❁Daisy 00.11❁

21K 2.1K 69
                                    

Tekan bintang nya dulu yu
(づ ̄ ³ ̄)づ

H a p p y R e a d i n g




Daisy Pov.

Mataku mengerjap menyesuaikan cahaya lampu yang tiba-tiba menyorot.

Ingatanku melayang pada mimpi barusan, bisa-bisanya aku memimpikan menikah dengan Aaron, benar-benar gila!

Kuhela nafas pelan sebelum kemudian menatap setiap sudut kamar ini.

"Kau sudah bangun?" tanya dua suara mengagetkan ku.

"Kalian sedang apa disini!" sentakku langsung bangun dari posisi tidur.

"Ini kan kamar kita sayang..." Aaron mendelik Aster tajam.

Aku mengangguk paham tapi...
"Lalu dia? Kenapa kau biarkan dia masuk kesini Aster?!"

Aaron, pria itu memamerkan senyum menyebalkannya.
"Kau lupa kalau aku ini adalah saudara dari suamimu?"

"Tapi tetap saja kau tidak bol-" Mataku membulat sempurna.

Aku baru ingat ucapan mereka yang membuat kepalaku semakin pusing dan berakhir pingsan tadi.

"J-jadi kalian benar-benar saudara?" ucapku terbata sambil memperagakan kedua jari telunjuk yang terikat satu.

Mereka mengangguk serentak.

Kenapa didalam novel tidak diceritakan?! Apa alurnya memang benar-benar telah berubah secepat ini? Batinku mendenggus lelah.

Merasa diperhatikan, aku langsung menatap keduanya yang memang kini menatapku seakan ingin mengatakan suesuatu yang penting.

"Apa? Kenapa kalian menatapku seperti itu?" tanyaku membuat wajah keduanya pucat.

"Kau harus memperlakukan kami secara adil sekarang!" jawab Aaron sedangkan Aster mengepalkan kedua tangannya erat diatas paha.

"Loh? Kenapa aku harus adil padamu hah?! Kau bukan siapa-siapa ku!"

"Tapi aku pernah menempati relung hatimu terlebih dulu Daisy!" aku mengernyit menatapnya aneh. "Pria cacat ini juga sudah mengizinkannya, bukankah begitu sepupu?"

Aku beralih menatap Aster yang kini menatapku bekaca-kaca seakan meminta pertolongan.
"Kau jangan menghasut suamiku Aaron sialan! Kau pikir aku bodoh untuk memahami semua tindakan gilamu yang mengalahi obsesi itu!"

Aaron menyikut lengan Aster yang langsung mengeram pelan.

"I-iya... Kamu hanya perlu memperlakukan kami dengan Adil Aisy..." jawabnya begitu pelan seakan enggan mengucapkannya.

Aku menggaruk alisku dengan bingung.
"Kalian kenapa sih? Ucapan kalian benar-benar membuatku bingung! Sudahlah sekarang biarkan aku sendiri untuk saat ini!"

"A-aku ingin tidur bersama-" belum sempat aku mendengar lanjutannya mulut Aster sudah dibekap kuat oleh Aaron.

"Aaron! Kau jangan kasar pada suamiku! Kau mau anu mu kupotong! " sentakku membuatnya tersenyum manis.

DAISY (End) Where stories live. Discover now