11 - Tes Kedua bagian 2

30 6 0
                                    

Tapi.. Shizun yang di masa lalu duduk dengan tenang sampai pertandingan berakhir, tiba-tiba berdiri dan berteriak.

Shizun berdiri di atas panggung. Sepertinya ia sedang marah dan mengumpat kepada mereka murid-murid di arena, termasuk dirinya.

Beberapa murid senior sibuk berdiskusi episode kegilaan Shizun tahun ini.

Haoran sangat kaget dengan situasi saat ini.

Memang ada beberapa periode Shizunnya agak gila di masa lalu. Tapi menurut ingatannya, pada tes kedua tidak ada kejadian apa-apa.

Kegilaan Shizun di masa lalu agak kejam, tapi niatnya baik untuk mendidik mereka. Haoran tahu maksud Shizunnya.

Contohnya jika ia menemukan murid lain yang tidak bisa diajari olehnya meramu pil saat di kelas, mereka akan dipukuli sampai tangannya bengkak. Lalu menyuruh mereka berlatih sampai muncul pil dari kuali.

Contoh yang lain saat Shizun mengajarkan gerakan pedang untuk melatih murid Penatua kelima. Tapi gerakan itu terlalu sulit untuk dipahami mereka.

Ia kesal karena tak satupun dari mereka bisa menirunya. Kemudian membuat mereka pergi mengurus ternak di halaman samping selama sebulan.

Lalu Mo Xue berlari ke kediamannya dan mengomel pada Shizun. Tapi ia tetap tidak mau membebaskan mereka. Dan adu mulut berakhir dimenangkan Shizun.

Di masa lalu, Shizun sangat berambisi dan disiplin melatih murid-murid di Sekte.

Sekarang.. ia malah menyuruh mereka berhenti bertarung?

Takut mereka terluka?

Ini pasti periode kegilaan Shizunnya yang paling parah.

Sampai ia tersadar oleh gerakan Kepala Sekte yang membawa Shizunnya pergi keluar dari arena.

Shizunnya mau dibawa pergi?

Kepala Sekte bahkan memegang tanganya?

Bukankah Shizun sangat membenci gerakan intim?

Haoran menekan kemarahan yang tidak tau apa alasannya. Ia hanya tidak menyukai apa yang dilihatnya.

Jadu, sama seperti masa lalu.
Haoran melanjutkan pertandingan dan keluar menjadi pemenang juara 1.

Bedanya, pertarungan dilakukan terburu-buru. Ia ingin segera mengikuti Shizunnya.

Karena Kepala Sekte dan Penatua Kedua tidak ada, pengumuman pemilihan murid akan dilanjutkan besok.

Murid-murid baru kembali ke tempat yang telah disediakan Sekte di halaman luar.

Hoaran mengikuti jejak Shizun. Ia dapat merasakan kekuatan spiritual Shizun melintasi hutan ini.

Bersembunyi di balik pohon berjarak 100 meter, ia mengamati kedua orang itu saling berhadapan.

Haoran mengedarkan kekuatan spiritual ke telinganya dan mendengarkan percakapam mereka.

Tapi sebelum ia akan mengamati, Shizunnya berlari menjauhi Kepala Sekte dan berteriak.

"Aaahhh... mayat itu mengejarku!"

"Ampuni aku leluhurku.. aku tidak bermaksud mencuri pedangmu..."

Hoaran masih diam terpaku di tempatnya. Sampai tak menyadari kalau Kepala Sekte telah pergi ke arah yang berbeda.

Apa maksud Shizun?

Siapa mayat tampan itu?

Apa hubungan mereka yang tidak aku ketahui sebelumnya?

Shizun Transmigrated from Frozen World To The Autumn SectTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang