takut gue di tatap Pak Taeha kaya gitu" bisik Dira.

"Takut kenapa?"

"Takut jatuh hati. Tapi inget. Lo masih utang cerita sama gue"

"Tante. Dira mau pamit dulu, ya" ujar Dira sambil bangkit dari duduknya.

"Kamu mau ke mana?"

"Biasa. Cari novel"

Kiara langsung mendongakkan kepalanya menatap Dira yang sudah berdiri. Dia menarik tangan Dira hingga sahabatnya itu kembali terduduk di sebelahnya.

"Tungguin gue, Dir. Gue pengen ikut lo" ucap Kiara pelan.

"Terus Pak Taeha gimana? Gue nggak mau berurusan sama dia"

"Bentar lagi gue selesai ini"

"Dira. Silahkan kamu pergi karena Kiara masih ada urusan sama saya" ujar Pak Taeha tiba-tiba.

Kiara dan Dira langsung menolehkan kepalanya menghadap Pak Taeha. Ternyata dosen galak mereka itu masih menunduk menghadap buku yang berada di tangannya saat ini. Dira langsung bangkit dari duduknya dan melepaskan tangan Kiara yang sedang menggenggam tangannya.

"Gue bilang juga apa" ucap Dira tanpa suara.

Kiara hanya mendengus sebal. Dia masih menatap Dira seakan-akan meminta supaya sahabatnya itu mau menunggunya.

"Tante. Dira pamit dulu ya" ujar Dira sembari mencium tangan Tante Alisa.

"Iya. Hati-hati"

"Iya, tante. Pak Taeha, saya permisi dulu. Tenang aja, Kiaranya nggak saya bawa, kok"

Pak Taeha melirik Dira sekilas, kemudian dia bergumam menanggapi ucapan mahasiswinya itu.

"Assalamu'alaikum" ucap Dira.

"Wa'alaikumsalam"

"Ki. Gue pergi dulu, ya"

"Bukan temen gue, lo"

Dira tertawa sambil berjalan keluar dari butik milik Tante Alisa. Dia sebenarnya masih penasaran, apa yang sedang Kiara lakukan bersama Pak Taeha di sana. Bukankah mereka itu musuh bebuyutan? Apa mereka sedang ada project tanpa sepengetahuannya? Entahlah, Dira tidak tau. Tapi yang pasti, dia akan memaksa Kiara untuk menemuinya dan meminta penjelasan darinya nanti.

Setelah kepergian Dira tadi, Tante Alisa mengajak Kiara dan Pak Taeha untuk berkeliling melihat koleksi gaun pengantin yang ada di sana. Kiara rasanya seperti ingin memakai semua gaun itu. Karena menurutnya, desain yang dibuat oleh Tante Alisa sangat mewah dan sempurna.

"Kamu mau cari yang kaya gimana, Kiara?" Tanya Tante Alisa.

Kiara mengedarkan pandangannya ke seluruh penjuru ruangan. Dan tepat di pojok sana, Kiara melihat gaun putih dengan mutiara yang menghiasi bagian bawah gaun itu. Kiara langsung tersenyum dan menunjuk gaun pilihannya itu.

"Yang itu, tante"

Pak Taeha dan Tante Alisa mengikuti arah yang di tunjuk Kiara. Dan seketika mata Pak Taeha membulat sempurna setelah tau gaun yang di pilih oleh Kiara.

Mr.Taeha Dirgantara [on going]Where stories live. Discover now