Xiyeon

7.2K 588 73
                                    

Okee gess dilanjut nih, buat kalian❤️

Semoga suka ya!!
.
.
.
.
.

Mark menatap bingkai foto bubunya didekat abu sang bubu, mark tersenyum manis

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Mark menatap bingkai foto bubunya didekat abu sang bubu, mark tersenyum manis.

"Bubu sangat cantik"

"Bubu... Terimakasih, terimakasih karna tak membawa Jisung bersamamu, terimakasih karna menempatkan Jisung pada keluarga yang bisa diandalkan"

Mark tersenyum, "bubu... Aku senang melihat perkembangan Jisung, Jisung hidup baik. Bubu tak perlu khawatir. Aku dan Jeno akan menjaganya dengan baik" 

"Bubu... Aku sangat senang, hubungan ku dengan Jeno semakin membaik. Aku minta maaf karna gagal menjadi anak pertama yang seharusnya membantumu saat itu, aku benar-benar menyesal"

Mark menghela nafas dengan pandangan sendu, Jujur saja mark sedikit trauma dengan pembunuhan yang dilakukan ayahnya.

Maka dari itu, mark berani membunuh karna pikirannya terus menampilkan pembunuhan yang dilakukan ayahnya.

Namun beda dengan Sungchan, Sungchan membunuh ke 30 orang itu karna yah... Gabut!

Lalu setelahnya Mark pun pamit pergi untuk pulang, mark mendekati hendery yang sedang menunggunya diluar.

"Der"

"Oh, tuan... Sudah selesai?"

Mark mengangguk, "ayo pulang, aku mengantuk dan merindukan bubu"

Hendery mengangguk lalu mengikuti Mark dari belakang menuju mobil pribadi milik Mark.

Saat berjalan santai mendekati mobilnya, Mark tiba-tiba memanggil nya.

"Der"

"Ya tuan?" Tanya Hendery dari arah belakang Tuannya.

"Apa... Aku harus menyiapkan tempat peristirahatan untuk kekasihku dengan layak?"

Hendery terdiam beberapa saat, "Tuan..."

"Aku ingin tempat peristirahatan kekasihku dihiasi dengan sangat indah, dan akan ku simpan bingkai foto dengan harga yang paling mahal seperti bubu, Bagaimana menurutmu?"

Hendery memilih untuk diam dan terus berjalan mengikuti Tuannya.

------------------------------

Jeno menghela nafas disalah satu bangku ditaman Universitas nya.

"Pasti kau terkejutkan? Kuharap kau tak menyimpan perasaan pada Jaemin, Tuan"-- Na Yuta.

Entah kenapa ucapan yuta terus terpikirkan olehnya, dan karna itulah Jeno semakin takut.

Dia takut Jaemin akan mengetahuinya, dia takut Jaemin akan meninggalkannya. Cukup bubu yang meninggalkannya tidak dengan pria ini.

Saat Jeno sedang asyik bergelut dengan pikirannya, tiba-tiba seorang wanita mendekatinya dan langsung memeluk tangannya, jangan lupakan tekanan sengaja dari payudaranya.

Lee Obsessed Jeno | NOMIN •endWhere stories live. Discover now