7. Petnames

1K 135 29
                                    


Yeonjun baru sadar bahwa selama ini ia memanggil Soobin dengan namanya. Tadi tanpa sengaja Yeonjun mendengar teman sekelasnya membahas perihal nama panggilan untuk pacar mereka. Yeonjun mulai berpikir untuk memberikan Soobin sebuah nama panggilan khusus.

Berbagai panggilan lucu sudah ia siapka dikepalanya, namun Yeonjun bingung harus menggunakan yang mana. Dan lagi apakah Soobin sendiri akan menyukainya? Yeonjun tau Soobin baru pertama kali ini pacaran dan selama ini tidak pernah ada orang yang memanggilnya dengan panggilan lain selain namanya.

Yeonjun mendengus. Ia takut jika nantinya Soobin akan risih dengan ide konyolnya ini. Tapi ya namanya juga Yeonjun, kalo belum dilakukan rasa penasarannya akan terus menghantuinya.

Percobaan pertama Yeonjun lakukan saat ia menjemput Soobin.

Mata Yeonjun menangkap Soobin yang baru saja keluar dari kelas bersama dengan Beomgyu.

"Udah dijemput ya? Yaudah gue duluan ya Bin." pamit Beomgyu. Soobin mengangguk.

Yeonjun menggenggam tangan Soobin. Mereka berjalan menuju tempat parkir.

"Baby main kerumahku dulu gak apa? Mama kangen sama kamu." tanya Yeonjun begitu mereka sudah masuk kedalam mobil.

Soobin yang hendak memakai seatbeltnya mematung saat mendengar sebutan Yeonjun tadi. Matanya berkedip pelan lalu setelahnya mengangguk.

Yeonjun terkekeh pelan melihat respon dari Soobin. Oke, percobaan pertama aman.

Percobaan kedua adalah saat Soobin tengah membantu Yeonjun membuat mind mapping untuk kegiatan BEM bersama dengan anggota BEM lainnya.

"Makasih ya udah mau bantuin kakak, padahal harusnya kamu udah dirumah, istirahat." Yeonjun mengelus pelan rambut Soobin.

Soobin yang sedang menggunting kertas origami mendongak lalu tersenyum menampilkan dimplenya.

"Gak apa kok kak, lagian dirumah juga aku gak ada kegiatan." sahutnya lalu melanjutkan acara mengguntingnya lagi.

"Kamu emang pacar yang manis, thanks sweatheart." Yeonjun mengecup pelan pucuk kepala Soobin membuat si empu mendongak dengan mata membulat.

Yeonjun terkekeh melihat sirat gembira di mata Soobin, juga rona merah di kedua pipinya.

"Woelahh kalo mau mesra-mesraan jangan disini kek. Banyak kaum jomblo nih!" sahut seseorang yang diikuti oleh yang lainnya. Mereka merasa iri sekaligus geli melihat ketua mereka bertingkah seperti tadi.

Soobin menundukkan kepalanya malu sedangkan Yeonjun justru tersenyum meledek teman-temannya.

Percobaan kedua, tidak buruk juga.

Percobaan ketiga saat mereka sedang makan siang bersama di kafetaria. Yeonjun tengah memperhatikan bagaimana cara Soobin mengunyah makanannya. Kedua pipi yang menggembung juga bibir yang mengerucut.

Imut seperti kelinci.

"Pelan-prlan makannya, bunny." Yeonjun mengusap pelan pipi Soobin yang menggembung.

Muka Soobin merah padam. Matanya menatap Yeonjun sirat akan malu dan kaget. Kedua tangannya sontak menutup wajahnya yang terasa panas.

"Kakak jangan manggil aku kayak gitu."

Alis Yeonjun berkerut. "Lho, kenapa? Kau gak suka?,"

Soobin menggelenkan kepalanya ribut. "Bukan!" Soobin lalu melepaskan tangannya. Kepalanya menunduk dengan tangan yang saling bertautan dibawah meja.

"Suka." lirihnya. "Aku suka kok."

Yeonjun tersenyum lebar. "Jadi mana yang paling kamu suka? Baby, sweatheart, bunny?"

Soobin melirik Yeonjun sekilas sebelum kembali menunduk. "Yang ketiga." cicitnya pelan.

Senyum Yeonjun semakin lebar. Ia memang merasa panggilan itu yang paking cocok karena sosok didepannya ini memang mirip sekali dengan kelinci.

"Bunny?"

Soobin merengut. Wajahnya semakin merah bahkan menjalar sampai telinga. Yeonjun menangkup pipi Soobin, mengarahkannya agar menatapnya. Tersenyum geli saat Soobin mencoba memusatkan pandangannya ke segala arah agar tidak bertatapan dengannya.

"Hei lihat kakak."

Suara berat itu sukses membuat Soobin menatap yang lebih tua. Yeonjun tersentum lembut, mengusap pelan kedua pipi Soobin dengan ibu jarinya.

"Aku manggil kamu gitu karena aku mau nunjukin kasih sayang aku lewat panggilan. Dan panggilan ini hanya aku yang boleh makai, orang lain gak boleh manggil kamu pakai sebutan tadi atau panggilan lainnya. Karena kamu punya aku, paham bunny?"

Soobin mengangguk. Ia tidak bisa mengelak. Dan lagi Yeonjun memanggil dirinya dengan aku, bukan kakak. Artinya Yeonjun serius saat ini.

Yeonjun tersenyum. Menarik kedua pipi Soobin membuat pipi tersebut melar dan si empu yang merengut kesakitan.

"Lucu banget sih kelincinya kakak."

Kayaknya mereka lupa kalo lagi ada di kafetaria ya. Melupakan tatapan iri dengki pengunjung lainnya juga menghiraukan pekikan gemas dari para penggemar mereka.













Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.


Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
Ma Amour | YeonbinWhere stories live. Discover now