2. Bintang

1.6K 146 6
                                    

"Lah? Pada ke mana semua orang?" tanya seorang gadis berbadan tinggi yang baru saja keluar dari persembunyiannya.

Bukan tempat yang istimewa, luar biasa, atau pun sangat rahasia. Ia hanya baru saja tertidur selama dua puluh empat jam lebih di bawah ranjang. Kemudian segera merasa lapar saat berhasil membuka mata.

“Hm … kalo papa kayanya belum pulang, mama bisa jadi lagi berpetualang, dan dua setan itu--Adzra dan Adzriel--pasti udah buat kekacauan di luar sana.” Hanya membayangkannya saja sudah membuat Kylie merinding, mual, dan seketika ingin menghilang dari muka bumi ini.

Ia pun memilih untuk ke dapur. Sudah ada makanan yang siap untuk ditata ke atas meja makan. Menunjukan kalau ibunya seolah tidak menyelesaikan pekerjaan. Tapi kenapa? Kylie terdiam selama beberapa saat.

“Nyari Bery kayanya,” simpul gadis itu. Bery sendiri adalah nama kucing yang keluarga ini pelihara.

Kylie lantas dengan santai mengambil bagian miliknya dalam porsi besar atau … bisa dikatakan terlalu dan sangat banyak.

Anes memasak tumis buncis udang, oseng tempe kacang, dan juga ayam kriuk cabai garam. Kemudian Kylie meraup masing-masing setengah porsi dari makanan-makanan itu. Efek dari tidur terlalu lama memang luar biasa.

“Ini juga kenapa gak dimatiin?” cibir Kylie sambil menyantap makanannya di ruang tengah. Lalu sebuah berita di televisi membuat pikiran Kylie berkecamuk.

Di sana, seorang presenter wanita peruh baya tengah menerangkan adanya fenomena orang hilang secara misterius setelah bintang jatuh yang melewati langit malam tadi.

Mulut Kylie yang penuh masih bergerak untuk mengunyah makanan sambil menggerakan otaknya demi mencerna segala keadaan, dan secara tidak langsung menyinkronisasikan situasi ini dengan berita tersebut. Lalu ….

Prang!

Piring Kylie jatuh beriringan dengan tubuh tinggi semampai bak model itu beranjak dari duduknya tiba-tiba. Mata Kylie terbelalak lebar menyadari situasi genting ini.

“Adzra dan Adzriel gak ada … mama juga kaya menghilang! I-ini berarti … a-artinya ini ….” Tubuh Kylie bergetar hebat, tanganya menutup mulut dengan mata berkaca-kaca.

Kemudian—

“YUHUU!! YEAAYY! YIPIEEE!!” pekiknya kegirangan luar biasa. Kylie bahkan sampai melompat-lompat seolah ia telah memukul bola bisbol dan mendapatkan home run.

“Makasih bintang! Karena udah nyingkirin Adzra dan Adriel dalam hidup gue! Gak papa kalo mama ikut hilang, gue masih punya Papa yang ganteng dan kaya raya!” Kylie menangkup kedua tangan, menengadah ke atas seperti tengah berdo’a paa Tuhan.

Kylie pun merayakan hal mengerikan itu dengan menghambur-hamburkan barang di sekitar, sampai mengajak penyedot debu untuk menari bersamanya.

“Dunia tanpa Adzra! Dunia tanpa Adzriel! Betapa indahnya hidup ini!” Kylie bersenandung ria. Ia memang sejak kecil tidak pernah mau memanggil kedua kakak kembarnya itu dengan sebutan abang atau semacamnya. Kylie mana sudi berlaku demikian.

Bagi gadis itu, dia akan sangat bahagia dan tenang dalam kehidupan kalau tanpa dua setan yang hanya bisa menimbulkan keributan.

“Gue padahal udah mau jual diri aja kalo masih satu atap sama mereka! Tapi udah gak perlu lagi. HAHAHAHA!”

Euphoria yang Kylie rasakan segera tertunda mana kala dering pada ponsel yang baru ia nyalakan beberapa saat sebelumnya berbunyi,

“Mei?” gumam Kylie melihat nama penelepon yang tertera pada banda pipih yang baru saja ia raih.

“Halo—”

“Huwaaaa!!! Si sinting!”

“Gendang telinga gue meledak, gila!”

“Lo kok, bisa hilang, sih?”

“Hah? Gue ilang?”

“Lo gak baca beritanya? Lo ilang, Kylie! Lo ilang selama dua hari!”

Deg.

Debaran dalam dada Kylie lansung mengamuk dalam ritme yang amat kencang. Keringat dingin mengalir seiring dengan perasaan was-was yang membuat pikirna Kylie makin kalut.

“Mei ….”

“Waeyok?” (Kenapa?)

“K-kayaknya …. Gue deh, yang diculik bintang.”

“M-maksud lo?” Terdengar nada kecemasan dari Meilin. Sahabat satu jiwa Kylie ini memang orang yang tak kalah dramatisnya.

“Bukan mereka yang hilang, tapi gue yang hilang. Gue udah diculik sama bintang,” simpul Kylie sembarangan.

“Aaaaaa! Bestod gue ilang diculik bintang!” rengek suara di seberang. Berteriak nyaring. Tak kalah bodohnya.

Kedua insan itu pun malah … saling adu tangis. Sungguh drama yang tak layak untuk ditonton.

TBC

My Absurd FamilyWhere stories live. Discover now