Prolog

1.4K 102 2
                                    

Aku percaya setiap perempuan punya pernikahan impian masing-masing. Bahkan sejak belia, aku sudah tahu pesta pernikahan seperti apa yang kuinginkan. Gaun dan sepatu seperti apa yang ingin kupakai, hingga kue pengantin, bunga-bunga dan bagaimana dekorasi tempatnya, sudah terpeta jelas di benakku.

Pernikahan itu hanya sekali seumur hidup, tentu saja aku harus mempersiapkannya dengan matang, bukan?

Aku ingin semuanya sempurna. Aku ingin menjadi perempuan tercantik di hari istimewaku. Bertahun-tahun aku terus memelihara impian itu, hingga akhirnya terwujud. Namun, aku lupa bagian terpenting dari pernikahan itu sendiri.

Pengantin prianya!

Aku lupa menuliskan kriteria lelaki seperti apa yang pantas mendampingiku di hari bahagia itu.

Aku lupa kalau pernikahan tak bisa dilakukan sendiri.

Harus ada pengantin pria, yang tidak hanya melengkapi kebahagiaanku pada hari pernikahan tersebut, tapi juga hari-hari setelahnya. Hari-hari saat pesta telah usai, tenda sudah dilipat, gaun pengantin sudah berganti , bunga-bunga indah yang menjadi dekorasi sudah layu dan semua euforia kebahagiaan pada perayaan itu sudah meredup.

Hari-hari di mana aku menjalani makna dari pernikahan itu sendiri, setelah berjanji di hadapan Tuhan untuk saling menyayangi dan membangun rumah tangga yang bahagia. Saling setia dan mencintai dalam kondisi apa pun. Baik suka maupun duka.

Perjanjian yang ringan diucapkan, tapi sangat berat dijalankan. Terlebih kalau biduk cinta yang diagung-agungkan akan membawa kebahagiaan, ternyata tak setangguh perkiraan. Badai yang datang seketika membuatnya karam di lautan, sebelum sampai ke tepian.

Sejak saat itu, aku tak lagi percaya pada pernikahan. Meski, tetap saja aku sangat menikmati dapat membantu orang-orang mewujudkan pernikahan impian mereka. Karena aku percaya, setiap pernikahan punya cerita tersendiri, dan aku akan mewujudkannya bersama WeSto.

Hanya satu harapanku pada semua perempuan, semoga pengantin pria yang mereka pilih, bisa membersamai mereka menjalani pernikahan impian yang sesungguhnya.

LET'S GET MARRIED! (NIKAH, YUK!)Where stories live. Discover now