18

193 20 5
                                    

Langkah Suho terhenti saat mendengar suara desahan seorang wanita. Suho memutar kenop pintunya, ia terkejut bukan main melihat semuanya. Irene dan Donghae menghentikan aktivitasnya dan terkejut melihat sosok Suho di apartemen milik Irene.

"Oh, jadi begini kalian di belakang aku! Hebat ya kalian bisa menutupi perselingkuhan kalian berdua! Aku beri kalian penghargaan yaitu penghargaan selingkuh yang bagus. Aku tidak menyangka kau wanita murahan, dan kau Donghae, tega sekali kau menusukku dari belakang. Dasar murahan! Kalian—"

Suho terdiam sejenak, dia menatap sayu ke arah Irene dan Donghae. Suho menundukkan kepalanya.

"Bagaimana kejutan aku kepadamu, Suho?" ledek Donghae.

Bruk! Suho ambruk ke lantai dengan darah mengucur deras keluar dari perutnya. Donghae menembak perut Suho sekali tembak.

"Bagaimana ini? Apa yang harus aku lakukan?" tanya Irene panik.

"Jalankan perintah selanjutnya, buat dia iba denganmu, sayang."

"Oke, akan aku lakukan rencana selanjutnya."

***

Lampu operasi menyala, dokter sedang berjuang menyelamatkan nyawa Suho. Dia mengeluarkan darah cukup banyak, beruntungnya stok darah di rumah sakit masih ada. Luka yang didapatkan Suho sangat parah, dan darah tidak berhenti keluar dari perutnya.

Dokter hampir frustasi karena semakin lama kondisi Suho semakin melemah. Namun, dokter itu berusaha menyelamatkan nyawa pasien. Setelah beberapa menit, kondisi Suho sudah normal. Dokter bernapas lega, ia berhasil menyelematkan nyawa pasien.

Setelah berjam-jam berada di ruang operasi, dokter pun akhirnya selesai mengoperasi Suho. Dokter Kim keluar dari ruang operasi, tak lupa melepas maskernya. Seorang pria paruh baya beranjak dari tempat duduknya, ia sangat cemas dengan keadaan Suho.

"Bagaimana dokter? Apa pasien bisa diselamatkan?" tanyanya khawatir.

"Iya pasien bisa diselamatkan namun, kondisinya kritis karena luka tembaknya cukup parah. Saya tidak bisa menjamin kapan pasien sadar atau tidak. Semua tergantung yang di atas."

"Terima kasih, dokter Taehyung."

Dokter Taehyung tersenyum manis. "Sama-sama, Taeyong."

Taeyong, orang yang membawa Suho ke rumah sakit bernapas lega namun juga khawatir dengan kondisi Suho. Jika ditanya darimana Taeyong mengetahui keberadaaan Suho, karena dialah yang memasang CCTV di apartemen pribadi Irene.

"Sayang, bagaimana keadaan dia? Apakah lukanya cukup serius?" tanya Jisoo datang tiba-tiba.

Taeyong menatap tajam ke arah Jisoo setelah istrinya mengkhawatirkan mantan suaminya itu.

"Kenapa kamu tanya tentang dia? Kamu khawatir sama dia?" tanya baluk Taeyong dengan tatapan tajamnya.

Jisoo memainkan jarinya. "Bukan begitu, sayang. Aku hanya khawatir saja, bukan ada maksud lain kok. Jangan marah sama aku, kan aku adalah milik kamu."

"Ya, sudah, kalau begitu. Aku percaya kepada kamu, sayang." Taeyong mencium kening Jisoo, lalu tersenyum manis.

***

Aera berjalan mengelilingi rumah sakit sekaligus mengenal tempat ini, karena mulai besok ia sudah bekerja di rumah sakit. Aera sangat pintar dan ia lulusan mahasiswa terbaik beberapa tahun yang lalu, dan ayahnya mengajarkan tentang ilmu medis. Aera jadi paham dengan semuanya.

Bruk!

Aera tidak sengaja menabrak seseorang yang baru saja keluar dari salah satu ruangan. Orang yang ditabraknya membungkukkan badannya sopan, sambil mengucapkan kata maaf berulang kali. Aera menampilkan senyuman manisnya tanpa diketahui siapa yang menabraknya. Di saat orang itu menatap manik mata Aera, ia dibuat terkejut dengan sosok Aera.

Stay With Me || Yoshi Karina ✔️Where stories live. Discover now