"Malam, berikan Erja pada saya" ucap Ivander

"Tidak, berikan kepada saya, malam ini Erja akan tidur bersamaku dan Rosa"

"Tidak Erja akan tidur bersama papih, papih tidak ada yang menemani kaukan ada Rosa"

"Dia anakku" tegas Galng lalu segera mengambil Erja dari gendongan Wisnu dan membawanya kekamarnya dan Rosa meninggalkan Ivander yang tengah mengumpatinya

"Baringkan mas" tutur Rosa

"Apakah Erja melewatkan makan malamnya?"

"Mungkin, besok besok mas tidak akan membiarkannya mas harus segera membuatnya seperti dulu semuanya teratur"

"Aku setuju, kalau begitu bisa ambilkan handuk dan air hangat yang telah aku persiapakan kesini"

"Hmm"

Rosa segera membuka seragam Erja yang menyisakan celana pendek lalu mengelap tubuh sang anak walau Erja sesekali terusik dan menggantikannya dengan piama. Rosa tidak bisa membiarkan anaknya tidur dengan keadaan kotor ataupun adanya kuman

"CUP"

"CUP"

"Tidur yang nyenyak sayang"

.........

Pekan olah raga di SMA Adhiyaksa telah tiba bahkan beberapa donatur menjadi tamu dalam pembukaan pekan olah raga SMA Adhiyaksa.

"Woah sepertinya pekan olah raga kali ini sangat meriah" ucap Devan

"Hmm" Devan mencabikan bibirnya setelah mendapat respon dari ketiga sahabatnya Naufa, Dirga dan Braga

Mereka termasuk most wanted di sekolah ini apalagi mereka termasuk anak anak konglomerat contohnya saja Braga dan Dirga adalah anak dan keponakan dari pemilik sekolah ini.

Mereka juga termasuk anggota inti Gradika bersama Arsa dan yang lainnya. Gang ini memang tidak begitu terkenal oleh masyarakat maupun remaja yang lainnya karena cukup tertutup namun ada desas desusus tentang kekejaman mereka. Apalagi gang tersebut rata rata diisii oleh anak anak konglomerat yang cukup tertutup.

"Gue sudah gak sabar untuk jadi pemenang lagi" sombong Devan, karena kelas mereka sudah dua tahun bertutur turut menyabet juara diikuti kelas Arsa di peringkat kedua.

"Apa kabar brothers" sapa Deren yang baru saja datang

"Darimana lo?" tanya Devan

"Biasa" jawab Deren

"Buaya" ucap Naufa yang sudah tahu kelakuan sahabatnya itu yang suka tebar pesona

"Apa kabar man, bagaimana Amerika?" tanya Deren pada Gara dan Braga yang baru pulang dari Amerika

"Masih pada tempatnya" jawan Dirga

"Ha..ha..ha bisa aja lo" tawa Deren sedikit canggung

"Woah tenda dan panggung kelas kita sangat bagus" puji Deren setelah melihat tenda dan panggung kelasnya.

Memang setiap kelas akan memiliki tenda untuk beristirahat sekaligus hiburan kecil untuk mereka dan mewajibkan mereka untuk mendekorasinya sebagus mungkin. Kelas 12 Unggulan memiliki desain yang glamour namun terkesan kuat.

"Perusahan kalian sangat kaya" ucap Deren karena dia tahu untuk mendekorasi tenda kelasnya memakan budget yang banyak namun tenang saja seperti tahu tahun sebelumnya pasti yang menanggungnya adalah Dirga, Braga dan juga Naufa

"Apakah seperti tahun sebelumnya lawan terberat kita kelas 11 unggulan" ucap Devan

"Maybe"

"Byurrrrr, uhukk..uhukk" Deren memuncratkan air minumnya saat melihat dekorasi dari kelas yang berada di ujung

I'm With The AntagonistTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang