11

1.3K 169 11
                                    

Sinar mentari memasuki ruangan gelap itu , di atas ranjang luas itu sosok manis masih enggan membuka matanya

"Engh" lenguhannya mulai membuka matanya perlahan mata kucing itu terbuka , menyipit ketika cahaya masuk ke kedua mata indah itu

"Dimana ia?

Itulah hal yang pertama ia pikirkan, ia tak ingat apa yang terjadi, ia melihat sekeliling ini kamarnya apa ia berulah lagi?

"Johnny ? Kau dengar aku? "

"Ya ,, wonnie ada apa? "

"Apa yang terjadi? Apa aku melakukan hal buruk kemarin?"tanya jungwon was-was

"Kau tak melakukan apapun wonnie" ucap Johny berbohong

"Jujurlah Johny"ucap jungwon dengan sedikit tegas

"Hufff,, kau membunuh beberapa orang wonnie, kau juga mengisap darah Jay saat itu"ucap Johny jujur

Jungwon terdiam , setetes air mata jatuh dari matanya ia sangat membenci dirinya, kenapa ia selalu lepas kendali dan membunuh lagi dan lagi

Ia pantas di cap sebagai monster, dia memang monster yang menakutkan

"Wonnie, jangan menyalahkan dirimu"ucap Johny pelan

"Jika bukan aku , siapa lagi Johny hiks"ucapnya mulai terisak

Johny hanya diam , ia tak bisa menenangkan jungwon saat ini akan lebih baik membiarkan lelaki manis itu tenang

..............

Seorang lelaki bermata elang berjalan dengan cepat menuju suatu ruangan raut wajahnya terlihat cemas bagaimana tidak ia meninggalkan kekasihnya yang masih terlelap setelah kejadian malam tadi , perasaan cemasnya meledak ketika mendengar laporan pengawal bahwa jungwon tak ingin makan dan keluar kamar dan terus-menerus menangis

Ia berhenti di pintu yang tertutup rapat itu , sebelum masuk ia menarik nafas dengan dalam

Cklek

Ia membuka ruangan gelap itu pandangannya langsung menatap punggung kecil itu yang tengah menatap kearah jendela

"Hiks hiks "

Suara tangisan samar-samar terdengar membuat Jay segera mendekat dan memeluk tubuh mungil itu

"Kenapa hmm?"tanya Jay dengan lembut

Jungwon hanya menggeleng, menghapus air matanya perlahan, Jay mengelus rambut jungwon dengan lembut

"Sayang.,,, Kau tahu apa yang paling menyakitkan di dunia selain tak memiliki mate ?"tanya Jay membuat jungwon hanya menggeleng lemah , Jay tersenyum menatap kedua mata berkaca itu

"Melihat air matamu , sayang,,," ucap Jay menyeka air mata dipipi lembut itu

"Jangan menangis lagi wonnie, aku dan Roar merasa tak berguna , air mata tak pantas untukmu wonnie  "ucap Jay dengan lirih

"Maaf hiks, aku hanya membenci diriku sendiri, aku ini monster hiks aku membunuh dan selalu membunuh, hiks seharusnya aku keluar dan ikut bersama ibu agar aku tidak menjadi monster mengerikan seperti ini hiks"ucap jungwon terisak

Jay menggelengkan kepalanya menarik jungwon kedalam pelukannya

"Jika itu kau lakukan aku akan menjadi lelaki kesepian tanpa mate ,,,"ucap Jay dengan sendu menenggelamkan wajahnya pada leher jungwon

"Kau tahu wonnie kau bukanlah monster kau itu sosok malaikat bagiku ,jangan pernah berpikir seperti itu lagi wonnie kau hanya malaikat kecil yang harus aku dan Roar jaga "ucapnya mempererat pelukannya

Jungwon hanya terdiam , hanya dia yang tak memanggilnya monster, jungwon tersenyum setidaknya dari ribuan orang ada satu orang yang menerimanya

"Terimakasih"ucap jungwon lirih memeluk Jay erat , Jay tersenyum

"Ternyata kau bisa berkata manis juga Jay" ucap Roar sambil terkekeh

"Hanya untuknya"ucap Jay

*******************************

Annyeong maaf ya baru up ,, huhuhu makasih udah mau nunggu cerita yang gaje dan up berantakan gini makasih buat dukungan dan penantiannya yakkk saranghae pokoknya 😘😘😘😘😘😘😘😉😉

My mate(jaywon) Slow UpWhere stories live. Discover now