I love your boyfriend

11

Jackson mendesis, merasakan perpaduan pahit dan rasa terbakar ketika cairan alkohol melewati kerongkongannya. Botol keenam yang dihabiskan oleh mereka malam ini.

Ada lima orang; Jackson, Jeka, Banu, Dipta, dan Jimin. Hanya Jeka yang tak ikut mengecap cairan haram itu. Terlampau sadar bahwa dia payah dalam hal ini. Daripada merepotkan kawannya, Jeka memilih untuk tak ikut sama sekali.

Wisanggeni sedari tadi hanya menyimak obrolan sembarang kawannya; dari masalah hidup, orang terkasih, sampai perihal kuliah. Sejauh ini Jackson yang paling berisik. Sementara Dipta yang memilih senyap dari awal sudah menyangga dahi pada tangannya yang bertumpu di paha, pusing mulai menyerangnya.

"Lo gak mau Jek? Segelas aja nih." Tawar Jackson.

Jeka menggeleng, "Kagak. Lo aja abisin sampe kembung. Kalau gue, entar jadi Joko Kembung dong."

Banu tertawa, "Joko Sembung, goblok!" dan berhasil mengundang tawa lainnya.

Kemudian senyap. Mungkin mereka mulai berada di awang-awang. Bahkan Jimin telah tiduran di karpet milik kosan Banu, tempat mereka berkumpul sekarang, yang bisa dibilang aturannya tak terlalu ketat.

Jeka yang semula menyimak ocehan Banu perihal keluarganya, sedikit teralih manakala smartphonenya yang tersambung dengan power bank bergetar, menampilkan pesan dari Archilla, yang berhasil membuat dahinya berkerut.

Belum tidur? Pikir Jeka.

jeka, 00.12

kok belum tidur?, 00.12

Jeka semakin dibuat tak paham ketika sudah lebih dari dua puluh detik Archilla tak kunjung mengirim balasan.

archi?, 00.13

is there something wrong?, 00.13

r u ok?, 00.13

archilla, gue gak suka nunggu, 00.13

sakit :( , 00.13

apanya?, 00.13

hatu gue, 00.14

hatio, 00.14

hatiiii gue jekaaa, 00.14

Jeka terkekeh membaca kesalahan penulisan yang dikirim Archilla padanya, tapi sedetik setelahnya, bibir itu terkatup rapat dengan wajah sedingin es.

pangeran lo lagi?, 00.14

siapa? biar gue cari orangnya, 00.14