Elle Walker, seorang wanita muda yang sedang bercosplay sebagai Elf dalam karakter game yang sedang ia promosikan, secara tiba-tiba berpindah tempat ke dalam game dating simulator yang selalu dia tunda-tunda untuk dimainkan.
Elle : "Aku bahkan tidak...
Karena tidak mungkin aku untuk jujur setelah semua yang terjadi, maka aku hanya bisa mengatakan setengah kejujuran untuk menyesatkan penilaian mereka.
Lyra : "Aku menemukan artefak (cermin) aneh yang belum pernah ku lihat sebelumnya di dungeon (toilet). Disebabkan oleh kecerobohan ku menyentuh hal asing itu, alhasil aku berpindah tempat secara tiba-tiba tanpa aku tahu dimana dan bagaimana aku bisa muncul di tempat kita bertemu sebelumnya."
Keputusan ku untuk setengah jujur merupakan keputusan yang benar, karena aku melihat bahwa Mitsuhide menyipitkan matanya dan mengawasi ku seperti scanner pendeteksi kebohongan .
Mitsuhide : "Kamu tidak mengatakan semuanya kenari~"
Lyra : "Aku percaya kalian setidaknya akan memberikan ku sedikit hak untuk menyembunyikan privasi ku, bukan?"
Anggap saja pergi ke toilet merupakan sesuatu yang harus dirahasiakan, lagipula aku perempuan, anggap saja itu sebagai hal yang memalukan.
Lyra : "Aku bukan tahanan kan?"
Nobunaga : "Yeah~ kamu tidak perlu mengatakan sesuatu yang tidak ingin kamu katakan."
Hideyoshi : "Tidak ada manusia yang tidak memiliki sesuatu yang perlu dirahasiakan. Selama kamu tidak merahasiakan sesuatu yang akan merugikan kami, kamu bisa menyimpan rahasia itu hanya untukmu sendiri."
Mereka cukup lembut ....
Saat aku melihat sampul game, aku membayangkan sekelompok pria arogan yang perlu dijilat oleh protagonis utama agar bersikap lebih manusiawi seperti banyak otome game lainnya, tapi ....
Lyra : "Terimakasih......."
Aku merasa tertampar dengan penilaian sepihak ku sendiri ....
Padahal aku selalu menyarankan setiap orang yang ku kenal agar tidak terlalu cepat menilai sesuatu yang belum diketahui, tapi aku justru melakukan hal sebaliknya. Manusia memang munafik, tidak peduli seberapa kamu berusaha untuk menjadi lebih baik.
Mitsuhide : "Nobunaga-sama benar. Maaf karena menekan mu sebelumnya. Sebagai permintaan maaf aku meminum sake ini untuk mu."
Saat aku melihat sake bening di gelas keramik, sebuah kenangan terlintas dalam benak ku.
Alma : "Lyra~ Lyra~ Lyra kecilku~."
Lyra : "Alma !!! Berapa banyak alkohol yang kamu minum !? Hentikan sekarang juga!!!"
Alma : "Tidak!!! Tidak mau~"
Lyra : "Alma!!!"
Alma : "Maaf Lyra...... Aku bersumpah apapun yang terjadi, aku tidak akan pernah menyakitimu. Jadi....... Saat..... Hari itu tiba...... Tolong percayalah padaku....."
Lyra : "Alma?"
Tanpa sadar aku membuat kesalahan dengan menyebut nama Alma, karena sakin terkejutnya dengan adegan yang baru saja ku saksikan. Keheningan di ruangan membuat ucapan ku terdengar begitu keras, dan membuat semua mata langsung tertuju kepada ku.
Ekspresi penuh tanya terpampang di wajah mereka, meminta penjelasan dari ucapan ku sebelumnya. Kepanikan ku setelah menyadari apa yang telah terjadi membuatku sangat gugup, dan perasaan basah di dadaku membuatku tahu bahwa aku sedang menangis tanpa sadar.
Lyra : "Aku......" Suaraku tercekat saat aku akan berusaha menjelaskan.
Masamune : "O... oi....... Kenari, ada apa denganmu?"
Aku juga tidak tahu ....
Mataku terus mengalirkan air mata seperti kran yang bocor, dan jantung ku terasa sakit seperti seseorang sedang meremasnya.
Nobunaga : "Apakah ucapan Mitsuhide sebelumnya membuatmu sedih?"
Lyra : "Bukan itu....."
Aku tidak mungkin diam tanpa memberikan mereka penjelasan setelah menangis seperti ini, tapi .... Penjelasan seperti apa yang bisa menjelaskan semua yang ku ingat tadi ?
Lyra : "Sake...... Alma sangat menyukainya, aku tidak pernah melihat sake lagi setelah Alma meninggalkan ku."
Mitsuhide : "Di duniamu memiliki sake juga?"
Lyra : "Yeah..... Tidak hanya itu, Alma bahkan memakai pakaian yang terlihat sama dengan kalian juga."
Mitsunari : "Apakah Elf dan werebeast dikategorikan sebagai ras yang sama, Lyra-san?"
Lyra : "Bukan. Meskipun Alma dari clan rubah ekor sembilan yang sudah punah, dia tetaplah ras werebeast. Werebeast dan elf adalah dua ras yang sangat berbeda."
"Rubah ekor sembilan!!?" Tidak hanya satu atau dua, mereka semua di ruangan itu berteriak serempak, dan bahkan beberapa dari mereka mengebrak meja saking terkejutnya. Tapi tidak masalah karena aku justru akan heran jika mereka tidak terkejut setelah aku mengatakannya.
Di tempat dimana rubah ekor sembilan memiliki cerita sendiri tentangnya pasti sangatlah tak terduga.
Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
┏━━━━✦❘༻༺❘✦━━━━┓ Jangan lupa vote untuk dukungannya. Terimakasih. ┗━━━━✦❘༻༺❘✦━━━━┛