07

2.9K 292 96
                                    

Gun tertawa dengan keras menonton kartun bersama Off, tawa yang lama hilang itu kembali lagi. Sudah satu bulan setelah Off mengajaknya berteman, kini mereka sangat dekat layaknya seorang teman.

Usia kandungan Gun sekarang sudah masuk di usia enam bulan, hal mengidam di usia segini memang wajar bagi Gun. Dan dengan setia Off akan menemaninya untuk meminta hal ini itu. Seperti saat ini, Gun mengajaknya untuk menonton kartun Tom and Jerry.

Off menatap wajah tirus Gun yang semakin mengurus itu lalu tersenyum entah kenapa. Selama sebulan ini, berteman dengan Gun tak semembosankan dengan apa yang di pikirannya. Justru berteman dengan lelaki kecil ini membuatnya sering tertawa dengan tingkah lucu dari Gun.

"Phi Off" Off langsung mengangkat alisnya "bisakah aku tidur di pahamu?" Off mengangguk sehingga membuat Gun langsung tidur di paha milik Off.

Sangat nyaman seperti biasanya

Gun menatap Off dengan senyuman sehingga Off juga ikut tersenyum. Anggap saja Off gila sekarang, menerima orang yang ia benci dan mengubah segala perlakuannya pada Gun membuat Off benar-benar merasa dirinya memang gila.

"Terimakasih" Off terkekeh lalu ia menjitak kepala Gun membuat Gun mendengus dengan tangan yang mengusap dahinya. Off langsung mengusap bekas jitakan tersebut.

"Aku pikir kau akan membalasku dengan apa yang aku lakukan dulu" Gun mencubit perut Off sehingga membuat Off memekik kesakitan lalu menatap Gun penuh amarah. Bukannya merasa bersalah, Gun justru semakin tertawa.

"Aku tak sejahat itu Phi Off... Aku juga salah di sini karena terlalu mengikutimu dulu" Off mengangguk-angguki ucapan Gun

"Ya, kau memang paling salah di sini" Gun mendengus lalu kembali mencubit perut Off lebih keras lagi dan hal itu membuat Off semakin memekik kesakitan lagi. Kemudian mereka saling tatap lalu tertawa entah kenapa.

"Phi Off aku ingin muntah" rengek Gun yang langsung berdiri dan berlari menuju kamar mandi. Tak ayal Off langsung mengikuti arah jalan Gun dari belakang. Dan benar saja, Gun langsung memuntahkan darah dari mulutnya.

"Kenapa darah yang keluar terus dari mulutmu" tanya Off dengan mengusap darah yang berceceran di area mulut Gun. Gun hanya bisa tersenyum pada Off

"Muntah darah dalam keadaan hamil itu hal yang wajar Phi Off"Off hanya diam dengan menatap Gun penuh helaan nafasnya yang kasar

"Aku tak tahu apa yang kau sembunyikan dariku, akhir-akhir ini kau juga sering pingsan dan juga demam aku percaya saja jika ini semua gejala dari hamil dan Gun, aku tak sebodoh itu untuk kau bohongi terus" Gun hanya terdiam lalu berdecih pada Off.

"Kau tahu, kau sok tahu" ucap Gun lemas membuat Off langsung mengambil tubuh Gun agar lelaki kecil ini tak jatuh ke lantai. "Aku sangat lemas, gendong aku masuk kekamar"

"Semakin dekat denganku, kau semakin semena-mena padaku eum" Ucapan dengan perilaku sangatlah berbeda. Off mengucap kata seperti tak mau menggendong Gun tapi sekarang Off malah langsung mengambil tubuh Gun untuk di gendong menuju kamar Gun. Tidak, justru sekarang ia memasukan Gun kedalam kamarnya dan Gun tak terkejut akan hal itu karena selama sebulan ini Gun akan tidur di kamarnya kadang juga tidur di kamar milik Off jika sang tuan rumah mengizinkannya.

.
.
.

Gun melihat obat kapsul miliknya yang masih utuh. Kepalanya sangat pening bahkan tubuhnya sekarang terasa kedinginan hingga ia mengigil di balik selimut tebal milik Off. Ia terus berperang dengan otaknya, meminum obat ini akan membuat anaknya tiada tetapi jika tidak meminum obat tersebut sama saja Gun menyiksa dirinya sendiri.

Sudah lama Gun tak mengonsumsi obat-obatan agar ia tak melukai sang jabang di dalam perutnya. Gun terlalu takut jika obat yang ada di tangannya ini akan melukai sang anak. Jadi ia berusaha mati-matian untuk menahan semua rasa sakit yang ada di dalam tubuh hingga kepalanya.

Not Visible (OFFGUN END)Where stories live. Discover now