♠★~ungkapan~★♠

Mulai dari awal
                                    

Semuanya juga terlihat senang dan akrab bersama larissa. Setiap aku mengobrol izekiel hanya mengabaikan ku

Maka dari itu aku malas untuk berbicara, kenapa? Apa izekiel marah kepada ku? Apa aku berbuat kesalahan.

Tiba-tiba zenith memegang pundak ku

"Eccle ada apa? Kenapa wajahmu pucat? Apa kamu sakit? " tanya zenith prihatin

Seketika semua orang menatap ke arahku. Aku menatap zenith

"Ah kepalaku sedikit pusing" ucapku

"Ah kalau begitu aku antar pulang saja, ayo eccle" ujar kak deon

"Tidak lebih baik kau beristirahat disini saja aku akan panggil kan dokter untuk mu" ucap duke tiba-tiba

Aku berfikir lebih baik aku pulang saja dari awal aku sudah merasa tak nyaman berada disini.

Aku mengucapkan terimakasih atas tawaran duke Alpheus kemudian beranjak pergi dari meja makan diikuti oleh kak deon

Sebelumnya ayah berbisik ke telingku "sebenarnya ayah ingin mengantar mu tapi nanti ada pertemuan penting maafkan ayah eccle.. " kata ayah, aku hanya tersenyum mengangguk untuk menjawabnya

Seperti rencana aku kemudian pulang di antar kak deon, diperjalanan hanya hening kak deon juga tak bertanya sesuatu

Aku merenung, sebenernya saat aku beranjak untuk pergi, aku menoleh sebentar ke depan . izekiel menatap penuh khawatir ke arahku

Kenapa dia khawatir? Seharian di pesta tadi dia hanya mengabaikan ku tuh, aku bingung akan sifat izekiel yang berubah-ubah seperti lampu lalu lintas

Sesampainya di mansion sarah dan daisy langsung menyambutku aku langsung pergi menuju kekamar untuk istirahat

Sarah menyuruhku untuk minum obat terlebih dahulu tapi aku langsung menolak nya mentah mentah dan meminta sarah untuk memberikan waktu sendiri untuk ku

Awalnya sarah menolak tapi setelah melihat raut wajahku ia langsung berubah pikiran dan mengijinkan

Aku menutup pintu kamarku setelah beberapa saat berdebat dengan sarah. Kemudian aku berjalan menuju jendela balkon lalu membukanya

Ku rasakan angin malam dengan keheningan yang sangat hening hanya suara jangkrik dan kunang kunang yang menemaniku

Aku menghela nafas panjang
Menatap bulan yang sangat besar dan terang malam ini. Melamun

Tapi lamunanku terbuyarkan sebab tiba-tiba saja dari arah bawah seseorang melempar batu ke arahku, tentu saja itu membuat ku kaget

Aku yang marah kemudian melihat kebawah bersiap siap memarahi sangat biang kerok. Tapi kerutan di dahiku hilang saat melihat pelaku yang melempar ku dengan batu

"Izekiel.. "

Ya itu izekiel!
Bagaimana dia bisa ada disini? Bukankah seharusnya ia masih berada di pesta?

Aku menutup mulutku tak percaya melihat izekiel yang tersenyum kegirangan di bawah sana, aku yang sadar situasi kemudian menyuruh izekiel untuk diam

Aku melihat ke sekeliling memastikan tak ada orang lain yang melihat nya, bisa runyam nanti kalau keberadaan izekiel ketahuan disini

Tiba tiba izekiel menggerakkan tangannya menyuruh ku untuk kebawah sepertinya ia mau mengajakku ke suatu tempat

Aku yang terpaksa kemudian turun ke lantai bawah dengan hati hati dan tanpa sepengetahuan orang lain, bahkan hampir tertangkap oleh penjaga yang sedang berjaga

Kemudian barulah aku sampai ke tempat izekiel berada, disana izekiel sudah menunggu ku tanpa lama lagi izekiel menarik tanganku lalu berlari membawaku kabur

"Eh hei tunggu! Kita mau kemana? Ah tidak, apa yang kau lakukan?! " ujarku

Izekiel hanya tertawa sebagai jawaban , membuat ku kesal

Setelah beberapa lama izekiel mengajaku berlari dan aku dengan bodohnya mengikutinya akhirnya kami berhenti di sebuah padang rumput dengan bunga bunga dandelion memenuhinya seperti tempat dimana aku tersesat ke Atlanta dan bertemu izekiel

Aku terpaku kagum melihat pemandangan didepan ku ya pemandangan indah dari obelia. Dari sini kita bisa melihat seluruh obelia secara langsung.

"Wahhh" seruku takjub

Aku berjalan kedepan berusaha melihat lebih dekat lampu lampu di pusat kota terlihat sangat indah disini seperti ribuan kunang-kunang sedang bersatu.

Izekiel mendekat kemudian berdiri di sebelahku aku yang sadar kemudian menoleh ke arahnya

"Sangat indah kan? Aku selalu bermimpi untuk membawa seseorang yang spesial untuk ku datang dan melihat ini bersama sama.. "Ucap izekiel membuatku terdiam

"... "

"Awalnya aku ingin mengajak ibuku tapi ibuku sudah tak ada di dunia ini lagi jadi aku bingung mau membawa siapa ke sini.. "Terus izekiel

" lalu kenapa kau kembawaku kesini? "Tanyaku

Izekiel tertawa, suara tawa nya yang khas sudah biasa terdengar di telingaku. Aku tetap menatap lurus ke arah izekiel ,menunggu jawaban.Kemudian ia menatap mataku

" itu karena kau spesial eccle.. "

Tak, satu kalimat itu membuat ku mematung bahkan angin yang kini membuat rambut ku berantakan sudah tak kepedulian lagi

Kemudian tiba-tiba izekiel mendekat ke arahku, menyibakkan rambut ku ke belakang. Membuat hatiku berdebar-debar

"Ya kau spesial.. " bisik izekiel ke telingaku

Kemudian balik menatap mataku
Aku menyadari bahwa sebentar lagi situasi ini akan membuatku gila

"T-tunggu! Memang-nya kau menganggap ku sebagai apa?" tanyaku terbata bata

Izekiel terdiam sebentar, membuatku penasaran akan jawabannya

"Ah tentu saja sebagai adik memangnya apa lagi? " jawab izekiel polos


Bersambung...

MOHON KOREKSI JIKA ADA YANG SALH ATAU KURANG  TERIMAKASIH!

ECCLESIATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang