"Ngapain kamu ngintip di situ?" Tanya Pak Taeha tanpa mengalihkan pandangannya dari laptop.
Sontak semua tatapan orang di dalam kelas langsung tertuju kepada Kiara. Kiara yang mendapat tatapan datar dari semua orang hanya bisa tersenyum hambar.
"Permisi, pak" ujar Kiara yang mulai melangkahkan kakinya masuk ke dalam kelas.
"Siapa nyuruh kamu masuk?"
"Nggak ada, pak" jawab Kiara menahan emosi.
"Sini, kamu"
"Lanjutkan pekerjaan kalian" ujar Pak Taeha yang membuat semua orang kembali menunduk untuk menyelesaikan pekerjaannya.
Kiara menghela nafas pelan, kemudian berjalan menuju Pak Taeha. Dia yakin dosennya itu sebentar lagi pasti akan memberinya hukuman.
Kiara hanya berdiri sambil menunduk di sebelah Pak Taeha. Sebelum akhirnya Pak Taeha mulai membuka suara.
"Kamu masih ingat, apa saja peraturan jika mau ikut jam pelajaran saya?"
"Ingat, pak"
"Terus kenapa kamu langgar?" Tanya Pak Taeha sembari menatap Kiara yang masih menundukkan kepalanya.
"Kan saya nggak tau kalo pagi ini jam nya bapak. Kalo saya tau, udah dari subuh saya berangkat supaya nggak telat" jawab Kiara.
"Berarti kalo jam pelajaran dosen lain sesuai kemauan kamu, gitu?"
"Ya enggak juga. Kan dosen lain nggak se-galak bapak. Jadi saya nggak terlalu memaksakan diri untuk berangkat pagi"
Pak Taeha hanya menatap Kiara datar. Dia heran dengan mahasiswinya yang satu ini. Entah kenapa dia selalu saja membuat masalah.
"Duduk, kamu!" Perintah Pak Taeha.
Kiara melirik Pak Taeha sekilas, kemudian dia berjalan ke kursi kosong tepat di belakang Dira. Kiara mendudukkan dirinya di sana, kemudian dia sedikit mencondongkan tubuhnya ke depan.
"Dir" panggil Kiara pelan.
"Hmmm"
"Kok sekarang waktunya pak teh sisri? Kan harusnya Bu Vina" tanya Kiara pelan.
"Lo nggak lihat di grup? Bu Vina tukeran jam sama Pak Taeha. Jadi sekarang waktunya Pak Taeha, besok baru Bu Vina"
"Emang iya?"
"Kalian berdua, kalo masih mau ngobrol silahkan keluar. Kamu juga Kiara. Mau hukuman kamu dobel?" Ujar Pak Taeha sembari menatap Kiara dan Dira tajam.
"Enggak, pak"
Pak Taeha menatap Kiara sekilas, kemudian membalikkan badannya menghadap layar proyektor yang menampilkan pelajaran hari ini "Baik, semua. Kita lanjutkan pembahasan yang tadi" ujarnya.
...........
Sekarang Kiara sudah berada di ruangan Pak Taeha. Sudah hampir 15 menit dia di sana untuk mendengarkan ocehan dari dosennya itu. Kalau Kiara bisa, mungkin dia akan memilih untuk menghilang dari pada harus mendengarkan omelan dari Pak Taeha.
"Kiara. Kamu itu kenapa suka sekali terlibat masalah dengan saya?"
"Bapak kali yang suka ketemu sama saya. Mangkanya apa-apa selalu di permasalahkan"
Pak Taeha menatap Kiara tajam "Jawab terus kalo di bilangin!" Ujarnya galak.
"Nanti kalo saya nggak jawab bapak marah lagi. Ngatain saya nggak punya mulut lah, ini lah, itu lah"
Pak Taeha menatap Kiara datar. Dia sangat jengah dengan tingkah laku mahasiswinya yang satu ini. Padahal semua anak didiknya rata-rata takut dengan dirinya. Tapi entah ada apa dalam tubuh Kiara, sehingga anak itu tidak ada rasa takut sedikitpun untuk berhadapan dengannya.
YOU ARE READING
Mr.Taeha Dirgantara [on going]
Humor"Pak" "Hm" "Jangan mau ya, di jodohin sama saya" ujar Kiara memelas. "Kenapa harus nggak mau?" Tanya Pak Taeha dengan tatapan lurus ke depan. "Kan saya ngeselin. Nanti Pak Taeha pasti cape kalo punya istri yang nggak bisa di atur kaya saya" Pak Tae...
Part 5
Start from the beginning
![Mr.Taeha Dirgantara [on going]](https://img.wattpad.com/cover/309031932-64-k131758.jpg)