Boss!

10.1K 336 19
                                    









miss me? ehehe

sumpah kalian bener-bener harus sabar yaa kalau masih mau nunggu cerita-cerita disini, soalnya saya ga pasti updatenya. sesuai situasi dan kondisi wkwk

Btw ini cerita more than 5000 kata. niatnya sih bonus buat yang masih setia baca. apalagi yang rajin kasih vote. thank you very much <3. boleh tolong kasih vote juga buat part ini wkwkwk

Tapi ga tau yaa, ini cerita apa adanya. semoga sih kalian suka dan ceritanya ga aneh. boleh kasih komentar sebanyak-banyaknya jugaaa 

selamat membaca

---



"Ada lagi yang perlu ditanyakan"

Aku mengangkat tangan, berusaha membuat moderator tahu bahwa aku ingin mengajukan pertanyaan.

"Ya silahkan Ben."

Ah,

"Saya dari bagian perlengkapan, ingin konfirmasi berarti lampunya untuk malam butuh untuk apa saja yaa?"

"setiap tenda dua aja Ben, di dalamnya satu dan dibagian luarnya satu, yang di lapangan ga usah biar pakai api unggun aja."

"baik pak, terima kasih."

"ya ada yang ingin bertanya lagi? Tadi sepertinya Praya mau nanya yaa?"

"ah iya mba, mohon maaf sebelumnya jadi lama lagi rapatnya, saya dari konsumsi ingin bertanya berarti dari kami perlu menganggarkan makan malam dan makan pagi juga yaa karena jadinya menginap? Atau saat malam hanya-"

BRAK!!

Gebrakan di meja arah depan membuatku urung melanjutkan pertanyaanku.

Apa yang salah?

"Acaranya tinggal seminggu dan kamu masih tanya hal sepele seperti itu?!"

Ibu jariku menekan ke arah telunjuk, membuatku merasa tusukan kukuku yang sudah memanjang. Berusaha tidak membiarkan sakit di hati tidak menguasai diriku dan tergantikan dengan rasa kuku yang menancap.

"Terlihat sekali kamu belum membuat rencana! Mentang-mentang bagian yang sibuknya mendekati hari acara kamu jadi semena-mena dan malah menanyakan hal tidak penting seperti ini! bikin rapatnya semakin lama!"

"Rencananya sudah ada pak, hanya kan baru di rapat sekarang ini dirubah acaranya jadi ada menginap sementara rencana kemarin hanya sampai pukul empat."

"Kalau sudah ada rencananya ya tinggal sesuaikan saja! Bisa dibicarakan dibelakang tidak perlu di rapat begini yang harusnya tinggal fiksnya saja."

Aku menggigit bibir, berusaha tidak mengeluarkan isak yang sudah ingin keluar.

"baik pak"

Aku menjawab pelan, tidak ingin menjawab lebih panjang. Bisa kulihat dari sudut mata beberapa rekan kerjaku yang juga merupakan kepala seksie lain menggigit bibir dan menatapku iba, Aliya disebelahku bahkan dengan pelan mengelus tanganku yang tersembunyi di bawah meja untuk menenangkanku.

" Karena sudah semua dan saya rasa tidak ada pembahasan lagi, saya akhiri rapat kita hari ini. selamat malam."

"Selamat malam."

Aku membereskan peralatanku dan dengan cepat keluar dari ruang rapat. Rasanya aku ingin cepat-cepat pulang ke apartemen dan merlekskan tubuhku. Otakku sudah mendidih, aku lelah dan butuh tidur secepatnya.

i am [One Shoot Completed]Where stories live. Discover now