" Aduhh, maaf ya mas aku ga sengaja?" Ucap Intan merasa bersalah.

" Ayo aku bantu berdiri mas," tawar Intan di angguki Erda.
Intan segera membantu Erda bangun dan mendudukkan tubuh Erda di ranjang.

"Mas aku minta maaf, tadi benar-benar ga sengaja," ucap Intan dengan penuh penyesalan.

Kini Erda menatap Intan yang berekspresi yang begitu khawatir dan merasa bersalah, melihat tatapan datar dari Erda membuat Intan menunduk, ya Allah tadi Intan benar-benar tidak sengaja.

Nampak Erda tak merespon apapun membuat Intan ingin menangis sekarang entahlah saat ini perasaannya sangat begitu sensitif, lihatlah sekarang mata Intan sudah nampak berkaca-kaca.
" Hikss, mas Erda maaf ya, emang sakit banget yaa mas? Hikss" dan yahh tangis Intan sudah pecah bahkan isakan-isakan sudah keluar dari mulutnya.

Erda terkejut astaga" shutt!" Erda membawa Intan kedalam dekapannya. " Seharusnya saya yang minta maaf, saya minta maaf ya sama kamu." Ucap Erda sembari mengelus bahu Intan yang masih bergetar.

Erda melerai pelukannya, dan menatap Intan" udah dong nangisnya saya ga suka liat kamu nangis, apalagi air mata ini turun karena saya." Ucap Erda dengan tangan yang terangkat menghapus sisa-sisa air mata yang berada di pipi cuby istrinya.

" Udah ya nangis nya, kasihan nanti baby A nya ikut nangis!" Pinta Erda.

Intan mengangguk okey sebentar Intan baru menyadari tadi apa baby A " baby A siapa mas?" Tanya Intan dengan suara paraunya.

Erda terkekeh, " Ini." Ucap Erda dengan mengelus lembut perut Intan.

" Mas pengen kasih nama dia dengan awalan huruf A, kan sama kaya ayah dan bundanya."

" Udah sekarang kamu mandi dulu gihh, nanti ada suatu hal yang ingin saya bicarakan sama kamu!" Titah Erda diangguki Intan.

****

    Selepas kejadian tadi kini sepasang suami-istri ini tengah duduk berhadapan di atas ranjang.
Ya seperti yang Erda perintahkan tadi pada istrinya itu, bahwa ada suatu hal yang ingin ia bicarakan.

Dengan perlahan Erda menggenggam tangan Intan dan mengelusnya dengan lembut.

Deg

" Intan!"  Panggil Erda

" Kenapa mas?" Intan menjawab namun dengan kepala yang menunduk.

" Mungkin kamu merasa aneh dengan apa yang saya lakukan hari ini, bukan begitu?" Tanya Erda dan diangguki oleh Intan.

" Sejujurnya saya hanya ingin membuat kamu merasakan bahwa saya sedang berusaha untuk meluluhkan hati kamu."

" Apa kah perlakuan saya ke kamu sampai saat ini sudah berhasil meluluhkan hati kamu untuk menerima saya? Atau bahkan sampai saat ini kamu belum sama sekali menerima saya untuk berada di hati kamu?"

" Ataukah kamu masih ragu dengan ketulusan perilaku saya?"

" Saya sudah mulai nyaman sama kamu, atau mungkin saya sudah jatuh cinta dengan kamu."

Deg

Intan semakin menunduk kan kepalanya, ia bahkan melepaskan pautan tangannya dari genggaman Erda.
Intan bingung harus menjawab apa, bahkan Intan sendiri bingung dengan perasaannya.
Sejujurnya dalam lubuk hati kecilnya, Intan sudah menaruh hati untuk Erda namun rasa keraguan yang mendominasi membuat rasa itu semakin tidak terasa.

Lagi Erda menggenggam tangan Intan. " Tatap mata saya Intan!" Titah Erda. Namun Intan masih enggan untuk menatapnya " tatap mata saya Intan, tatap!"

Dengan perlahan Intan mendongkan kepalanya terlihat mata yang sudah berkaca-kaca.

" Mas bukan aku ragu dengan ketulusan mas, hanya saja aku ragu dengan perasaan aku sendiri mas. Perasaan ku ga yakin dengan pernikahan ini mas, pernikahan kita diawali karena sebuah kecelakaan, bukan karena saling cinta." Kata Intan dengan suara seraknya.

" A-aku takut mas, suatu saat jika aku sudah benar-benar mencintai kamu, mas duain atau bahkan ninggalin aku hikss." Lanjut Intan dengan isakan.

Erda menatap Intan." Hey, mas bilangkan jangan nangis Intan, saya ga suka air mata kesedihan kamu." Ucap Erda dengan tangan yang menghapuskan air mata Intan.

Erda memegang pundak Intan. " Dengerin mas, kamu jangan takut Intan, didalam diri saya, saya sudah berjanji untuk menjaga kamu.
Selalu ada untuk kamu, dan tidak ada niatan untuk mendua kan kamu atau bahkan sampai ninggalin kamu."

" Saya hanya akan menjadikan kamu satu-satunya wanita yang saya punya untuk jadi istri saya, dan hanya akan ada nama kamu didalam hati saya.
Jujur selama beberapa Minggu kita bersama saya sudah mulai sayang dan c-cinta sama kamu." Ucap Erda membelai puncak kepala Intan dan mengecupnya singkat.

" Mas Erda janji yahh sama Intan, kita akan berdua teruskan mas, ga ada orang lain kan diantara kita, apalagi orang ketiga?"

Erda mengangguk yakin.

" In sya Allah saya berjanji Intan, didalam pernikahan ini hanya akan ada kita berdua dan orang lain itu adalah anak-anak kita nanti."

" Dan kamu Intan, kamu juga janji ga akan meninggalkan saya kan?" Kini Erda yang bertanya pada Intan.

Intan menggeleng" kecuali mas yang meminta aku untuk pergi, atau dengan sikap dan perilaku mas yang membuat aku pergi dari sini.
"

Intan mengangkat jari kelingkingnya begitupun Erda.

Tangan Erda bergerak memeluk tubuh Intan, merasa tidak ada penolakan Erda semakin mempererat pelukannya.

Intan tersenyum, ia begitu lega dengan pengakuan rasa yang Erda rasakan padanya, ia pun membalas pelukan Erda yang sangat begitu nyaman ternyata.
Erda pun tak kalah bahagia karena Intan membalas pelukannya dan mulai nyaman pada dirinya.

Setelah beberapa saat berpelukan, Intan memulai melepaskan pelukannya dan menghapus buliran air mata yang masih tersisa di pipi gembul Intan dan mengecupnya

Cup

"Ihhh mas Erda modus yaa!"

Erda terkekeh " Intan saya ingin bertanya apakah kamu juga sudah mulai jatuh cinta dengan saya?"

Intan menggeleng.

" Untuk saat ini aku masih bingung mas, dengan apa yang aku rasakan, tapi dengan semua perlakuan mas dan sifat serta setiap aku di dekat mas, aku selalu merasakan hal aneh serta jantung aku serasa berdetak lebih cepat." Jawab Intan sejujur-jujurnya.

" Apakah itu yang dinamakan jatuh cinta mas?" Tanya Intan dengan ekspresi yang begitu menggemaskannya, tangan Erda bergerak untuk mencubit nya.

" Iya sayang itu namanya kamu udah jatuh cinta dengan saya."

Deg

Rona merah keluar dari pipi Intan, dan Erda pun terkekeh dan kembali memeluk Intan serta menciumi Intan karena sangking gemasnya.

Okeyyy guysss, Sampai disini dulu kapan-kapan lagi yaaa guysss!!

Biar aku tambah semangat jangan lupa vote dan komen yaa, kalau bisa di shareeee ke temen-temennya!!

Biar aku tambah semangat jangan lupa vote dan komen yaa, kalau bisa di shareeee ke temen-temennya!!

Hoppla! Dieses Bild entspricht nicht unseren inhaltlichen Richtlinien. Um mit dem Veröffentlichen fortfahren zu können, entferne es bitte oder lade ein anderes Bild hoch.


Follow akun Ig aku yaaa!!




INTAN (End!)Wo Geschichten leben. Entdecke jetzt