01. Awal Cerita

4.2K 343 59
                                    

Hi cinta ..
Mungkin kini kamu belum datang
Tapi nanti Saat waktunya
Datanglah
dan
Menetaplah terus dihatinya

Alleysha Gunawan

******************************

SEMBILAN TAHUN YANG LALU

Tap ... tap ... tap ....

Gadis kecil itu berlari dari ruang informasi Bandara. Melalui banyak orang yang berada disitu dengan wajah sedih, bahkan sebagian besarnya sedang terisak dan menangis. Ia berlari lalu memeluk Anak Laki-laki didepannya yang seperti lebih besar beberapa tahun darinya, kemudian memeluknya.

"Abaaang, Papa Alle pergi. Huaaaaaa huaaa" Ucapnya sambil terisak dengan airmata membasahi pipinyaa

"Alle gak punya Papa lagi. Huaaa." rengeknya membuat Ares iba dan memeluk anak kecil itu.

"Al, jangan nangis, Al punya Abang disini, Abang selalu disini jaga Alle. Abang janji." janji Ares saat umurnya 8thn terhadap Alle

Janji yang selalu Ares pegang hingga saat ini. Ares selalu menjaga Alle, mengawasi Alle, dan tidak pernah membiarkan Alle merenung dan bersedih.

*****

Laki-laki tampan bertubuh proposional, menuruni tangga rumahnya dengan baju putih Abu-abu yang dibalut jacket kulit warna hitam dan menyandang tas ransel yang menggantung di sebelah bahunya. Dengan perpaduan Aroma Musk, Cytrus dan woody yang sangat khas dengan dirinya.

Dia adalah Ares Harold Harison. Anak pertama dari Eddie Harisson dan Tomoko Wakita. Dengan memiliki darah campuran Jawa - Swiss dari Ayahnya, Dan darah Jepang dari sang Bunda. Tidak diragukan lagi ketampanan Ares. Begitulah ia biasa disebut.

"Pagi Bunda." Sapa Ares ke ibunda tercintanya yang sedang menyiapkan makanan diatas meja makan.

"Pagi anak ganteng bunda, Ayo sarapan dulu."

Ares berjalan mendekati meja makan dan duduk disalah satu kursi makan disana. Yang sudah Ada Ayahnya dan Adik kesayangannya yang berjarak satu tahun darinya Barra Alfaro Harisson sedang duduk disana.

"Pagi, Yah," sapanya kepada Ayahnya Eddie yang di sambut dengan juluran secangkir kopi dari Ayahnya. Kemudian Ares menepuk bahu adeknya Barra dan duduk di kursi sebelahnya.

"Pagi, Bang," sapa Barra.

Keluarga Ares adalah keluarga yang sangat harmonis dan penuh kehangatan. Ibu Ares adalah seorang ketua Yayasan Andromeda. Yayasan internasional yang menaungi TK, SD, SMP, SMA dan Universitas yang sangat terkenal elit di kota ini. Siswa dan siswi dari yayasan ini terkenal sangat berprestasi. Bahkan yayasan ini juga bekerjasama dengan beberapa yayasan bergengsi di Luar Negeri. Sedangkan Ayahnya adalah seorang Arsitek ternama di dalam dan luar negeri.

Seperti biasa, keluarga Ares selalu melakukan sarapan pagi bersama dengan hening dan khidmat. Karena kedua anak lelaki dikeluarga ini memang terkenal sangat cool. Pembicaraan yang terjadi hanya sebatas menayakan kegiatan hari ini saja. Tapi walaupun begitu, mereka sangat dekat satu sama lain.

"Ares berangkat ya Bun, Yah," pamit Ares yang telah menyelesaikan sarapannya.

"Hati-hati ya, Sayang. Jangan kebut-kebutan," balas Tomoko sambil mengecup kening anak sulungnya.

Setelah bersalaman dengan kedua orang tuanya Ares beranjak ke arah garasinya yang dipenuhi dengan mobil mewah dan motor besar. Dia menaiki motor BMW nya dan mengendarainya.

HaroldWhere stories live. Discover now