Two

432 62 177
                                    

Nih nih meluncur chap2 nya. Semoga suka suprise dr gw yak.

Happy 22 happy Taengsic day 🌹

🌟🌟🌟

{ Dulu, 2019 }

Pikiran Yuri entah dimana saat ini, selepas pulang dari Apartemen sang Leader ia seperti orang yang tak tahu arah meski saat ini Tiffany sedang bermanjaan dipangkuannya, Yuri juga rela kena amukan sang kekasih karena tidak ada di Bandara.

"Yul!!! Ish, kau itu mendengarkan aku atau tidak???? Mana menurutmu tempat yang bagus untuk kita kunjungi???" Kekasihnya itu beranjak, mematikan ponselnya yang tadi menampilkan beberapa destinasi untuk rencana mereka datangi.

"Kwon Yuri!!!" Tiffany menarik hidung Yuri sampai merah.

"Ouchhh, iya iya." Ia mengaduh sambil mengusap puncak hidungnya yang seperti menara.

"Katakan padaku, kau menyimpan sesuatu kan? Kalapun tidak kau pasti tak akan pergi dari Airport dan meninggalkan aku tanpa alasan, Yul." Tatapan Tiffany mengintimidasi sang kekasih.

Kwon Pabo yang saat ini sudah tidak terlalu Pabo mendesah berat.

"Taeyeon meminta kita bertemu besok, Fany," Ia menegakan badannya memandang Tiffany dengan tatapan putus asa. "Tanpa Jessica." Lanjutnya penuh khawatir.

Tiffany yang mendengar hal itu bertanya-tanya melalui tatapannya pada sang kekasih.

"Ini tentang 5 tahun yang lalu." Yuri memberikan jawaban pada kekasihnya yang kini terbelalak.

"Maksudmu mengenai hari itu, Yul??? Sampai detik ini Taeyeon belum mengatakan pada Jessie???" Frustasi mungkin seperti itulah saat ini yang Tiffany rasakan mendengar kabar tak terduga. Tubuhnya yang tadinya lelah karena tour concert nya kini semakin lelah bagai tak bertulang.

Yuri mengangguk, "Bagaimana bisa dia mengatakannya? Hari-hari mereka saat itu sudah terlalu berat, bahkan kita pun sama, bukan kah kita sudah sepakat agar merahasiakan hal itu dari Sica lebih dulu sampai waktu yang tepat?"

"Menurutmu sekarang waktu yang tepat? Kau gila??? 5 tahun kita ber-8 bungkam bagaimana Jessie akan memaafkan kita, Yul??? Dan arghhh kenapa kau harus memilih X bukan Y waktu itu huh???"

Tubuh Yuri ia sandarkan lagi ke sofa, "Apa kau tahu betapa dilemanya aku 5 tahun yang lalu? Aku sudah bernapas lega saat Y mengalahkan X tapi Yoona--" Yeoja tinggi itu tak mampu melanjutkan kalimatnya, ia menutup wajahnya dengan telapak tangan berusaha membuang bayangan tersebut yang seolah baru terjadi hari kemarin.

"Fany-ah." Yuri menatap Tiffany lagi.

Kini sang kekasih tahu apa yang sedang Yuri rasakan, mau bagaimanapun Jessica pernah menempati hati Yuri sudah pasti ia merasa bersalah. Yuri pasti sedang mengutuk dirinya sendiri atas apa yang terjadi 5 tahun yang lalu.

"Kemarilah," Tiffany membimbing tubuh Yuri dalam rengkuhannya. "Kita akan hadapi bersama apapun yang terjadi. Aku jauh merasa bersalah pada Jessie, Yul."

Yuri mencoba tenang dalam rengkuhan Tiffany meski tidak bohong ia merasa cemas akan sesuatu yakni hubungan antara Taeyeon dan Jessica yang mungkin akan diuji kembali.

Sementara Jessica terlihat melamun di tepi jendela kediamannya, entah mengapa ia gusar karena akhir-akhir ini mimpi itu terus saja datang. Sejujurnya ia tidak ingin tragedi berpisahnya dengan 8 sahabat diingatnya lagi, itu sudah masa lalu bahkan sekarang ia bahagia. Harapan, keinginan dan cita-citanya satu demi satu terwujud. Namun, dari hati kecilnya tak dipungkiri ia rindu, ia kesepian dari tawa 9 orang yang mampu menghangatkan suasana, dari pertengkaran kecil mereka.

STAYWhere stories live. Discover now