"Masih lama, Ki?" Tanya Dira yang baru saja menghampiri Kiara dengan botol sirup di tangannya.
"Harusnya gue udah selesai dari tadi. Gara-gara Pak Taeha gue jadi ngulang dua kali" jawab Kiara emosi.
"Lagian lo. Udah tau Pak Taeha kaya gitu. Masih aja cari gara-gara"
"Ya kan gue kira tadi dia nggak lihat"
"Nggak lihat gimana? Orang dari tadi dia mantengin lo terus"
Kiara menolehkan kepalanya "Emang iya?" Tanyanya ragu.
"Iya. Dari tadi itu dua dosen lihatin lo terus"
"Mereka naksir sama gue kali. Mangkanya dari tadi lihatin gue terus"
"Dih, ke pd an banget lo jadi orang. Udahlah, gue mau ngumpulin ini dulu. Lo cepetan ngerjainnya, keburu Pak Taeha kebakaran jenggot" ujar Dira sebelum meninggalkan Kiara.
"Kamu belum selesai, Kiara?" Tanya Pak Andra.
Kiara mendongakkan kepalanya "Sebentar lagi, pak. Ini tinggal nulis etiket" jawab Kiara.
"Yaudah, cepat selesaikan"
Kiara tersenyum lalu menganggukkan kepalanya. Aura berinteraksi dengan Pak Andra dan Pak Taeha memang berbeda. Kiara merasa lebih relaks jika berbicara dengan Pak Andra. Lain hal nya dengan Pak Taeha. Dia selalu saja tegang jika berada di dekat dosennya itu. Mungkin karena Pak Taeha mempunyai sifat dingin, jadi tidak semua orang berani mengahadapinya.
Kiara maju ke depan untuk mengumpulkan tugasnya di meja pengawas. Sebelumnya dia melirik ke arah Pak Taeha terlebih dahulu. Laki-laki itu terlihat menatapnya datar. Aura dinginnya benar-benar terasa jika Pak Taeha sedang seperti ini.
"I-ini hasil pekerjaan saya, pak" ucap Kiara gugup.
Pak Taeha menunjuk meja pengawas menggunakan dagunya "Taruh situ" jawab Pak Taeha dingin.
Pak Andra yang masih sibuk memeriksa hasil kerja mahasiswanya langsung mendongak ketika mendengar suara Kiara. Dia menatap Kiara dengan senyum yang mengembang di wajah tampannya.
"Sudah selesai, Ki?" Tanya Pak Andra.
"Sudah, pak"
Pak Taeha langsung menggebrak meja, yang membuat semua orang terkejut karena suaranya. Setelah itu dia berdiri sembari mengedarkan pandangannya ke seluruh penjuru ruangan, tanpa memperdulikan Kiara yang masih berdiri menatapnya.
"Yang sudah selesai silahkan keluar. Alat-alat yang kalian pakai, silahkan di kembalikan ke tempat semula. Saya permisi, selamat siang"
"Siang, pak" jawab semua orang serempak.
"Pak Andra, saya permisi dulu" ujar Pak Taeha sambil menatap Pak Andra.
"Baik, pak. Terima kasih"
"Sama-sama"
Pak Taeha langsung mengambil tas serta beberapa kertas yang ada di depannya. Setelah itu dia keluar tanpa melihat ke arah Kiara sedikitpun. Sedangkan Kiara, dia masih menatap punggung tegap Pak Taeha yang mulai menghilang di balik pintu laboratorium. Sebelum akhirnya, suara Pak Andra kembali menyadarkannya.
"Kiara" panggil Pak Andra.
"Eh. Iya, pak?"
"Kamu kenapa bengong?"
"N-nggak papa, pak. Saya permisi dulu, mau beresin peralatan saya"
Pak Andra menganggukkan kepalanya "Silahkan" jawab Pak Andra.
Semua orang sudah keluar dari laboratorium, dan di sana kini hanya tersisa Pak Andra dan Kiara saja. Kiara sengaja menunggu semua orang keluar karena ada beberapa hal yang ingin ia tanyakan kepada Pak Andra.
YOU ARE READING
Mr.Taeha Dirgantara [on going]
Humor"Pak" "Hm" "Jangan mau ya, di jodohin sama saya" ujar Kiara memelas. "Kenapa harus nggak mau?" Tanya Pak Taeha dengan tatapan lurus ke depan. "Kan saya ngeselin. Nanti Pak Taeha pasti cape kalo punya istri yang nggak bisa di atur kaya saya" Pak Tae...
Part 8
Start from the beginning
![Mr.Taeha Dirgantara [on going]](https://img.wattpad.com/cover/309031932-64-k131758.jpg)