"Yooo, Xavier, sobat gue!" sambut Natha berjalan mendekat diikuti teman-temannya yang lain. Kenzie, Bastian, Ruben, Garry dan Daniel. Alby tidak ikut. Dia belajar di rumah karena besok ada ulangan harian.
Lagi pula dia adalah salah satu cowok most wanted di Aregas yang tidak suka keramaian.
Mereka berhigh five, lalu berdiri mengelilingi Xavier.
"Thanks, udah menang buat gue," ucap Kenzie setelah melakukan fist bump dengan Xavier.
"Santai," balas Xavier.
"Duitnya buat lo aja."
"Emang," balas Xavier tanpa beban membuat Kenzie terkekeh.
Banyak sekali pasang mata yang memerhatikan mereka dengan tatapan memuja. Memang daya tarik mereka tidak perlu diragukan lagi karena memiliki paras yang rupawan. Apa lagi Kenzie dan Xavier yang selain tampan, tapi juga berkarisma.
"Menang terus, sampe ada yang nyebut lo raja jalanan," ucap Garry.
Xavier hanya tersenyum miring sebagai balasan.
"Kata Yugo uangnya udah di transfer ke rekening lo, Xav," ucap Taksa yang baru saja datang mendekat sambil mengantongi ponselnya.
Xavier menganggukan kepalanya kalem.
"Hadiah tambahannya," ucap Kenzie seraya mengedikan dagu ke arah cewek cantik berpakaian seksi yang sedang berjalan ke arah mereka.
Xavier mengikuti arah pandang temannya dengan sorot mata tidak minat. Dia paling tidak suka jika hadiah taruhannya adalah perempuan. Bukan karena tidak suka dengan lawan jenis, tapi malas berurusan dengan mereka.
"Buat lo aja, deh. Gue nggak mau. Mau langsung balik," kata Xavier bersiap memakai helmnya kembali.
Gerakannya terhenti saat lengannya tiba-tiba dirangkul. Cowok itu menoleh dan melihat cewek yang jadi bahan taruhan sudah berdiri di sampingnya, memeluk lengannya erat. Sengaja mendekatkan payudara besarnya pada lengan Xavier
Ini yang paling Xavier tidak suka. Dia risih dan juga geli.
"Hai, Xavier," sapa cewek itu dengan suara manja dan genit, tidak lupa senyum menggodanya sambil mendekatkan wajahnya ke wajah Xavier. Hendak mencium pipi cowok itu. Namun, dengan cepat dijauhkan oleh Xavier dengan telapak tangannya.
"Jauh-jauh," usir Xavier sambil melepaskan rangkulan cewek.
Teman-teman Xavier sudah menahan tawa melihat Xavier yang sudah tidak tahan di tempelin cewek itu.
Cewek itu merengut, tapi tetap memaksakan senyum cantiknya untuk menggoda Xavier. Kapan lagi bisa dekat sama cowok tampan rajanya jalanan ini?
Hampir semua cewek di sini pasti mau dan rela menyerahkan tubuh mereka.
"Kapan kamu mau main sama aku?" tanya cewek itu lembut saat Xavier sudah memakai helm.
"Kapan kapan," balas Xavier sebelum akhirnya menarik gas motornya dan pergi.
Teman-teman Xavier bersorak melihat temannya langsung pergi setelah menolak cewek cantik dan seksi yang menjadi bahan taruhan kali ini.
•••
Gadis cantik dengan rambut tergerai berwarna cokelat gelap itu menghela napasnya panjang. Mengusap batu nisan makam di hadapannya dengan perasaan sedih. Namun, belum ada air mata yang keluar, ekspresi wajahnya pun tampak sangat datar. Hanya dadanya yang terasa sesak dihimpit sesuatu sampai rasanya menyakitkan.
Air matanya perlahan mengalir membasahi pipi. Memori kenangan bersama sang saudara terlintas bagai kaset rusak. Rasanya menyakitkan sekali setiap kali melihat rumah baru saudara kembarnya.
YOU ARE READING
Dangerous Nerd
Fantasy#AREGAS SERIES 2 Lesya yang merupakan seoarang cold girl yang memiliki mata setajam elang dan disegani anak buah Papanya berubah menjadi gadis cupu yang masuk ke dalam sekolah swasta elite dan terkenal di Ibukota untuk mencari tau alasan meninggalny...
•| Chapter 3 |•
Start from the beginning
