21

28 2 0
                                    

"Alix itu siapa?"

Semuanya langsung hening, bahkan udara di dalam rumah sakit terasa jadi lebih dingin. Jaemin, Haechan dan Mark kini sama sama mematung.

Haechan dan Mark menatap Jaemin, menunggu laki laki itu untuk berbicara dan menjawab pertanyaan darinya.

Jaemin hanya bisa terdiam, memang sudah hampir satu bulan lebih dia tinggal bersama Alix. Namun jujur, sampai sekarang Jaemin belum bisa tahu betul dari mana asal usul Alix sebenarnya.

Jadi jika mereka menanyakan hal itu pada Jaemin, Jaemin sendiri belum bisa menjawabnya karena dia juga tidak tahu siapa Alix sebenarnya.

Jaemin melepas tangan Mark yang terus mencengkram erat tangannya.

"Gak sepantasnya Lo berdua cari tau soal gue sampe kayak gini," Jaemin menatap Mark lekat lalu mencoba pergi meninggalkan mereka berdua di koridor rumah sakit.

"Dan gak sepantasnya Lo ngehindar dari kita sampe segitunya,"

Langkah Jaemin Langsung terhenti saat Haechan membalas ucapannya tadi. Jaemin hanya menghentikan langkah, tak menolehkan kepalanya kearah Haechan dan Mark yang berdiri di belakangnya.

Haechan maju beberapa langkah, menyetarakan posisinya dengan Jaemin.

"Kita nekat kayak gini karena kita sayang sama Lo," Mata Jaemin menatap mata Haechan intens.

"Lo pergi dan kabur dari dorm dengan alasan Lo selalu buat kita sial itu salah Jaemin," tutur Haechan.

"Kita gak pernah nyangka Lo kayak gitu, itu tuh cuma pemikiran Lo doang. Itu tuh cuma perasaan Lo doang, bisa gak sih Lo berfikir positif sekali ini aja? Bisa ga sih Lo sadarin diri Lo sendiri kalau disini itu masih banyak yang sayang sama Lo."

"Harus berapa kali kita bilang kalo kita sesayang itu sama Lo?" Haechan malah tiba tiba merengkuh Jaemin, membawanya larut dalam pelukannya. Haechan ingin Jaemin merasakan ketulusan hati mereka semua pada dirinya. Haechan ingin Jaemin sadar jika rasa tulus mereka  itu benar benar ada untuknya.

Haechan dan Mark khawatir, apalagi mereka berdua penasaran dengan siapa Alix sebenarnya. Jika Alix adalah orang baik Haechan dan Mark bersyukur, namun jika sebaliknya?

Mereka berdua takut jika Alix akan menyakiti atau bahkan mencelakai Jaemin, atau mendekati Jaemin karena adanya niat niat tertentu.

Namun baru beberapa detik Haechan memeluk Jaemin, Jaemin memberontak secara halus. Jaemin tetap menarik diri, mencoba tertutup dan terus menghindar.

"Kalau kalian sayang sama gue, harusnya kalian ikutin apa yang gue mau." Jelas Jaemin sambil menatap Haechan serius.

"Kalau gue bilang harus pergi, ya emang harus pergi."

Jaemin pergi keluar dari koridor rumah sakit, meninggalkan Haechan dan Mark yang masih menatap kearahnya.






"Gausah di kejar, Sia sia juga kalau kita kejar Jaemin. Jaemin gak bakal pernah kasih tau soal siapa perempuan yang namanya Alix itu."

"Tapi gue takut cewe asing itu celakain Jaemin, dia kan gak biasa ketemu orang asing. Gue takut Jaemin malah tambah celaka bang." Khawatir Haechan pada Mark.












"Kita cari tau sendiri aja—" Mark memotong ucapannya sendiri.












"Siapa perempuan itu sebenarnya,"








































"Siapa perempuan itu sebenarnya,"

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.




















Jaemin melamun didalam mobilnya, menatap jalanan yang diterangi lampu jalanan dengan pikiran yang kosong.

"Gue juga gatau apa tujuan Alix datang ke kehidupan gue," Jaemin bermonolog dengan bayangannya sendiri di balik jendela mobil.

"Bahkan asal usulnya dia aja gue gak pernah tau," tutur Jaemin lagi.

"Tapi kadang gue ngerasa bingung sama perasaan gue sendiri, padahal Alix itu orang asing dan gue orang yang kadang gak segampang itu buat Deket sama orang asing—"

Jaemin menghela nafasnya sambil tertawa keheranan.

"Tapi sialnya kenapa kalau gue Deket dia, gue selalu ngerasa nyaman?"

Jaemin mengusap wajahnya kasar.



BRUGHH

"Woy Na!"

Alix tiba tiba masuk kedalam mobil dengan nafas terengah engah dengan mata yang tertuju pada Jaemin.

"Kok Lo udah disini aja sih? Tadi gue susul di ruangan dokter Kim malah gak ada. Udah selesai terapinya? Tumben cepet?" Cerocosnya.

Jaemin menoleh kearah Alix dengan tatapan datar.

"Gue gak masuk keruangan dokter Kim."

Alix yang tengah memasang sabuk pengaman langsung melirik Jaemin dengan tatapan aneh.

"Hah? Kenapa?"

"Karena tadi gue ketemu Haechan sama Mark, mereka abis ketemu sama dokter Kim." Lemas Jaemin.

"Terus? Mereka mau ngapain ketemu sama dokter Kim? Kenapa mereka bisa tau dokter Kim? Apa mereka tau soal penyakit Lo ini?"

Jaemin mengangguk, Alix semakin dibuat ternganga.

"Terus mereka bilang apa lagi sama Lo?" Tanya Alix penasaran.

Jaemin menatap Alix cukup dalam, membuat rasa penasaran Alix semakin melonjak naik.

"Na!!"

Merasa jika Jaemin diam saja, Alix mencoba terus meminta jawaban.

"Mereka juga tanya—"

"Tanya apalagi mereka sama Lo?"


"Mereka juga nanya, siapa diri Lo yang sebenernya."



























Alix langsung bungkam.

Alix langsung bungkam

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
Grayscale | Na JaeminWhere stories live. Discover now