Absurd Quintuplets (13)

19 7 0
                                    

____

Jangan lupa ngaji dan shalawat Nabi 🤍
Tetap jaga iman dan imun 🤍

Happy Reading!

***

Sehabis bel istirahat pertama. Raindra dan Raisa duduk di depan kelas yang ada tempat duduk panjang sedangkan kembaran keduanya sedang ke kantin membeli jajan. Raindra menghela napas ketika Bulan mendatangi dirinya. Padahal, Raindra sedang menjauhi Bulan beberapa hari ini. Raindra tidak mau lagi merasakan sakit karena cinta sendirian.

"Hai, Raindra."

"Hai," jawab Raindra dengan cuek.

Bulan merasa heran mendengar jawaban dari Raindra karena tidak biasanya Raindra secuek itu padanya. Raisa yang melihat kehadiran Bulan pun merotasikan bola mata malas.

"Ngapain lo ke sini sih?" tanya Raisa.

"Raisa kok lo nanya gitu sih? Gue kan ke sini mau ketemu Raindra."

"Mau ngapain lagi ketemu sama Raindra?" tanya Raisa dengan tatapan tajam.

"Raisa, gausah ikut campur!" Tegas Bulan.

Bulan kembali menatap Raindra yang hanya diam saja. Biasanya, Raindra selalu menjadi penengah ketika dirinya ribut dengan Raisa.

"Raindra, kok lo menjauh dari gue sih?"

"Sengaja."

"Kenapa sih, Ndra? Kalau gue ada salah itu ngomong bukan malah menjauh. Gue nggak punya tempat curhat lagi untuk membahas kelakuan Darel."

Mendengar nama Darel membuat Raindra semakin kesal. Bulan datang kepadanya jika ada masalah dengan Darel. Jika tidak ada masalah dengan Darel, mana mungkin Bulan akan mendatanginya seperti ini.

"Gue ini di mata lo sebenarnya apa sih, Bulan?" tanya Raindra dengan sorot mata serius. Bahkan, ia sudah berdiri supaya semakin mudah berbicara kepada gadis tersebut.

"Mak-maksud lo nanya gini apa sih, Ndra?"

"Setau gue, lo sama Darel itu udah putus. Dan, sekarang lo datang ketemu sama gue karena lo mau bahas soal kelakuan Darel. Lo sehat nggak sih jadi cewek?"

Bulan terdiam mendengar ucapan dari Raindra. Sungguh, ia tak menyangka Raindra akan bersikap seperti ini. Ia pikir, Raindra akan menenangkan dirinya seperti sebelumnya.

"Gue bukan badut, Bulan. Gue juga bukan tempat pelampiasan lo tentang rasa sakit lo sama Darel. Gue punya perasaan juga, Bulan!"

"Lo tahu, gue udah cinta sama lo semenjak lo belum jadian sama Darel. Gue nggak mau ngutarakan ini semua karena gue nggak mau merusak persahabatan kita. Tapi, semakin ke sini sikap lo berubah total, Bulan. Lo datang ke gue kalau ada butuhnya aja. Lo cuma minta saran sama gue soal Darel, sekalinya gue kasih saran cuma lo anggap angin lalu. Toh, lo kembali lagi sama pendirian lo sendiri."

Raindra mengeluarkan segala unek-uneknya membuat Bulan mengerjap tak percaya dengan fakta yang baru saja didapatkan olehnya.

"Lo cinta sama gue, Raindra?"

"Ya, tapi sekarang gue bakal hapus semua perasaan tersebut. Cinta sendirian itu sama sekali nggak enak, Bulan."

Setelah mengatakan hal tersebut, Raindra langsung masuk ke dalam kelas. Bulan akan menyusul, tapi ditahan oleh Raisa.

"Minggir!"

"Enggak mau," jawab Raisa sambil menggeleng.

"Lo harusnya sering ngaca sih, Bulan. Kalau lo nggak cinta sama Raindra gausah ngasih dia harapan. Lo sama Raindra udah selesai sampai di sini. Jangan pernah ganggu hidup Raindra lagi!"

Absurd Quintuplets (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang