8. Candy

1K 134 49
                                    

Soobin menatap papan tulis seraya menopang dagu. Berusaha menahan kantuk yang menyerangnya. Beomgyu disebelahnya bahkan sudah tertidur dengan kepala menelungkup.

Saat ini Soobin dan teman-temannya sedang menunggu kedatangan dosen Park yang bahkan sudah lewat 15 menit namun belum juga datang. Menyebalkan sekali, sebenarnya kelas dosen Park itu tadi sore, namun diganti menjadi kelas malam karena dosen Park ada urusan sore tadi. Bukan sekali dua kali dosen Park mengganti jam kelasnya omong-omong.

"Maaf saya terlambat."

Soobin menyenggol Beomgyu saat dose Park memasuki kelas. Beomgyu menguap pelan, mengucek sebelah matanya sebelum kembali memejamkan matanya.

"Bangun gyu pak Park udah dateng." kata Soobin.

Beongyu hanya bergumam. Matanya dipaksa terbuka walaupun hanya setengah.

"Ayo diambil permennya biar ngantuknya ilang." dosen Park mulai membagikan permen dengan berkeliling.

Dosen Park memang selalu memberikan mahasiswanya permen saat kelas malam agar tidak mengantuk.

Soobin mengambil beberapa permen untuknya. Membuka tangannya dan melihat empat buah permen rasa susu stroberi kesukaannya. Memakannya satu lalu memasukkan tiga permen lainnya kedalam tas.

Soobin mulai memperhatikan penjelasan dosen Park didepan sambil menyesap permennya. Rasa manis dari susu dan asam dari stroberi memenuhi mulutnya.

Dua jam kemudian kelas selesai. Teman-teman Soobin mulai meninggalkan kelas begitu juga dengannya. Baru saja keluar tangannya sudah digenggam oleh seseorang. Soobin menoleh dan mendapati Yeonjun yang tengah tersenyum.

"Oh, udah dijemput? Kalo gitu gue duluan ya." ucap Beomgyu saat melihat Yeonjun

"Gyu, ada Taehyun nunggu lo didepan." kata Yeonjun yang sukses membuat Beomgyu melotot. Sedetik kemudian Beomgyu langsung berlari meninggalkan Soobin dan Yeonjun.

"Kok kakak bisa langsung tau kalo aku yang keluar? Mana langsung digandeng lagi tangannya." tanya Soobin.

Yeonjun merangkul pundak Soobin. Kepalanya ia dekatkan guna menghirup aroma shampo yang menguar dari rambut Soobin. "Dari harummu."

Soobin menghentikan jalannya. Menoleh kearah Yeonjun dengan alis bertaut. "Ngaco." ucapnya.

Yeonjun terkekeh. Menggenggam tangan Soobin lalu mengajaknya kembali berjalan. Tak lama mereka pun sampai didepan mobil Yeonjun.

"Mulut kamu wanginya kok beda. Abis makan apa?" tanya Yeonjun. Sedari tadi ia seperti mencium aroma susu namun bukan berasal dari parfum yang Soobin pakai. Dan aroma itu semakin menguat saat Soobin sedang berbicara.

"Oh, permen." Soobin membuka mulutnya memperlihatkan permen yang sedang ia hisap.

Yeonjun menelan ludahnya. Pemandangan Soobin yang tengah membuka setengah mulutnya terlihat sangat menggoda, belum lagi bibir tersebut berwarna pink dan mengkilap.

 Pemandangan Soobin yang tengah membuka setengah mulutnya terlihat sangat menggoda, belum lagi bibir tersebut berwarna pink dan mengkilap

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.


Yeonjun memegang dagu Soobin lalu mendekatkan wajahnya. Hidungnya menghirup aroma susu yang menguar dari mulut Soobin. Aromanya saja manis bagaimana dengan rasanya?

Yeonjun menjilat bibirnya. Ibu jarinya mengusap bibir bawah Soobin dengan pelan. Soobin menatap Yeonjun dengan mata berkedip.

Yeonjun tak tahan lagi. Langsung saja ia cium bibir Soobin dengan menuntut. Soobin sedikit terhuyung namun tangan Yeonjun menahan pinggangnya. Bibirnya melumat dan menggigit bibir Soobin.

Soobin mengalungkan kedua lengannya di leher Yeonjun. Balas melumat bibir Yeonjun walaupun masih terkesan kaku. Yeonjun mendorong tubuh Soobin agar bersandar di mobilnya. Tangannya mengelus pinggang Soobin lembut.

Soobin membuka mulutnya saat Yeonjun menggigit bibir bawahnya. Yeonjun melesakkan lidahnya menelusuri mulut Soobin. Lidahnya membelit permen didalam mulut Soobin lalu menghisapnya. Soobin merinding begitu merasakan lidah Yeonjun menari-nari didalam mulutnya. Yeonjun terus menghisap dan melumat bibir Soobin sesekali menggigit bibir bawahnya. Yeonjun kembali memasukkan lidahnya untuk mengambil permen didalam mulut Soobin.

Rasa manis dapat Yeonjun rasakan saat ini. Begitu manis sampai rasanya Yeonjun enggan menyudahi ciumannya. Namun tepukan keras di punggungnya membuatnya menyudahi ciumannya dengan tak rela. Benang saliva menjuntai lalu terputus saat ia melepas ciumannya.

Yeonjun menatap Soobin yang tengah mengatur napasnya dengan wajah memerah begitu juga dengan bibirnya. Mulutnya menyesap permen yang ia curi dari Soobin.

"Makasih permennya."

Cup

Kecupan singkat mendarat dibibir Soobin. Soobin merengut lalu memukul lengan Yeonjun pelan. Yeonjun terkekeh melihat tingkah malu Soobin.

"Ayo pulang." Soobin masuk kedalam mobil diikuti oleh Yeonjun.

"Bunny.."

Soobin yang sedang memasang seatbeltnya pun menoleh.

"Kamu masih ada permennya?" Soobin mengangguk. "Mana?"

Soobin membuka tasnya lalu mengambil dua sisa permen yang ia simpan. Yeonjun tersenyum miring. Soobin menelan ludahnya gugup.

"M-mau apa?" tanya Soobin gelagapan. Tangannya menjauhkan permen miliknya saat Yeonjun hendak mengambil permen tersebut.

"Ayo lagi."

Soobin melotot. Kepalanya menggeleng keras. Ga mau ya, bibirnya terasa kebas walaupun jujur ia akui ciuman tadi rasanya menyenangkan dan enak.

Tak mau kalah Yeonjun langsung merampas permen dari tangan Soobin. Merobek satu lalu memasukkannya kedalam mulutnya. Yeonjun memajukan tubuhnya menghimpit Soobin yang tengah memandangnya takut.

"K-kak Yeon-hhmpph...."

Berdoa saja agar bibir Soobin tidak bengkak besoknya.








Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.


Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.






Jadi, atasan ditempat kerjaku suka ngasih permen ke karyawannya katanya biar ga pada ngantuk.

Ma Amour | YeonbinWhere stories live. Discover now