Suamiku Jadul Penuh Hikmah dan Pelajaran episode 24

680 19 4
                                    

Cerber (Ceritera Bersambung)

*Suami'ku Jadoel*

_Part 24_

_*Abang bohong lagi !?*_
kataku di sela tawa.

_*Bohong di bagian mananya, Dek ?*_

_*Ngapain Abang bilang kerja nyupiri istri juragan sawit ?!*_

_*Memang betul, Koq, untuk saat ini pekerjaan Abang memang hanya bawa² istri juragan sawit, Abang kan gak bohong,*_

_*Abang memang bohong,*_

_*Ada juga memang bohong Abang tadi,*_

_*Yang mana, Bang ?*_

_*Abang bilang bawa istri juragan cantik, padahal ...*_

_*Padahal apa, Bang ?!*_

_*Padahal bukan cuma cantik, tapi cantiiikkk sekali,*_

Kami sama² tertawa, kuèlus perut yang sudah masuk delapan bulan, sebulan lagi aku akan melahirkan.
Deg-degan juga menunggu, karena kata orang hamil di atas umur tiga puluh tahun itu sangat beresiko.
Saat ini umurku sudah tiga puluh tiga.
Aku lalu teringat perlengkapan bayi yang belum dibeli.

_*Bang supir, antar dulu nyonya beli perlengkapan bayi !*_
kataku pada suami.

_*Siaaap, Bos,*_
jawab suami seraya bergaya menghormat.

Suami lalu membukakan pintu mobil, mempersilahkan aku naik dengan cara menjulurkan tangannya sebelah.

_*Hati-hati jalannya, Bang Supir !*_
candaku lagi.

_*Baik, Nyonya,*_
jawab suami.

Sesampainya di toko penjualan perlengkapan bayi, Bang Parlin tetap melanjutkan candaannya, dia bergaya bak supir pribadi, membuka pintu mobil untukku, bahkan pintu kaca toko tsb pun dia buka.

Seseorang lalu menghampiriku & bertanya mau cari apa.
Akupun memilih apa yang ingin kubeli.
Ketika aku memilih-milih, suami masuk ke toko.
Dia masih melanjutkan candaan, keterlaluan memang.

_*Yang ini barangkali cocok, Nyonya ?*_
kata Bang Parlin seraya menunjuk ayunan elektrik.

_*Gak mau yang begitu, Bang supir, aku mau yang biasa saja !*_

_*Mungkin ini juga cocok, Nyonya ?*_
kata Bang Parlin seraya menunjuk botol minum susu bayi.

_*Bayiku nanti minum susu ibu, bukan susu formula !*_
kataku lagi.

Tiba² pegawai toko itu mengusir Bang Parlin.

_*Bang Supir, sebaiknya tunggu di luar saja ! Tahu apa pula supir urusan bayi,*_
kata pegawai toko itu.

Aku tertawa, akan tetapi Bang Parlin tak tertawa, dia justru melanjutkan candaan sandiwaranya.

_*Aku memang supir, tapi tahu betul urusan bayi, apalagi itu bayiku,*_
kata Bang Parlin.

Pegawai itu menatap heran, mungkin di pikirannya kami ini pasangan sopir & majikan yang selingkuh.
Mengingat penampilan suami yang memang mirip sopir, ditambah lagi aku memanggil Bang Parlin dengan panggilan
*Bang Sopir*

_*Udah, Bang, tunggu di luar aja !*_
kataku akhirnya.
Bang Parlin menurut, dia akhirnya keluar & kulanjutkan aktivitasku memilih perlengkapan bayi.

_*Sopir koq gitu, ya, urusan majikan pun mau dia urus,*_
kata pegawai toko tsb.
Hanya kubalas dengan senyuman, malas juga untuk menerangkan.

Ketika semua sudah selesai, kupanggil suami untuk bantu angkat, suami malah masih melanjutkan candaan, dia memang seperti itu, dianggap orang sopir, dia akan berperan sebagai sopir.

SUAMIKU JADUL Penuh Hikmah dan PelajaranWhere stories live. Discover now