Prolog

8.7K 293 31
                                    

"Setelah mengaplikasikan lip tint pada sepertiga bagian dalam bibir atas dan bawah, terakhir oleskan lip gloss untuk tampilan yang lebih segar dan cantik."

"Sekian video tutorial make up dari aku, see you semua...."

Khanza mematikan kameranya. Selesai sudah proses syuting Korean make up look yang rencananya akan tayang di chanel Youtube-nya minggu depan. Khanza sendiri telah menekuni bidang ini yaitu menjadi seorang beauty vlogger selama kurang lebih satu tahun. Hebatnya, dalam kurun waktu yang terbilang singkat tersebut, dirinya telah mendapat banyak jutaan subscriber.

Kebiasaan Khanza setelah penat syuting adalah mengisi kembali energi yang terkuras dengan makan.

"Udah selesai bikin video Youtube-nya?" tanya Soraya--Mama Khanza--ketika gadis itu turun mencari sesuatu yang dapat di makan di dalam kulkas.

"Udah, Ma, tinggal di edit aja."

"Kemarin videonya trending lagi, ya? Anak mama yang satu ini emang paling joss!" puji Soraya. "Habis ini Mama juga mau ikut bikin chanel Youtube juga, ah."

Dahi Khanza berkerut. "Nggak salah, Ma?" Kemudian Khanza lanjut menata apel yang baru saja selesai ia iris.

"Mama mau nge-Youtube mbok ya di dukung gitu loh. Kok nggak salah, kok nggak salah," cibir Soraya mengulangi dengan logat Jawanya.

"Emang isinya nanti tentang apa?"

"Kiat-kiat cara mengepet."

"Astagfirullah, Mama. Pantes kita kaya raya. Rupanya hasil dari mengepet?"

"Ngepet dompet Papa maksudnya," kekeh Soraya. Khanza pun ikut tertawa pula.

"Soal kepindahan kamu ke Jakarta, Mama udah siapin semuanya. Mama juga udah minta tolong ke Enzi untuk bantuin kamu selama ngurus toko kue di sana."

Dalam waktu dekat ini, Khanza memang akan pergi jauh merantau ke Ibu Kota untuk mengurus bisnis keluarga.

"Khanza mau minggat, Ma?" Kalandra--Kakak Khanza--ikut nimbrung.

"Kak Andra, balikin apel Khanza!" seru Khanza karena kesal Kalandra mengambil alih piring apelnya.

"Tinggal iris lagi aja, Za. Gitu kok repot." Kalandra memasukkan sepotong buah apel ke dalam mulut.

Khanza mengerucut sebal. Kalandra tipe orang yang gak mau ribet, tapi kalau mau ketemu cewek, ribetnya minta ampun.

"Ma," panggil Kalandra. "Mama nggak takut Khanza macem-macem di sana?"

Soraya yang sedang menata piring basah di rak pun menoleh sekilas. "Maksudnya macem-macem?"

"Entar dia di sana pacaran terus. Bahaya Ma kalau gak ada yang mantau. Gimana kalau pas pulang nanti hamidun?"

"Sembarangan!" Khanza melemparinya sisa gigitan apel.

"Iyuhh ...." Kalandra mengusap pipinya yang terkena air liur.

"Andra ... jangan suka ngomong yang aneh-aneh, ya," tegur Soraya.

"Bukan aneh-aneh, Ma. Ya realistis aja dong. Dia kalau tinggal sendirian pasti nanti berbuat seenaknya. Kalau pacaran kan jadi leluasa, soalnya nggak ada orang tua."

Tahan Khanza ... nanti saja kalau mau baku hantam. Intinya jangan di depan Soraya.

"Rencananya emang Khanza mau berangkat kapan, Ma?" Khanza kepo.

Soraya berbalik badan dan berkata penuh semangat. "Besok!"

🦄🦄🦄

Halo, semoga bab pembuka ini dapat menarik minatmu untuk menjelajah lebih jauh lagi.

Baca kelanjutannya di Bab 1!

Sebelah Kos MantanWhere stories live. Discover now