Insecurity - Barbatos

447 49 15
                                    

Untuk bab kali ini, aku mohon dengan sangat, kalaupun kalian tidak suka hal-hal berbau sejarah, apalagi pewayangan untuk jangan di skip karena, This story is a puppet version of Beauty and Beast.

Tolong koreksinya teman-teman, katakanlah aku nekat nulis ini tanpa riset dulu ke Museumnya. Jadi jika kalian yang pernah mengunjungi Museum Wayang, dan ada hal yang tidak ada di dalam Museum, please tell me.

***

Kamu berdiri di depan cermin, menatap wajahmu dengan raut wajah sedih. Kamu merasa muak dengan dirimu, muak dengan tubuhmu. Kamu merasa berbeda dari gadis seumuranmu.

Kamu menoleh pada majalah yang tergeletak di atas ranjang. Majalah kecantikan, yang berisi model-model dengan badan seksi, kulit putih, dan mata yang indah.

"Kenapa aku tidak dilahirkan cantik, seperti mereka?"

Kamu merebahkan dirimu di atas ranjang. Oh sungguh, kamu terobsesi untuk menjadi cantik layaknya model di majalah pakaian. Standar kecantikan di era sekarang adalah mereka yang memiliki dada dan bokong berisi, dengan mata indah, kulit putih, dan rambut lurus. Sedangkan kamu? Kamu tak satupun memenuhi kriteria diatas.

Mereka yang cantik selalu diagungkan, hidup mereka jauh lebih mudah, dan mudah untuk mendapat kekasih. Dan hal tersebut adalah Fakta!

Selama hidup, tidak ada satupun pria yang menaruh hati kepadamu. Berteman-pun mereka tidak sudi. Berkali-kali pernyataan cintamu di tolak, hanya karena wajahmu yang kurang menarik di mata mereka. Mereka mengharapkan wanita cantik, dan seksi alih-alih wanita yang tulus. Wanita berparas cantik akan mengangkat martabat seorang pria, wanita cantik bisa di pamerkan di sosial media, pria tidak akan malu mengajak sang wanita kencan jika ia cantik jelita.

"Haaaaah..." kamu menghela nafas panjang, "Kurasa aku harus menyerah saja"

Kamu duduk di tempat tidur, tanganmu meraba-raba laci nakas. Tanganmu meraih sebuah foto, foto dirimu dengan seorang lelaki yang usianya lebih tua darimu. Kamu menatap lekat foto yang mulai usang termakan usia, sambil mengelus pelan wajah kalian yang terlihat sangat bahagia.

Pria yang berdiri di sampingmu bernama Barbatos. Barbatos, satu-satunya teman masa kecilmu yang tersisa saat ini. Dialah satu-satunya support system-mu. Hal yang tidak kamu dapatkan dari keluargamu.

Mereka lebih menyayangi kakak perempuanmu yang terlahir cantik. Kakak perempuanmu sangat memenuhi standar kecantikan dunia. Tubuh tinggi semampai, bagian dada dan bokong berisi, kulit yang halus, hidung mancung dan mata yang indah. Karena kecantikannya kakakmu di rekrut sebagai model.

Tanganmu terulur pada majalah fashion, dimana kakakmu yang menjadi model majalah dunia.

Inilah mengapa kamu sering sendiri di rumah, oh ada bibi dan sopir pribadi yang menjagamu, kebetulan mereka sepasang suami istri, dan anak mereka sudah menikah semua

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Inilah mengapa kamu sering sendiri di rumah, oh ada bibi dan sopir pribadi yang menjagamu, kebetulan mereka sepasang suami istri, dan anak mereka sudah menikah semua. Jadi kamu menganggap mereka sebagai orang tua kedua, begitu pula sebaliknya.

Hopeless 「Obey Me」On viuen les histories. Descobreix ara