Cannibal

500 32 1
                                    

Prince of Wolf bagian 13
Oleh Sept

Perlahan angin menyapu awan yang menutupi purnama. Langit gelap seketika menjadi terang. Sebuah cahaya tiba-tiba muncul begitu saja. Cepat dan singkat. Malam yang gelap berubah seperti siang. Semua bayang-bayang hitam menghilang dan terdengar suara yang keras.

BOMMM!

Dentuman yang keras itu terdengar memekakkan telinga bagi siapa saja yang mendengarnya. Sebuah benda seperti bintang jatuh langsung terjun bebas dan menghantam menara kastil.

Semua panik, apalagi Edward dan Amora kini dalam keadaan tidak sadarkan diri. Menyadari semua pewaris di kastil tua itu hampir terancam. Kepala tabib, sang nenek tua dengan rambut putihnya, segera membasahi tubuh Aubrey dengan darah segar kedua orang tuanya.

Di atas langit kastil, penyihir buruk rupa yang jahat menyeringai di atas naga apinya. Ia megacuhkan tongkat saktinya, kemudian pintu-pintu gerbang kastil semua terbuka dengan sendirinya.

"Aku sudah membuka jalan untuk kalian! Sekarang penuhi janji kalian. Ambil anak serigala itu, dan berikan padaku!" titah penyihir yang kini turun dari naga apinya.

Ia menatap penuh ancaman pada ketua suku, di belakang ketua suku sudah berjajar barisan kaum manusia yang tinggal di sekitar hutan terlarang. Keberandaan Edward dan kastil tersebut dirasakan semakin membuat mereka terancam. Apalagi pasca serigala itu membawa lari Amora.

Para manusia berkonspirasi dengan penyihir. Mereka akan mendapat Amora kembali, sedangkan sang penyihir, ia akan mendapat kesempurnaan setelah memakan jantung Aubrey. Dan menuju ke keabadian jika berhasil mencincang daging serigala abu-abu.

"Tepati janjimu! Jika tidak! Kau sebagai gantinya!" seringai penyihir sembari mencengkram pundak kepala suku.

Manusia-manusia itu sama sekali tidak merasa takut. Apalagi Almor, kepala suku itu mengeratkan gigi-giginya. Kemudian menepis tangan penyihir.

Ia terpaksa menerima tawaran penyihir jahat karena tidak pernah bisa menembus benteng kastil tersebut. Berkali-kali sudah ia coba dengan para kawanan manusia lainnya. Tapi selalu kalah. Setelah penyihir datang ke hunian mereka, dan menawarkan sebuah pertukaran. Akhirnya Almor menerima.

***

"Sebelum Amora bersama Kita, jangan pernah kembali!" titah Almor pada para kawanan manusia yang berjajar panjang di depannya.

"SERANG!" ujarnya lantang.

Seketika semua manusia penghuni pingiran hutan terlarang langsung masuk menerobos benteng yang sudah terbuka. Berkat bantuan naga api, para manusia-manusia itu bisa dengan mudah masuk menerobos penjagaan.

Dengan tongkat saktinya, penyihir berhasil membuat para pengawal Edward tergeletak tidak berdaya. Mereka tumbang sebelum para manusia menyentuh dan menyerang mereka.

Almor yang berlari paling depan langsung merangsek masuk. Ia mencari di mana putrinya disembunyikan. Dan di ujung lorong, ia dihadang oleh tuan Smit. Keduanya sama-sama menatap penuh dendam.

"Di mana putriku?" sentak Almor sembari mengacungkan tombak beracun.

"Letakkan benda itu!" perintah tuan Smit dengan tegas.

"Katakan di mana kalian menyekap Amora?"

Dengan marah, Almor hampir menusuk tuan Smit tepat di jantungnya.

Keduanya pun terlibat perkelahian yang sengit, saling serang dan melempar dengan kuat. Sampai tubuh Almor terpental tepat di bawah obor. Membuat obor dengan nyala yang terang itu jatuh dan menimpah tubuhnya.

Tuan Smit diam di tempatnya berdiri, ia menatap tubuh Almor yang mulai terbakar. Aroma daging yang seperti dipanggang membuat Aubrey yang kini sudah berubah menjadi manusia langsung membuka mata. Ada rasa lapar yang tiba-tiba ia rasakan. Darah serigala yang mengalir dalam tubuhnya mulai menunjukkan wujud aslinya.

Ketika suasana di luar sedang diliputi pertikaian, Aubrey dengan cepat beranjak, ia turun tanpa bisa dicegah. Anak serigala itu langsung mengeluarkan taring dan lari menuju sumber aroma manusia yang terbakar. Bersambung

Apa Aubrey akan memakan daging kakeknya sendiri?

IG Sept_September2020

Immortal Love Where stories live. Discover now