"LULA I'M COMING" teriak Nisa dengan kencang.

"Nisa!, Suara kamu" marah alula, sedangkan Nisa hanya terkekeh "gak ada orang juga Lula, ayo pulang" ajak nisa

Namun belum lagi mereka berdua keluar kelas, 4 orang cowok menghadang mereka. "Dion, mau ngapain lagi Lo" marah nisa

yang menghadang mereka adalah Dion cs, atau biasa lebih kenal dengan D4, yang artinya Dion, Dani, Dena, dan dimas. Cowok cowok berinisial D yang selalu bikin keributan dan pembullyan disma mereka.

"Haelah Nis, seperti gak paham aja Lo" ucap Dena tertawa

"Kalau mau selamat mending Lo pergi deh dari sini nis, dan tinggalin cewek buta itu disini" sambung Dani tertawa

Alula yang mendengar itu langsung memegang erat tangan nisa karena merasa takut. Hanya nisa lah tempat berlindung nya sekarang. "Tenang aja la, Nisa gak akan ninggalin kamu" ucapnya

"MINGGIR GAK LO, GUE MAU PULANG!" teriak nisa

Dion langsung menarik rambut nisa membuat gadis itu terdongak menatap nya. "LO BERANI BENTAK GUE HAH!" Murka Dion

"Akhhh Dion sakit rambut gue, lepasin!" Ringis Nisa kesakitan

Alula yang mendengar suara ringisan Nisa langsung merabakan tangannya ke tangan Dion. "Dion!, Lepasin nisa, jangan sakiti Nisa" ucap alula

Mendengar itu Dion langsung menghempaskan nisa ke lantai. "Akhh"

"Nisaaaa, Nisa gak apa apa kan?" Tanya alula khawatir

Nisa menggapai tangan alula yang mencari keberadaan nya tadi. "Gue gak apa apa kok la"

"Keluar Lo dari sini" ucap Dion pada nisa

"Gue bakal keluar, kalau alula juga ikut keluar dari sini" tolak Nisa

"Dim, den, Bawak nih cewek keluar" tambah Dion lagi

Dimas dan Dena pun menurut dan menarik Nisa untuk keluar dari kelas itu. Nisa sempat berontak dan menarik alula bersama nya, tetapi Dani lebih dulu menarik alula dari nya.

Mereka berdua berhasil membawa Nisa keluar dan langsung menutup pintu kelas. "Dion lepasin alula" teriak nisa dengan panik sambil menggedor gedor pintu.

"Dion, jangan apa apain alula gue mohon"

"Buka!, buka pintu nya!" Tambah nisa lagi, namun percuma saja, mereka juga tidak akan mendengarkan nya, jalan satu satunya adalah mencari bantuan sekarang.

"Gue harus minta bantuan" gumam Nisa dan langsung pergi

Sedangkan didalam Dion mendekat ke alula membuat alula mundur perlahan, hingga tubuhnya membentur tembok. "Dion, kamu mau apain alula?"

"Jangan apa apain alula, alula mohon" ucap alula dengan bergetar

Dion mendekat wajahnya ke alula "kenapa? Lo mikir gue bakal nyentuh Lo, tenang gak Sudi juga gue" ucapnya tertawa

"Haha mana ada yang mau nyentuh cewek buta kek lo la" ujar Dani yang ikut tertawa

"Den spidol" ujar Dion pada Dena

Dena pun mengambil spidol dari tas nya dan melempar nya ke Dion.

"Dion, kamu mau ngapain" tanya alula dengan cemas

"Sedikit bersenang senang, sudah lama juga gue gak ganggu Lo kan haha, kangen gak sama gue" ucapan Dion berhasil membuat alula was was, apa lagi yang akan Dion lakukan padanya sekarang.

Dion membuka penutup spidol itu dengan mulutnya. Tangan satunya mencengkram dagu alula dengan kuat. "Dion, kamu mau ngapain" tanya alula sambil menahan sakit didagunya.

"Diam Lo"

"Dion cuma mempercantik wajah Lo doang la santai" ucap Dimas

Dion mencoret wajah alula dengan spidol itu, dan menulis beberapa kata, yaitu stupid yang tertulis lebar didahi nya, serta jalang dipipi nya. Para teman teman Dion sama sekali tidak dapat menahan tawanya melihat kata kata yang ditulis Dion diwajah alula.

"Haha parah Lo bos" tambah Dani

"Keren kan" seru Dion lagi

"Mantap bos"

Setelah selesai mengerjai alula, Dion pun melempaskan cengkraman nya. Dan berahlih melihat seisi kelas, seakan mencari ide apa lagi yang akan ia lakukan pada gadis ini.

POV nisa

Nisa berlari menuju pak satpam untuk meminta pertolongan. Namun sayang tidak ada orang disana. "Ah ni pak Agus kemana coba" ucap nisa dengan kesal

"Gue harus minta pertolongan sama siapa lagi" ucapnya, tadi ia sudah meminta pertolongan ke beberapa siswa yang belum pulang namun tidak ada yang berani dengan geng Dion cs. Ia ingin sekali meminta bantuan dari guru, namun jika Nisa melaporkan para geng berandalan itu, pasti mereka tidak akan mengampuni Nisa.

Mata nisa tertuju pada 3 motor yang berada tak jauh dari gerbang sekolah nya. "Itu kan cowok yang jemput alula kemarin!" Seru Nisa sedikit bahagia, setidaknya ada secercah harapan untuk menolong alula.

"Mana cewek Lo, gak keluar keluar dari tadi" tanya Rey sambil memakan permen dengan tengil

"Lagi ada belajar tambahan mungkin" ujar bintang

"Bintang bintang" panggil seseorang

Bintang langsung menoleh menatap Nisa yang berlari ke arahnya. Bintang masih ingat dengan gadis itu, karena melihat nya bersama alula kemarin.

"Ini cewek Lo bin?" Tanya Rey lagi

"Kenapa Lo" ketus bintang

"Tolongi alula bintang, alula lagi dikelas dikurung sama Dion sama teman temannya" ucap nisa dengan ngos ngosan

Bintang membelalakkan matanya mendengar itu. "Dimana kelas nya?" Tanya bintang panik

"Ayo ikut gue, eh tapi Lo harus Bawak Bawak teman teman Lo, soalnya mereka berempat, Lo gak akan sanggup lawan mereka" ucap nisa sambil menatap Rey dan arka.

Bintang tidak memperdulikan itu ia langsung berlari masuk ke sekolah zarl valendas. Meninggalkan nisa bersama Rey dan arka disana.

"Ngapain Lo masih diem disini" ketus Rey ke Nisa

"Kalian gak mau bantuin bintang?" Tanya nisa

"Satu dari kita udah cukup buat menghajar mereka" tambah Rey, tidak tahu saja Nisa, siapa mereka sebenarnya dan seberapa jago bela diri mereka semua. Apa lagi dengan seorang bintang, itu sama saja dengan 100 pasukan vendetta.

"Udah, Lo susulin bintang sana" sambungnya lagi

Nisa sedikit merasa bingung dengan omongan Rey dan ia juga tidak perduli tentang itu, ia pun berlari menyusul bintang.

"Masuk gak bang?" Tanya Rey pada arka

"Bebas"

"Ayolah, udah lama juga gue gak ngelihat orang berantem" tambah Rey lagi, sedangkan arka hanya menggelengkan kepalanya sambil terkekeh kecil. "Ada ada aja Lo"

Sedangkan bintang tadi langsung mencari kelas alula. Ia bahkan membuka pintu kelas satu persatu untuk mencari gadis itu. "La, Lo dimana"

"Nisa bangsat, mana tuh anak" geram bintang, ia kira nisa berada di belakang nya sejak tadi.

Dion memegang sebuah gunting ditangan nya. "Bos, Lo mau ngapain?" Tanya Dena heran

"Lo mau motong rambut tuh cewek bos?" Tanya Dani

Ucapan Dani makin membuat alula semakin takut, bahkan ia sudah menangis. "Jangan ion, alula mohon"

Dion tidak memperdulikan tangisan gadis itu, ia mendekat dan menarik rambut alula dengan kencang dan bersiap untuk memotong rambut gadis itu.

Brakkkkk

****

JANGAN LUPA VOTE DAN SPAM KOMENNYA GUYSSS😍😍

INI LALA KASI 3 PART DULU HIHI😍

You've reached the end of published parts.

⏰ Last updated: Jul 15, 2022 ⏰

Add this story to your Library to get notified about new parts!

BINTANGALULAWhere stories live. Discover now