•12•

1.3K 38 2
                                        

Assalamualaikum semua hai -haiii ketemu lagi guyss
Maaf yaaa up-nya ga teratur karena lagi sibuk-sibuknya nihh.

Happy reading guys!!

   Sore menjelang malam mobil milik Erda baru saja memasuki pekarangan apartemennya.
Ya Erda dan Intan baru saja pulang dari toko milik bunda Asih.

" Intan kamu jangan turun dulu!" Perintah Erda, Intan hanya mengangguk, karena bingung harus menjawab apa.

Dan ya Intan agak sedikit terkejut dengan perlakuan Erda, bagaimana tidak saat ini Erda tengah tersenyum manis setelah membukakan pintu mobil untuk Intan.

Intan mengerinyitkan alisnya, namun Intan tidak terlalu memikirkannya jadi Intan langsung turun dari mobil begitu saja.

Namun saat hendak melangkahkan kakinya Erda menahan lengan Intan
" Ada apa mas?" Tanya Intan bingung.
Erda menggeleng" Ayo!" Ajak Erda bersama dengan tautan tangan yang menggenggam Intan.

" Ya Allah mas Erda kesambat apa sihh?" Heran Intan dalam hati.

Tak khayal Intan hanya mengikuti Erda yang terlihat aneh ini.
Mereka berjalan menuju pintu apartemen mereka.

Dalam hati Erda juga was-was apakah perilaku nya saat sangat begitu aneh atau berlebihan, namun Erda juga merasa bahwa ini masih wajar bukan. Untuk memperlakukan hal manis kepada sang istri.
Yang Erda lakukan saat ini juga ingin membuat Intan luluh serta jatuh hati dengannya.

Setelah sampai didepan pintu apartemennya, Erda segera memasukkan password dan pintupun terbuka, dengan sengaja maupun tidak lagi dan lagi Erda menggandeng erat tangan Intan.

Tak lama setelah itu, keduanya kini telah berada didalam kamar yang membuat Erda menaruh jass yang ia kenakan tadi.
Begitu juga Intan yang tengah membuka hijabnya.

" Mas siapa dulu yang mau mandi, aku atau mas dulu?" Tanya Intan sembari membawa jas Erda untuk ia taruh ke dalam keranjang baju kotor dekat almari.

Dengan ide jahilnya.

Erda berjalan mendekati Intan yang tengah membelakanginya dan saat Intan berbalik.

Deg

Sontak Intan memundurkan langkahnya kebelakang namun baru dua langkah tubuhnya sudah mentok membuat Erda semakin gencar melakukan ide jahilnya.
Erda berjalan semakin mendekat dan sekarang posisi mereka sangat begitu intim wajah mereka hanya terpaut 3 cm, bahkan hidung mereka pun sudah bersentuhan. Intan memejamkan matanya takut entahlah suaminya ini akan melakukan apa terhadap dirinya.

" Mandi bareng aja gimana, biar cepet?" Jawab Erda berbisik, sontak membuat Intan langsung membolakan matanya.

Bruk

"Akhhh.... Shittt"  Pekik serta ringisan yang keluar dari mulutnya.

Yahh tanpa adanya kesiapan apapun Erda tersungkur karena dorongan spontan dari istrinya itu.

Intan membulatkan matanya" Astagfirullah mas Erda!" Pekik Intan yang langsung bersimpuh di samping Erda.

" Sakit ga mas?"

" Kamu pikir sendiri lah Intan!" Ucap Erda datar.

Intan merutuki mulutnya yang menanyakan hal yang sangat tidak berbobot itu, Intan akui pertanyaan sangat begitu bodoh, yang namanya orang jatuh pasti sakit.
Plissslahh Intann.

Erda menggeleng, badannya terasa remuk sekali, sudahlah pinggangnya pegel akibat duduk di depan laptop seharian ini ditambah tersungkur akibat dorongan istrinya. Lengkap sudah niat awal ingin menjahili Intan malah ia yang kena batunya.

INTAN (End!)Where stories live. Discover now