Semua anggota kini mulai keluar sekolah secara beriringan.

Dengan telaten Ken memasangkan helm pada Visya.

"Visya bisa sendiri Kak,"kekeh Visya, Kakak nya itu tak menjawab melainkan menoel hidung mungil adik nya.

Ken naik motor sport hitam nya di lanjut Visya yang duduk di belakang.

Di perjalanan kedua nya saling terdiam, Ken yang fokus mengendarai motor nya, dan Visya yang nampak menikmati jalanan ibu kota.

Visya tiba-tiba menaruh dagu nya di pundak Ken. "Kakak ..."

"Kenapa hm?"

"Kak Ken inget sama orang yang menang balapan semalem?"

Ken mengangguk sebagai jawaban.

"Visya penasaran deh, kira-kira siapa ya. Gila! naik motor nya jago banget, Galang aja ga ada apa-apa nya, kaya nya Visya nge fans deh, pengen ketemu lagi masa, mau minta foto ih."celoteh Visya panjang.

Ken lagi-lagi mengangguk setuju, semalam sirkuit di buat gempar oleh seorang pemuda. Bukan karena Galang yang sering juara balapan, tapi karena pemuda misterius yang mampu membuat para penonton tercengang dengan aksinya. Terdaftar dengan nama 'As' pemuda itu mampu mencetak rekor sebagai pembalap tercepat malam itu.

Ken akui, kemampuan pemuda itu jauh di atas nya. Ken dengan kemampuan mencari informasi dan juga hacker semalam mencoba membobol data informasi pemuda itu, namun yang ia dapatkan adalah komputer nya yang tiba-tiba eror.

Sama hal nya ketika Ken mencoba mencari informasi tentang Asgara.

Ken sempat berfikir jika mereka adalah orang yang sama, namun ia belum bisa memastikan karena memang belum ada bukti yang akurat. Tapi yang pasti kedua nya sama-sama terlihat berbahaya.

"Kak,"gadis mungil itu menepuk pundak Kakak nya yang sedari tadi terdiam.

"Apa?"Visya lantas menunjuk lurus. Di depan sana, jalan raya yang sepi ini sudah ter blokir. Beberapa pria berbadan kekar kini tengah berdiri menghadang.

Pandangan Ken seketika menajam, beda dengan Visya yang malah berbinar senang.

"Cepet Kak berhenti, Visya belom pernah di rampok!"seru Visya membuat ujung bibir Ken berkedut.

Adik nya benar-benar ajaib.

Motor sport hitam itu dengan terpaksa berhenti. Visya turun dengan sedikit melompat. Setelah membuka helm nya, ia mengangkat dagu songong.

Ken berdiri tegak di samping sang adik, aura remaja itu kali ini benar-benar berbeda.

"Kalian mau ngerampok ya? Huh! Norak banget!"celetuk Visya seraya bersedekap dada.

Lima orang pria berbadan kekar itu hanya diam, namun mata mereka saling melirik seakan mengkode sesuatu.

Sedetik kemudian. "Serang!"

Ken bersiap, sebelum itu ia menatap Visya datar. "Tunjukkin ke Kakak apa aja yang udah Kakek ajarin ke kamu."

"Siap!"

AVTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang