1 - Jatuh dari Pesawat

75 10 0
                                    

Saat itu awal musim dingin. You Jin bersama kakeknya sedang menikmati secangkir teh panas. Ia selalu menambahkan satu sendok bubuk matcha ke dalam cangkirnya.

"Kau benar-benar seperti Ayahmu", Kakek tersenyum. Seperti mengingatkan momen masa mudanya.

"Kakek, apa yang kau bicarakan? Ayahku hanya mengikuti preferensi Ibuku!" You Jin mengaduk cangkirnya dan mulai menyesapnya.

Pemandangan di kota ini memang sangat indah. Kotanya memiliki udara yang bersih dan sejuk. You Jin menghirup dalam-dalam udara pagi ini. Kata orang, banyak menghirup udara pagi akan membuat kulit awet muda. Inilah yang sebenarnya dilakukan You Jin setiap hari.

"Kakek, aku tidak menumbuhkan keriput kan?" sambil menunjukkan dahinya.

"Omong kosong! Bahkah jika semua warga di sini menumbuhkan keriput, kau tetap akan menjadi tua! Huh!"

You Jin tertawa oleh kata-kata Kakek. Memang, meskipun ia sudah berusia 25 tahun, wajahnya masih sangat muda. Seperti remaja yang memiliki lemak bayi.

Kota tempat tinggalnya berada di Austria, Eropa. Tepatnya Kota Hallstatt. Warga di sini hanya sekitar 200 orang. Karena akses jalan dari Ibukota menuju kota kecil ini sangat sulit.

Mereka harus menyebrangi danau hang luas dengan menaiki perahu. Kota ini dikelilingi oleh danau dan gunung. Meskipun demikian, kota ini tetap sangat indah dan damai.

You Jin tinggal bersama Kakeknya. Kedua orang tuanya telah meninggal karena kecelakaan. Ia tidak memiliki saudara di sini.

Ia ingat kedua orang tuanya meninggal saat mereka akan berkunjung ke China. Saat itu, You Jin berumur 7 tahun. Ayahnya berasal dari China, sedangkan Ibunya dari Austria.

Bagaimana mereka bertemu, itu seperti cerita romance klasik. Ayahnya ingin berinvestasi dan mengunjungi kota ini. Ketika ingin menaiki perahu di pelabuhan, Ayahnya tidak sengaja jatuh ke danau.

Kebetulan Ibunya melihat hal ini saat pulang dari pasar. Jadi Ibunya seperti superhero yang menyelamatkan Ayahnya. Lalu bagaimana kelanjutannya, coba bayangkan sendiri saja romance picisan ala Ayahnya itu.

Pastinya, Ayah mengejar untuk mendapatkan hati Ibunya yang sekeras baja. Yah.. Ibunya sedikit lebih dingin dari kenanyakan orang. Ia hanya ingat Ibunya cantik dan menawan.

Pada saat tahun baru, keluarga biasanya akan berkumpul bersama. Jadi, mereka naik pesawat seperti bisanya untuk mengunjungi keluarga di China.

Karena cuaca yang buruk, pesawat terombang-ambing saat akan mendarat. Ia ingat ketakutan yang dirasakannya saat itu. Ibunya memeluk dirinya erat-erat untuk menenangkannya.

Ketika penumpang mulai gaduh, pramugari berlari ke koridor dengan tertib. Mereka memberikan pengumuman melalui speaker dua kali. Intinya, pengunjung dihimbau untuk tidak panik.

Pramugari itu membantu penumpang memakai jaket pelampung. Ia sangat takut dan menangis saat itu. Ayahnya hanya menepuk-nepuk punggungnya dan mengelus kepalanya.

Saat bel alarm berwarna merah berbunyi. Pramugari serta asisten pilot membuka pintu darurat dan memberikan intruksi paksa. Bahwa pesawat tidak akan aman sampai mendarat di bandara.

Pesawat saat itu berada di atas laut, dekat garis pantai. Anak-anak dan wanita didahulukan. You Jin menangis sangat keras dan tidak ingin lepas dari pelukan Ibunya.

You Jin dan dua anak lainnya diserahkan ke pramugari terlebih dahulu. Ketika You Jin sudah melompat, giliran para wanita termasuk ibunya.

Hanya beberapa detik saat You Jin mendarat di laut bersama pramugari itu, suara dentuman yang sangat keras terdengar. You Jin sempat melihat ke atas. Hanya asap abu-abu dan kepingan pesawat yang terjatuh.

"Ayaaahh.. Ibuuuu..!!"

Shizun Transmigrated from Frozen World To The Autumn SectWhere stories live. Discover now