[16] bad news

13 3 0
                                    

"Oh, crap."

Padahal, Andy tidak berniat agar suaranya didengar oleh orang lain dalam ruangan. Tapi karena Reeva mendengarnya dan tahu kalau alasan dari umpatan Andy adalah berita yang ditontonnya, Ia berujar, "Turn the volume up."

Menuruti kata Reeva, Andy membesarkan volume televisi sehingga cukup terdengar oleh Lorna yang sedang menggendong Dawn─anaknya yang berumur 3 bulan─di ujung ruangan bersama Esme. Reeva mendekati Andy untuk menyimak berita itu lebih jelas lagi, berita real-time yang menayangkan pencarian Rebecca Hoover oleh Sentinel Services. Nampak seorang polisi mutan botak bernama Jace Turner hendak berbicara di televisi hingga Andy memilih untuk mematikan layar televisinya.

"There's no point in watching this," ujar Andy tepat setelah Ia mematikan televisi. Sudah jelas, kan, apa yang ditayangkan dan hubungannya dengan keselamatan mereka? "We know exactly that we're in danger. Si botak itu tau kalau kita yang culik Rebecca dan lepasin mutan lain di rumah sakit waktu itu. Mereka tau kalau Rebecca ada di sini, dan kita juga tau kalau Sentinel Services dateng ke sini, mereka gak akan cuma pulang bawa Rebecca. They're going to arrest, or worse, kill us. Dawn is included, Reeva. Lorna?"

"Damn it," umpat Lorna pelan, sebelum umpatan itu berubah menjadi teriakan penuh amarah. "I JUST WANT MY BABY TO BE SAFE. YOU PROMISED THAT TO ME, REEVA! PLEASE."

"Then, let her father come to take her with the Underground. We live in an easy-to-find skyscraper, and they live in a dirty sewer, she'll be safe there, Lorna." Reeva berkata enteng, tau kalau dirinya malah semakin menyulut emosi Lorna. Karenanya, Ia menghela napas dan menghampiri gadis bipolar berambut hijau itu untuk menjelaskan sebelum Lorna semakin marah padanya. "We all are working hard for it, for the world where mutants like us can be freed from humans like Jace Turner. And it needs process, Lorna. You think about it, about your baby's safety. If she's not safe here then don't keep her here."

"She's right, Lorna," kata Esme setuju. Ia mendekat dan tangannya terulur untuk memegang bahu Lorna, memberi usapan pelan di sana. "You once told me about your aunt. What about her? Titip Dawn di sana aja untuk sementara ini."

"I'll think about it."

"What is Rebecca doing?" tanya Andy mengalihkan topik. Mereka tidak boleh larut dalam perasaan sedih dan marah karena ada hal yang lebih penting untuk dilakukan daripada itu.

"Masih teriak-teriak last time i checked," jawab Esme, menjelaskan keadaan Rebecca yang dikurung di dalam brankas dengan inhibitor collar terpasang di lehernya agar gadis itu tidak dapat menggunakan kekuatannya.

"Aman?"

"Aman."

"So, Reeva." Kali ini, Andy mengalihkan pandangannya pada Reeva yang tidak menatap balik. "What do we do now?"

"I'm thinking, Andy."

"Where's my phone? Chat pacar dulu boleh, kali?"

ANDY BUCHEEENNN

words count : 450
not so long but i at least am trying to be productive daripada burn out terus karena gabut nungguin kuliah mulai yekan (lmao ga kerasa bangat ive been on wattpad since kelas 7/8 smp)

EM(ILY) • andy struckerWhere stories live. Discover now