Part 13

1.5K 138 40
                                        

Jangan lupa tinggalin jejak dengan vote dan komen ya bestie.
Thank you!!

 Thank you!!

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

***

Pada suatu pagi, Yuna mengajak Aletta kecil pergi berbelanja di supermarket. Ada beberapa kebutuhan di rumahnya yang telah habis. Ia hanya mengajak Aletta saja karena memang gadis kecil itu yang sebenarnya memaksa untuk ikut, sedangkan ketiga anaknya yang lain ia tinggal di rumah bersama dengan Devano yang kebetulan hari ini tidak pergi ke kantor.

Setelah troli tersebut terisi dengan barang-barang yang Yuna butuhkan, walaupun lebih banyak berisi jajanan milik Aletta, wanita itu mendorong troli tersebut ke kasir. Aletta kecil juga tidak lupa membantu mendorong troli tersebut walaupun sebenarnya tidak membantu banyak.

Namun tiba-tiba Yuna berhenti mendorong troli tersebut membuat Aletta mendongak dan menatap wanita itu bingung. "Kenapa mami?" tanyanya.

"Pampersnya dedek kelupaan, kakak tunggu disini dulu, ya. Sebentar aja, nanti mami kesini lagi, jangan kemana-mana," Yuna sedikit menundukkan tubuhnya dan mengusap puncak kepala Aletta pelan.

"Iya, mami."

"Ingat pesan mami, jangan ngobrol sama orang yang gak dikenal apalagi nerima makanan dari mereka. Oke, kak?"

"Oke, mi." Jawab Aletta membuat Yuna tersenyum. Putrinya itu cukup pintar sehingga ia dapat meninggalkannya sebentar dengan rasa tenang. Setelah itu Yuna segera pergi untuk mengambil barang yang lupa ia ambil tadi, meninggalkan Aletta dengan troli penuh belanjaan.

Dengan tenang Aletta menunggu maminya. Sesekali melihat sekitar karena tidak berani beranjak sedikitpun dari tempatnya karena pesan dari Yuna.

Karena merasa lelah, akhirnya gadis kecil itupun mendudukkan diri beralaskan lantai yang dingin dengan bertumpu tangan. Tak lama terdengar langkah kaki yang semakin mendekat, dengan antusias Aletta mendongakkan kepalanya karena ia berpikir bahwa itu Yuna yang datang. Namun tebakannya salah, bukannya Yuna, ia justru melihat seorang laki-laki dengan kemeja berwarna navy tengah berjalan ke arahnya.

Laki-laki itu tersenyum ke arah Aletta ketika berjalan melewatinya. Perawakannya tinggi dan gagah, wangi parfumnya juga dapat Aletta cium ketika laki-laki tersebut lewat di depannya. Bahkan Aletta tak melepaskan pandangannya sedetikpun dari laki-laki tersebut. Hingga laki-laki itu tidak sengaja menjatuhkan dompetnya ketika mengambil ponsel di kantong belakang celananya.

"Om!" panggil Aletta namun sepertinya laki-laki itu tidak mendengar dan terus saja melangkahkan kakinya dengan ponsel di telinga.

Aletta segera berdiri dan mengambil dompet yang terjatuh tadi. Seolah melupakan pesan dari maminya, Aletta mengejar laki-laki tadi untuk mengembalikan dompetnya.

Untung saja laki-laki tadi berhenti di depan sebuah rak yang berisi berbagai keperluan pria. Melihat itu, Aletta segera mempercepat langkah kakinya. Setibanya di samping laki-laki tadi, Aletta menarik pelan celana bahan yang dikenakan laki-laki tersebut.

Hello, AlettaWhere stories live. Discover now