❁Daisy 00.07❁

27.4K 2.6K 46
                                    

Tekan bintangnya dulu
ಠ_ಠ


(⚠masih banyak typo bertebaran, walaupun udah direvisi)







H a p p y R e a d i n g


Aku terbangun saat merasa seseorang menghujam wajahku dengan kecupan.

"Eugh... Aster?" leguhku mencoba menjauhkan laki-laki yang kini wajahnya sangat dekat hingga hidung kami bersentuhan.

"Good morning sayang! Bagaimana tidurmu? Apakah nyenyak?" sapanya riang.

Kenapa laki-laki ini tetap tampan saja saat bangun tidur? Tidak sepertiku yang ketika bangun akan seperti singa dengan air liur yang keluar, sangat-sangat memalukan hiks!

Pikiranku melayang pada mimpi itu, mimpi yang menjadi alasan mengapa aku harus berada disini dan menghancurkan alurnya.

"Aku tidur nyenyak ko, cuman... Rasanya badanku sangat pegal mungkin karena kemarin malam. Oh iya kenapa kau bisa berada di kamarku?"

Ia mencium hidung kecilku, kuusahakan untuk menormalkan deru nafasku karena wajah kami terbilang sangat dekat bahkan bisa kulihat setiap inci dari wajah sempurnanya.
"Ralat maksudnya kamar kita sayang, mulai sekarang kita akan sekamar dan aku tidak mau dibantah!"

Aku mengerjap saat ia mengatakannya tapat dibibirku lalu mengecupnya beberapa kali.

"Aster..." tegurku berusaha menjauhkan wajahnya, ayolah apakah ia tidak jijik? Aku baru bangun tidur loh?

Aster menyengir memamerkan deratan gigi putihnya.
"Morning kiss sayang~"

"Iya tapi lihat situasinya dulu, aku belum sikat gigi loh, tar ketularan bau jigong emang mau?" godaku yang malah dibalas anggukan semangat darinya, sudahlah sepertinya aku gagal. "Menyingkirlah dulu aku mau bangun."

Aku bangun kemudian menatap setiap sudut ruangan ini, kenapa aku bisa berada di kamarku? oh. Iya jangan lupakan si Aaron itu, apakah dia baik-baik saja setelah ditimpuk oleh seseorang? Dia tidak boleh mati dulu sebab ada yang harus kutanya kan padanya.

Kutatap wajah Aster intens, baiklah saatnya untuk bertanya.

Sialnya anak imut itu malah menatapku bingung dengan wajah polosnya, ia bahkan menggosok hidung mancungnya sambil mengerjap pelan.

"Kenapa aku bisa ada disini Aster?" tanyaku sebiasa mungkin.

Aster malah melipat kedua tangannya didada lalu memalingkan wajahnya dengan bibir mengerucut, sangat menggemaskan!

"Aku ingat seseorang telah berbohong padaku kemarin malam, sampai ada yang membawamu ke rumah. Kalau saja aku bisa berjalan mungkin aku yang akan mengangkat tubuh istriku kedalam kamar ini."

Aku terkekeh lalu mencubit kedua pipinya.
"Maafkan aku ya...kemarin itu sangat genting jadi aku terpaksa berbohong, Apakah laki-laki itu yang membawaku kedalam kamar?"

"Tentu saja tidak! Aku menyuruh maid untuk membawamu, tidak akan pernah ku izinkan satu laki-laki pun memegang tubuh istriku bahkan memeluknya!"

Aku tertegun mendengar ucapan Aster yang terkesan seperti menyindir, apa Aster mengetahuinya?

"Maafkan aku ya," aku memilin jemariku merasa bersalah.

"Oke... Tapi," ia menampilkan senyuman aneh yang membuatku mengernyit heran. "Cium dulu."

DAISY (End) Dove le storie prendono vita. Scoprilo ora