15. Mas YokJek

442 58 175
                                    

Jadi, ini adalah hari Sabtu. Sekolah libur, dan Kylie akhirnya menganggur. Karena dua kakak setannya sedang diajak sang ayah untuk kerja rodi di kandang kuda--mereka sudah ketahuan mencuri uang dari berangkas Mamanya.

"Hari yang tenang." Kylie merebahkan diri. Menatap langit-langit kamar dengan senyuman tipis.

Gadis manis ini baru saja membaca epilog dari web novel yang ia sukai. "Untung si pemeran kedua cowoknya gak jadi mati, hehe. Happy ending. Tapi kok bisa, ya?"

Apa karena janji dari dua abangnya waktu itu?

Kylie merasa merinding dan segera menggeleng keras. Menepis bisikan setan di dalam kepalanya. "Gak mungkin! Itu duo iblis kan, malah suka nyiksa gue."

Merasa tidak memiliki aktivitas lain, Kylie meraih ponselnya lagi. Lalu membuka aplikasi untuk jajan cemilan. Ia terlalu malas untuk keluar dan bertemu banyak manusia lagi.

Setelah 'bertarung hebat' di sekolah, setidaknya Kylie ingin mencharger tenaganya untuk 'bertempur' lagi pada hari Senin nanti.

YokJek

[Titik antar udah sesuai?]

[Iya, Kak.]

[Kak, maaf, ya. Agak telat di sini ujian gede.]

[Ujian gede?]

[Hujan gede.]

[O-oh ... iya, gak papa.]

[Ka ... mau nikah, nggak?]

Kening Kylie mengernyit membaca pesan tersebut. Padahal foto profil yang ia pajang adalah foto Adzriel yang memakai wig, bermake up tebal hingga menjelma seperti banci jalanan dengan harga sewa murah.

"Cancel, ah. Blok sekalian. Cari yang lain aja."

YokJek

[Mba.]

[Iya?]

[Ini mesennya makanannya gimana?]

Mata Kylie melotot sampai dua bola itu hampir keluar dari rongga. Si YokJek ini mengirimkan foto di mana ia berdiri saja dari tadi di depan toko dengan tempat sampah besar di samping.

"Sabar ... sabar." Kylie menarik napas dan berusaha tersenyum.

YokJek

[Langsung masuk aja itu, Pak. Terus pesen sesuai aplikasi.]

[Masuk ke bak sampahnya?]

"Woi lah!" Kylie menjerit. Ia pun langsung mengcancel lagi dan mencari driver lain. Pada driver kali ini, tampak tidak ada masalah. Jadi Kylie menunggu dengan senang hati. Tapi ....

Sudah hampir satu jam dan pesanannya tak kunjung datang. Hingga gadis itu harus kembali mengecek ponselnya lagi.

"Hah? Ini orang ngapain?"

Mulut Kylie terbuka lebar ketika melihat ikon motor pada map di ponselnya malah balik arah kembali ke toko pesanan.

YokJek

[Kak? Kok muter?]

[Maaf, Mba. Tadi makanannya ketinggalan.]

[Bentar, ya. Ini saya balik lagi.]

[Kok bisa ketinggalan?]

[Soalnya saya anjing.]

[*ada anjing.]

Kylie tidak menemukan korelasi antara kedua permasalahan itu. Kepalanya mulai berdenyut.

Karena tidak sabaran menunggu driver ini, Kylie pun memesan makanan lain lagi dengan driver berbeda.

YokJek

[Saya YokJek.]

[Saya pembeli.]

Block

"ARGGH!!"

Kylie mengacak-acak dan menarik-narik rambutnya sendiri. "Ini orang di bumi pada kenapa, sih?" erangnya frustrasi.

Namun, Kylie tidak menyerah begitu saja. "Ini semua demi makanan!"

Gadis dengan rambut kusut dan wajah beringas itu pun kembali memesan lagi.

YokJek

[Mba, saya lagi makan.]

[Oke. Gak papa, Kak. Saya bisa nunggu, kok.]

[Tapi ini makannya baru mulai, lho.]

[Iyaa, gak papa. Saya tunggu.]

[Jadi cewek kok, mau aja nunggu-nunggu.]

[Ogah, ah. Saya cancel sendiri aja.]

[Lah?]

Kylie kehabisan kata-kata. "Ini kutukan model apa Miska?" gumamnya keheranan.

Merasa tidak akan berguna dan hanya membuang waktu saja, Kylie pun memilih untuk menyerah.

"Hahh ...."

Gadis itu kembali membuka aplikasi tadi untuk mengecek driver awal yang tadi malah kembali ke toko karena makanan yang tertinggal oleh anjing atau apalah itu jenisnya.

Ternyata, driver tersebut meninggalkan satu pesan yang segera Kylie balas.

YokJek

[Halo, Mbak.]

[Udah, Kak?]

[Saya di mana?]

[Lah? Kok tanya saya?]

[Saya lingling, Mbak.]

[*Linglung.]

[Ini titik Kakaknya jauh, lho.]

[Oh, saya udah nyampe, kok, Mbak.]

[Yang bener?]

[Nyampe rumah saya.]

BRAAKK!!

Kylie membanting ponselnya ke lantai. Membiarkan benda pipih itu hancur berkeping-keping.

"Dunia biadab!" makinya dengan wajah memerah.

TBC

My Absurd FamilyWhere stories live. Discover now