Three

363 59 157
                                    

Happy satnite gaises~🌹
Btw entah kenapa gw lg happy wkwkwkk jadi semangat deh post STAY lebih awal 🤣

Ohya fyi, gw ada sedikit ubah alur di masa sekarang padahal mah dlu2 udh matang plannya cuma bumbunya kurang sedap jadi gw banyak edit2 utk masa sekarang, jangan baper yak🤣

Met baca dg hati gembira 📖

🌟🌟🌟





{ Sekarang }

"Mau makan lagi?" Jessica sedikit berteriak ketika dirinya ada di Pantry.

"Nanti saja aku masih kenyang." Taeyeon menjawab sambil melepas jaketnya.

Sepulangnya dari pertemuan dengan 7 sahabat, Taeyeon dan Jessica pulang ke apartemen mereka di kawasan Gangnam. Setelah kejadian yang lalu ia memutuskan membeli apartemen lagi bersama sang kekasih.

Jessica menaruh satu cangkir teh Chamomile yang selalu ia sediakan disini, "Minum sekarang, agar tidurmu nyenyak."

Taeyeon tidak menurut ia justru menidurkan kepalanya di paha sang kekasih, ia memejamkan mata berusaha tenang malam ini, setelah membaca naskah Novel Bright hati Taeyeon semakin tak tenang, apalagi saat Jessica bertanya ia sungguh semakin gundah gulana. Sudah 8 tahun ia mengubur fakta tersebut, bahkan setelah ia menerima surat tanpa pengirim belum lah jera, Taeyeon masih belum bisa mengatakan yang sejujurnya pada Jessica tapi kini ia seolah ditampar kenyataan ketika membaca Naskah Bright, apa ini kebetulan? Atau Jessica sudah tahu? Tidak mungkin, Taeyeon dan Yuri telah membuat kesepakatan dengan mengirim surat balasan untuk pengirim misterius itu.

"Kau mau tidur sekarang kah, Chickie?" Jessica menghentikan kegiatannya mengupas apel, ia mengusap lembut rambut sang kekasih dipangkuannya.

Gelengan dapat Jessica rasakan, "Lalu kenapa? Sakit kepala lagi?" Ia bertanya dengan nada khawatir.

Taeyeon beranjak, membenarkan rambutnya lebih dulu, menatap kekasihnya dengan begitu dalam, "Sooyeon."

"Hmm?"

Kedua kalinya Taeyeon menggeleng, kali ini sangat cepat membuat Jessica tentu bingung.

"Ada apa? Ada yang ingin kau sampaikan, kah? Sedari tadi kau sangat aneh bahkan memintaku menyetir, di mobilpun diam saja, apa ada sesuatu yang mengganggumu? Jika ada katakan saja, Sayang."

"Sooyeon--" Taeyeon mulai bicara serius, membasahi bibirnya sebentar, "Soal Novelmu, kenapa bisa kau sampai terpikirkan alur demikian? Maksudku, inspirasimu dari mana perihal voting untuk mengeluarkan tokoh utama, Rachel Kim. Lantas perihal para member membicarakan mengenai karir fashion Rachel Kim?"

Jessica memotong apelnya sebentar lalu melahapnya seketika, "Inspirasi? Dari kita ber-9 tentu saja, masa-masa itu sangatlah indah untuk aku ingat ketika pertama kita bertemu, berlatih bersama, tertawa serta menangis pertama kalinya. Tentu saja SM Entertainment membuatku mempunyai banyak ide untuk aku tuangkan dalam tulisan, as you know Chickie, jadilah Shine dan Bright." Jessica tersenyum simpul pada sang kekasih.

"Mengenai alur, aku tidak suka Happy ending tapi lebih suka unexpected ending, biarkan readers menerka mengenai isi cerita, jangan terlalu serius begini Chickie." Jessica menarik hidung Taeyeon karena dilihatnya sang kekasih benar-benar fokus mendengar jawaban Jessica. Ia memeluk tubuh Taeyeon saat itu juga.

"Aku percaya kalian tidak sama dengan tokoh di Novelku, jikalau sama berarti aku yang salah karena tidak bisa membagi waktuku antara fashion dan kalian ber-8 karena kau tahu sendiri bagiku fashion dan kalian sudah seperti detak jantungku, Chickie." Ia memejamkan mata, memeluk erat sang kekasih dan menangis, tangis yang menyimpan makna.

STAYحيث تعيش القصص. اكتشف الآن