11

3.4K 268 39
                                    

"kau memakai kursi roda juga?" Tanya Gun kecil pada Off yang sekarang duduk di kursi roda kecil juga sama dengan Gun. Mata mereka saling bertemu membuat Gun tersenyum lebar. Gun berada di taman rumah sakit bersama kepala Han untuk menemui lelaki tampan yang saat ini ia ajak bicara

"Kau tahu jika di dalam perutmu ada saudaraku yang tinggal di sana. Bolehkah aku bermain denganmu agar aku bisa dekat dengan saudaraku?" Off melihat perutnya lalu menatap kepada ibunya tak mengerti dengan apa yang di katakan bocah kecil yang ada di kursi roda ini. Bahkan tangan juga kaki kecil itu terbalut oleh perban

"Aku hanya ingin melihat saudaraku tetapi dia sudah tiada. Kepala Han mengatakan jika ada saudaraku di dalam perutmu" Gun terus mendekati Off kecil sehingga Off sedikit memundurkan kursi rodanya itu.

"Dia saudara dari orang yang mendonorkan ginjal untukmu. Bermainlah dengannya eum" Off mengangkat wajahnya lalu beralih menatap Gun yang tersenyum lebar. Bibir tipis itu jadi ikut tersenyum lalu mengangguki ucapan dari Gun. Awalnya ia sedikit takut, akan tetapi saat melihat wajah cantik dari Gun, Off mengurungkan pikirannya jika bocah di depannya ini adalah bocah nakal.

Tak ayal, Gun langsung berteriak kegirangan sehingga membuat bibi Han langsung ketakutan jika tulang Gun akan semakin memburuk. Tapi tak apa, setelah mengurung diri di dalam ruangan rumah sakit karena mendengar jika Gen tiada, sekarang bibi Han bisa melihat kembali senyum cerah dari Gun, karena ia mengatakan jika Gen masih ada. Tetapi di tubuh orang lain

"Aku Gun Atthapan berumur sembilan tahun dan kau?"

"Off Jumpol, aku berumur sepuluh tahun" Gun mengangguk dengan senyuman cerianya.

"Aku memanggilmu Papi" Off tersenyum cerah dan mengangguki ucapan dari Gun.

Setelah acara perkenalannya, Gun juga Off semakin dekat. Bahkan sekarang Off bisa berjalan sempurna dengan mendorong kursi roda milik Gun menuju taman. Taman itu semakin dekat dengan ocehan-ocehan manis dari Gun dan tak ayal Off selalu mencubit pipi gembil milik Gun

"Padahal aku hanya patah tulang tetapi kau yang sembuh duluan" Gun bersedekap dada tak menerima jika Off telah sembuh tanpa menunggunya sembuh dulu. Off terkekeh, lalu tubuhnya berjalan kearah depan Gun dengan senyuman. Gun juga ikut tersenyum cerah

"Gun.." panggil Off membuat Gun mengangkat kedua alisnya. "Setelah ini aku sudah di perbolehkan pulang, jadi...."

"Bagus, berarti Papi sudah sembuh total. Jangan lupa untuk terus menjengukku eoh" Gun masih tersenyum membuat Off malah menggaruk belakang kepalanya dengan wajah yang memerah.

"Aku tak bisa menjengukmu lagi, karena ayah juga ibuku akan pindah keluar negri untuk tinggal bersama kakakku" senyuman itu langsung memudar di gantikan dengan air mata yang menumpuk di pelupuk mata indahnya.

Gun langsung membuang muka pada Off dengan isakan yang tak terdengar sama sekali tetapi di tangkap oleh Off dan meyakini jika Gun sedang menangis sekarang. Off juga berat hati meninggalkan Gun sendiri di sini. Tapi mau bagaimana lagi, ia juga harus mengikuti kedua orangtuanya

"Kapan kau pergi" tanya Gun tanpa memanggil kata panggilan papi pada Off. Off menghela nafasnya lalu mengambil wajah sang bocah itu.

"Hari ini" Gun semakin menurunkan air matanya "pergilah, pergi yang jauh dariku hiks... Aku tak ingin menem... Hmmm"

Off mengambil wajah Gun agar Gun mau diam. Caranya adalah mencium bibir bocah itu, entah setan apa yang merasuki pikiran bocah berumur 10 tahun ini hingga mengerti tentang hal ciuman seperti tadi. Hal itu tentu saja sukses membuat Gun terdiam dengan tangisannya.

Not Visible (OFFGUN END)Unde poveștirile trăiesc. Descoperă acum