10. Afeksi

995 119 11
                                    

Soobin itu bukan tipikal orang yang suka memulai skinship. Ia cenderung sebagai penerima. Selama ini pun selalu Yeonjun yang memulai skinship. Entah itu pegangan tangan, pelukan atau ciuman. Soobin cenderung memberi perhatian kata. Memberi puluhan pesan agar jangan melewatkan makan dan menjaga kesehatan.

Yeonjun juga tidak mempermasalahkan Soobin yang kaku dan pemalu itu. Selama Soobin menerimanya dan nyaman dengannya itu sudah cukup bagi Yeonjun.

Namun lambat laun Soobin secara sadar tak sadar mulai menunjukkan afeksi lainnya. Seperti saat ini, Yeonjun sedang mengerjakan proposalnya dikarpet sedangkan Soobin duduk disofa dibelakangnya tengah menonton film Harry Potter.

Awalnya hening, Soobin fokus menonton dan Yeonjun fokus mengetik. Sampai Yeonjun merasakan rambutnya tengah dimainkan oleh sebuah tangan. Yeonjun tersenyum kecil, entah sadar atau tidak sadar Soobin melakukan itu. Yeonjun membiarkannya, ia suka saat tangan itu memainkan rambutnya secara lembut. Sedikit mengurangi pening.

Tak sampai disitu. Soobin sekarang juga sering kali memainkan tangan milik Yeonjun. Saat menyetir Soobin akan meminta Yeonjun menyetir dengan satu tangan dan tangan satunya ia genggam. Yeonjun menyukainya, sangat.

"Bunny.."

Soobin menundukkan wajahnya, menatap Yeonjun yang juga menatapnya. Posisi saat ini Yeonjun tiduran dengan paha Soobin sebagai bantal, tangan Soobin sedari tadi memainkan poni Yeonjun yang mulai memanjang.

"Kamu sadar gak kalo kamu sekarang sering mulai skinship?"

Soobin memiringkan kepalanya, matanya mengerjap menatap Yeonjun. Soobin mengangguk.

"Kenapa? Kakak gak suka ya?" lirih Soobin.

Melihat raut Soobin yang murung Yeonjun langsung bangkit. Mendudukkan dirinya didepan Soobin lalu menangkup kedua pipi bulat tersebut.

"Gak, kakak bukan gak suka. Kakak suka malah."

Soobin menatap Yeonjun dengan bibir mengerucut. "Bener?"

Yeonjun tersenyum lalu mengangguk. "Kakak seneng karena kamu udah gak canggung lagi sama kakak."

Soobin tersenyum, menampilkan lesung pipinya. Yeonjun ikut tersenyum kedua tangannya mencubit pipi Soobin gemas membuat si empunya merengek bak bayi meminta dilepaskan.

"Ihh kakak sakit.." Soobin mengerucutkan bibirnya seraya mengusao kedua pipinya yang seakan melar karena dicubit oleh Yeonjun.

Yeonjun terkekeh. Mengecup pipi Soobin membuat yang lebih muda membulatkan matanya.

"Kakak!"

Menengok kekanan dan kekiri memastikan tidak ada yang melihat sebab mereka berada di taman.

"Jangan gitu, nanti ada yang lihat." lirih Soobin.

Yeonjun terkekeh. Menggoda Soobin itu menyenangkan.

Selama ini Yeonjun dengan hati menerima semua perlakuan Soobin. Namun siang ini ia dibuat terkejut dengan kedatangan Soobin.

Siang itu Yeonjun sedang berjalan menuju fakultasnya Soobin, namun ditengah jalan ada seorang mahasiswi yang menghampirinya. Cewek itu memberikan sebuah coklat yang katanya dibuat sendiri. Yeonjun udah nolak namun cewek itu terus maksa, bahkan berkata dengan suara keras membuat mereka berdua menjadi pusat perhatian. Dan kejadian selanjutnya nyaris membuatnya hilang akal.

"Kak Yeonjun!"

Soobin berlari kearahnya. Begitu sampai Soobin langsung memeluk yang lebih tua. Yeonjun sendiri diam mematung.

"Kakak ditungguin kok lama sih?" suara Soobin teredam karena wajahnya menempel dengan dada Yeonjun.

Yeonjun mengumpat dalam hati. Jangan sampai Soobin mendengar detak jantungnya yang ribut.

Soobin melonggarkan pelukannya. Tangannya masih memeluk perut Yeonjun. Menyadari ada sosok lain. Soobin memincing menatap cewek yang juga menatapnya dengan raut kaget.

"Lo siapa?" tanya Soobin. Nada bicaranya gak ramah. Cewek itu menelan ludah gugup. Mata Soobin menatap coklat ditangan cewek itu.

"Mau ngasih coklat ke kak Yeonjun ya?"

Cewek itu gelagapan saat Soobin menatap tajam dirinya. Soobin mendengus.

"Maaf tapi lain kali jangan kasih apapun ke kak Yeonjun. Dia punya gue, jadi jangan deketin kak Yeonjun lagi." kata Soobin lantang.

Cewek itu diam menunduk. Yeonjun diam-diam tersenyum puas melihat Soobin berani bertindak seperti itu. Soobin lalu menarik Yeonjun menjauh.

Sampai di ujung lorong yang sepi Soobin menghentikan langkahnya. Berbalik menatap Yeonjun dengan kesal dan bibir mengerucut. Yeonjun hendak membuka mulut namun ia urungkan saat merasakan pelukan diperutnya.

Soobin memeluk tubuhnya erat. Yeonjun mengusap punggung Soobin.

"Kakak punya aku."

Alis Yeonjun terangkat. Terkekeh melihat tingkah menggemaskan kekasihnya.

"Iya, kakak punya kamu."

Soobin melonggarkan pelukannya. Mendongak menatap Yeonjun. Menatap yang lebih tua lama sebelum tindakan selanjutnya membuat si empu kembali hilang akal.

Hanya sedetik namun mampu membuat jantung Yeonjun ribut tak karuan. Mengerjap menatap Soobin yang tengah menunduk. Yeonjun menyentuh bibirnya yang baru saja dikecup Soobin tadi. Senyum lebar terbit di bibirnya.

"Manis banget sih kamu.."

Sekarang giliran wajah Soobin yang dibubuhi ciuman oleh Yeonjun membuat yang lebih muda merengek.










Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.


Ma Amour | YeonbinWhere stories live. Discover now