32

27 4 0
                                    

"Abis dari mana Lo?" Alix menatap sangar pada Jaemin.

"Bagus ya Lo mabuk mabukan kayak gini?"

Alix menahan Jaemin yang hendak masuk kedalam apartemen dengan keadaan bau alkohol.

"Minggir!"

Alix tetap kukuh mencegat Jaemin yang hendak masuk.

"Suruh siapa Lo kayak gini?" Sepertinya Jaemin mabuk parah dan meminum banyak wine. Karena terbukti saat Alix mendorong tubuhnya Jaemin langsung jatuh terduduk padahal dorongan Alix terasa sangat pelan.

"Gue bilang Minggir ya Minggir!" Bentak Jaemin yang kini malah berdiri dan mendorong Alix hingga gadis itu goyah dari posisinya.

Alix hanya menatap Jaemin yang duduk di sofa sambil membuka tiga buah kancing kemeja atasnya dengan penuh emosi. Alix menutup pintu, dan menghampiri Jaemin yang terlihat kegerahan.

"Kalo Lo kayak gini terus kapan Lo mau sembuhnya Na?"

"Gue lagi gak mau dengerin siapapun ngomong sama gue!" Jaemin hanya memejamkan matanya, menikmati hembusan angin dari majalah yang ia kipas kipas kan ke wajahnya.

"Lo pikir dengan Lo kayak gini Lo keliatan keren apa? Kenapa Lo gak pernah ikutin apa kata kata gue sih? Sekali aja nurut bisa gak sih? Gue ini nyuruh Lo kayak gitu biar Lo sembuh bukan nyuruh Lo buat mati."

Jaemin membuka matanya dan menatap tajam pada Alix yang duduk disampingnya sambil tak henti hentinya berbicara padanya, padahal Jaemin sudah bilang jika dia tak ingin berbicara dan menjawab siapapun orang yang bertanya padanya.

"Gue bilang gue lagi males buat ngomong sama siapapun!" Jaemin melempar majalah ke sembarang arah, Alix yang terbentak hanya diam.

"Sejak kapan Lo jadi nekat gini? Kenapa Lo jadi bandel gini?" Alix lagi lagi masih bicara dan itu membuat Jaemin kesal.

"Lo denger apa yang gue bilang barusan gak sih?" Jaemin masih tak habis pikir, ia mengacak rambutnya benar benar frustasi.

"Lo juga gak pernah dengerin omongan gue, jadi buat apa gue dengerin omongan Lo?"

"Lo ngajak gue buat saling egois?" Jaemin geram.

"You think?" Jawab Alix dengan tatapan malas.

"Gue lagi gamau mikir," Jaemin memalingkan wajahnya tak ingin menatap Alix.

"Lo selalu bilang sama gue kalau gue harus selalu dengerin apa kata kata Lo, tapi kenapa Lo gak pernah nurut sama gue?"

"Gue itu cuma gak nurut, dan gue pikir gak nurut itu gak seburuk kayak Lo yang selalu bohongin gue!"

Oke, untuk saat ini Jaemin tidak bisa menahan amarahnya lagi. Pengaruh alkohol membuat Jaemin semakin tak bisa mengendalikan emosinya yang semakin meluap luap.


Alix memasang wajah penuh tanya.

"Gue bohong apa lagi sama Lo? Perasaan gue selalu jujur sama Lo,"

Jaemin tersenyum remeh.

"Apa Lo bilang? Lo gak pernah bohongin gue?" Tanya Jaemin yang membuat Alix terdiam.

Jaemin mendekat, namun Alix mendorong pelan bahu Jaemin yang sedikit mendekat ke arahnya.

"Gue udah gak akan percaya lagi sama apa yang keluar dari mulut Lo Lix!"

"Semua yang Lo omongin itu selalu bohong, dan gue gak akan pernah percaya lagi sama Lo!" Keukeuh Jaemin.

"Apa yang bikin Lo nyangka kalau gue bohong sama Lo? Fakta apa yang lo tau soal gue hah?"

"Lo bukan mantan dokter Kim!" Jaemin benar benar menekan nada ucapannya.

Alix membuang muka.

"Lo gak usah so tau!"

"Gue tanya sama dokter Kim langsung!" Jaemin masih tak mau kalah.

"Dan Lo percaya sama omongan dia?" Alix terdengar sedikit tertawa.

"Gausah so santai biar Lo bisa tipu gue lagi, percuma Lo cape cape akting depan gue. Gue gak akan percaya, gue terlanjur kecewa ya sama Lo. Ternyata Lo selama ini bohongin gue,"

"Lo lebih percaya sama omongan dokter Kim dibanding sama omongan gue?"

"Kalau iya emang kenapa?"

"Gue gak punya alesan kalau gue harus percaya sama Lo!" Lanjut Jaemin lagi.

"Dokter Yura gak pernah kirim Lo buat gue, dan Lo bukan mantan dokter Kim! Jadi Lo mau ngarang cerita apa lagi biar bisa bohongin gue Lix?"

"Senekat itu Lo cari tau siapa diri gue sebenernya?"

"Lo mau apa? Lo mau harta? Lo mau uang? Ambil aja. Setelah Lo ambil itu semua Lo pergi dari sini, gue udah gak mau liat Lo lagi!"

Alix ketar ketir.

"Gue gak butuh itu semua, gue juga gak akan minta itu semua sama Lo. Lo pikir gue cewe matre? Lo pikir gue deketin Lo cuma mau ambil harta Lo aja? Sorry gue gak semurahan itu."

"Gue cuma mau Lo sembuh, Udah itu doang dan menurut gue wajar aja kalau gue jaga privasi gue, karena gue itu cuma sementara hidup sama Lo."

"Lagian gue kan udah bilang, kalau gue takut Lo sakit hati denger jawaban gue."

"Maka dari itu gue belum bisa jawab itu semua sekarang, tapi kenapa Lo malah nekat kayak gitu?"



"Gue mau kasih tau Lo, asalkan ada syarat yang harus Lo penuhi!"

Jaemin menaikan sebelah alisnya.

"Hapus perasaan Lo ke gue, karena hal itu yang bikin gue bohong sama Lo terus."

Jaemin bungkam.













"Gue tau, sebenernya Lo suka kan sama gue? Makannya Lo nekat cari tau soal siapa gue?"


Jaemin tak menjawab.



"Iya kan?"

"Iya kan?"

Ops! Esta imagem não segue nossas diretrizes de conteúdo. Para continuar a publicação, tente removê-la ou carregar outra.
Grayscale | Na JaeminOnde histórias criam vida. Descubra agora