My Absurd Family

1. Hilang

Breaking News: Rekam sekolahnya yang kebakaran, dua siswa ini tidak sedih, tapi malah senang!

Begitulah berita terbaru yang muncul di layar televisi ruang tengah dari sebuah rumah yang megah.

"Hmm ... itu kalian?"

Dzaka melirik ke arah dua putra kembarnya yang tengah duduk bersimpuh di samping sofa sambil mengangkat kedua tangan mereka. Yah, dua pemuda itu sedang diberi hukuman oleh orang paling berkuasa di kediaman ini. Siapa lagi kalau bukan Anes?

"Coba denger dan liat videonya," suruh wanita yang disebutkan tadi sambil duduk di sofa dengan wajah memerah karena masih dipenuhi dengan amarah.

Video amatir itu menampilkan pemandangan sebuah sekolah elit yang tengah kebakaran, kemudian beralih pada dua pemuda berseragam sekolah  yang tersenyum riang.

"Halo gaes! Ada kebakaran gaes!" Itu adalah Adzra.

"Akhirnya gaesss!" Kemudian disusul dengan Adzriel.

Keduanya heboh sendiri padahal jauh di belakang sana, para petugas pemadam kebakaran sedang mati-matian bertarung dengan si jago merah.

"Kita nggak sekolah lagi, gaess!"

"YESS! Akhirnya, kami nggak dipaksa sekolah lagi gaes!"

"Yoo! Jumpa lagi di video kami pada bencana berikutnya!"

"Babay, gaes!"

"Ummmuacchh!"

Begitulah video amatir itu berakhir dengan kecupan dari Adzra sebagai penutupannya.

"Ya ... terus salahnya di mana?" Dzaka menggaruk kepala tidak mengerti, dan hanya memasang tampang polos.

Malam ini, pria itu baru saja kembali bekerja dari luar kita setelah dua hari. Sebuah rutinitas yang melelahkan. Apalagi tiap kali pulang, Dzaka acap kali disuguhkan dengan berbagai macam drama dari keluarga kecilnya.

"Hmph!" Anes mendengkus kasar. "Kok malah nanya gitu, sih? Kan udah jelas!"

Tidak masuk dalam akal Anes.

Dzaka membatin. Mana mungkin istri sintingnya ini marah karena dua putra kembar mereka membuat keributan sampai masuk tv.

Jadi, Dzaka harus menebak sendiri apa yang otak gila Anes resahkan kini.

1 detik ....

3 detik ....

5 detik ....

Netra Dzaka bergerak liar, tidak sanggup mendapat serangan tatapan Anes yang begitu menuntut.

"Erm ... Kylie mana?"

Dzaka yang tidak ingin mencari masalah, lebih baik mengalihkan topik saja.

"NAH!" teriak Anes tiba-tiba bagai Sambaran petir sambil bertepuk tangan hingga berhasil membuat Dzaka, Adzra, dan Adzriel terperanjat kaget.

"Itu dia masalahnya, Ka!"

"Apanya?"

Perasaan tak nyaman mulai menjalar dalam benak Dzaka.

"Kylie waktu itu kan, diseret ikut sama Adzra dan Adzriel pas bikin video tadi. Tapi Kylie sampai sekarang gak balik-balik!"

"Hah?" Mata Dzaka mengerjap. "Tunggu, tunggu, tunggu! Ini kan video sampai udah masuk tv, jadi berapa lama Kylie gak balik ke rumah?"

Anes dengan santai menjawab, "Dua hari."

Mulut Dzaka terbuka dengan otaknya yang tengah melakukan proses pencernaan keadaan.

Loading detik pertama.

Loading detik ketiga.

Dan loading detik kelima.

"ANESKA! ANAK KITA ILANG DUA HARI KENAPA BARU BILANG SEKARANG?!!" pekik Dzaka kelewat heboh bercampur panik.

"Tapi Kylie kan, anak rimba--"

"AHHH! RIMBA APANYA YANG RIMBA?! AYO KITA CARI KYLIE SEKARANG!"

Dzaka langsung menarik Anes, dan tak lupa wanita itu juga menyeret serta kedua putra mereka agar turut ikut dalam misi pencarian hilangnya Kylie ... setelah dua hari.

TBC