Prolog

286 25 20
                                    

Doyoon, seorang ahli. Sedang mencari sesuatu di dalam rumah yang sudah tidak dihuni selama bertahun-tahun. Rumah itu sedang dalam masa renovasi. Perabotan yang ada di dalamnya sudah banyak yang lapuk.

Doyoon mengacak-acak isi sebuah kotak, berharap menemukan sesuatu yang berharga. Entah itu lukisan minyak atau gaun antik yang mungkin lolos dari serangan larva dan jamur. Tapi tidak menemukan apapun. Bahkan kertas yang ada di dalam kotak itu tidak berharga. Hanya tagihan rumah tangga dan pembayaran pengiriman bahan pangan.

Lelaki itu pergi mencari sesuatu yang lain dan menemukan peti kayu. Doyoon membukanya dan debu langsung menyeruak keluar dari dalam peti. Ia mengeluarkan beberapa pakaian anak yang sudah rusak karena digigit tikus.

"Ck, gak ada apa-apa! Gak berharga," Gerutunya.

"Eh tunggu! Ini apa?" Doyoon mengacak lebih dalam, berusaha meraih sesuatu.

Doyoon mengeluarkan sebuah buku berwarna merah pudar. Sampulnya dari kulit dan pinggirannya sudah lapuk. Buku itu terlilit sebuah pita yang disimpul berulang-ulang seperti paket. Doyoon mengeluarkan pisau pena dari sakunya dan memotong pita itu. Membuka bukunya, membolak-balik dan membaca sekilas lalu menutupnya.

"Novel," ucapnya.

"Sejenis roman. Gak terlalu berharga sih, tapi mungkin kau suka. Nama pengarangnya tertulis di depan. Nih, lihat aja,"

Doyoon memberikan buku itu padaku.

📕📕📕


Choi Dino, 1890






















NOTE: Well, sudah lama yah. Maaf banget. Sebenarnya sudah dari lama mau kasih, cuma masih sibuk. sebulan ini aku libur sih, tapi kerja full time. Selesai jam 5 sore waktu indonesia tengah :)

Nah, untuk mengisi hari-hari itu, aku mau kasih ini aja. Sebisa mungkin aku update sorean atau enggak yah bareng maling pagi subuh gituu. Semoga menikmati petualangan Dino yaah...

Abuse [Dino of Seventeen]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang