09

3.1K 281 103
                                    

Apartemen seminggu lalu yang terpenuhi tawa kini telah hening kembali seperti semula. Sama halnya dengan lelaki yang terus menggangunya juga ikut menghilang selama seminggu ini. Bahkan apartemen yang terjauh dari Alkohol kini terpenuhi oleh Alkohol kadar tinggi. Asbak di meja pun juga di penuhi oleh abu rokok dan sudut batang rokok.

Off berjalan linglung membawa botol alkohol menuju dapur lalu berhenti tepat di mana kamar lelaki kecil itu tiduri dulu. Tangan kekarnya membuka kamar tersebut lalu duduk di tepi jalan untuk melihat keliling kamar kecil ini.

"Teman bajinganmu tak ingin memberitahuku di mana keberadaanmu" Off berceloteh pada foto di meja nakas kecil samping ranjang minimalis. Di sampingnya juga terdapat dirinya yang mengerang karena tak ingin foto bersama Gun dulu.

Kini matanya mengernyit kala melihat sebuah foto di mana dua sosok bocah yang tersenyum pada camera. Salah satu senyuman itu membuat hati Off bergetar. Entah kenapa, ia sangat familiar dengan senyuman tersebut dan sekarang ia juga merindukan senyuman itu.

"Sialan, kau benar-benar membuatku gila Gun" Off menidurkan tubuhnya di ranjang minimalis tersebut setelah meminum alkoholnya kembali. Seminggu ini, Off tak luput dari minuman beralkohol sangat tinggi. Bahkan ia bisa menghabiskan rokok 3 bungkus dalam sehari karena terlalu gila akan tidak adanya Gun di apartemennya

"Seharusnya aku senang kau tak ada di sini. Seharusnya aku juga tak marah pada Mild karena telah menyuruh orang untuk memperkosamu. Seharusnya aku.... Sialan kau benar-benar sialan Gun" Celotehan dari Off benar-benar terlihat menyakitkan kala mata sipit itu tiba saja berurai air mata. Tak sederas saat orang lain menangis, hanya saja sekarang ini Off terlihat seperti orang yang paling menyakitkan.

"Mild yang memasukan obat di dalam alkoholmu. Percaya atau tidaknya itu yang terjadi"

"Jangan menyalahkan kekasihku Gun, kau gila hah?"

Sehari setelah dimana Gun hampir di lecehkan. Off menemui Mild yang berbicara pada orang yang hampir melecehkan Gun. Awalnya ia tak ingin mengurusinya akan tetapi ucapan dari si pelaku benar-benar membuatnya terkejut bukan main. Sosok tersebut adalah suruhan dari Mild, Off hanya tak menyangka akan kekasihnya yang seperti ini.

Off meminta penjelasan dari Mild, lalu wanitanya melakukan hal seperti itu hanya karena cemburu. Apa dia gila? Sejak saat itu Off benar-benar marah besar pada Mild entah kenapa. Ia tak ingin Gun di sentuh oleng orang lain selain dirinya.

Off tak ingin melihat Gun tersakiti jika itu bukan dirinya. Lalu saat dia menghilang, Off membuat janji padanya sendiri jika Gun kembali maka ia akan bersikap layaknya seorang yang bertanggungjawab

"Aku tak suka dengan hubungan pertemanan ini" Off menejamkan matanya dengan celotehan tak jelas yang selalu memanggil nama Gun. Sehari dua hari ia seperti biasa akan tetapi lama-kelamaan Off benar-benar akan gila

Off sudah berusaha untuk mendatangi Gun ke kedai tempat kerjanya. Akan tetapi sosok tersebut malah menghilang entah kemana. Bahkan Ssing sendiri tak ingin memberitahu di mana Gun berada. ia berniat untuk meminta bantuan kepada teman-temannya, tetapi mengingat bagaimana jika ia adalah seorang Tsundere jadi Off mengurungkan niatnya tersebut

Off bingung akan perasaannya sendiri

Di satu sisi ia mencintai Gun

Di sisi lain ia juga membenci Gun

.
.
.

"Ssing, kembalikan Gun padaku" Ssing mengabaikan ucapan dari Off dan lebih mementingkan membersihkan meja makan kedai.

"Aku hanya ingin merawatnya juga anakku. Jadi kembalikan dia padaku" Off masih berdiri di samping Ssing dengan ucapan yang masih sama. Meminta Gun di kembalikan padanya

Not Visible (OFFGUN END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang