Heickal berjalan kesana kemari hingga panggilannya terjawab

"Halo ma-"

"CEPAT PULANG SEKARANGGG!!"

"Kenapa?"

"PULANG SEKARANG HEICKAL!! ZEHAN PINGSAN DI DEPAN RUMAH! KONDISINYA SEKARANG BURUK."

Heickal melempar ponselnya ke sembarang arah. Ia berlari keluar dari ruangan pribadi miliknya

"Nak Heickal kenapa lari lari? Sudah mau berangkat?"

"Maaf pak saya tidak tidak bisa mengikuti olimpiade besok karena ada sesuatu yang lebih penting."

Heickal berlari kearah mobilnya setelah menjawab pertanyaan pak harit yang sedang menunggunya di depan ruang guru. Ia memasuki mobilnya dengan tergesa-gesa

Heickal melajukan mobilnya dengan kecepatan diatas rata rata. Tak butuh waktu lama karena beberapa menit kemudian dirinya sudah sampai di halaman rumahnya

Heickal melempar kunci mobilnya kearah satpam yang sedang berjaga. Ia berlari memasuki rumahnya, matanya menatap sekelilingnya mencari keberadaan kekasihnya

Heickal berlari menaiki tangga tanpa memperdulikan dirinya yang hampir saja terjatuh. Ia melihat beberapa perawat dan dokter yang sedang berdiri di depan kamarnya

Heickal menorobos masuk kedalam kamarnya. Hal pertama yang ia lihat adalah sosok kekasihnya yang terbaring lemah diatas kasur sembari menangis.

Zehan memakai piyama berwarna biru mudah. Rambut anak itu berantakan, wajahnya yang putih kian memerah akibat terlalu lama menangis.

"Heickal..."

Suara serak Zehan menyambut kedatangan Heickal. Anak itu merentangkan kedua tangannya meminta kekasihnya untuk menggendongnya.

"Heickal..." panggil Zehan sekali lagi saat Heickal melihatnya dengan tatapan berkaca-kaca

"Aku disini sayang." Heickal mengangkat tubuh kekasihnya kedalam gendongannya. Sensasi panas dirasakan Heickal ketika kulitnya bersentuhan dengan kulit Zehan

"Hey kenapa nangis?" Heickal mengusap air mata yang mengalir deras dari kedua pelupuk mata Zehan. Ia menjadi sangat lemah ketika melihat kekasihnya menangis seperti ini, rasanya Heickal ingin ikut menangis juga tetapi dia tidak mau membuat Zehan semakin sedih.

"Sakit." ucap Zehan dengan nada rendah

"Dimana yang sakit sayang?" Heickal membenarkan rambut Zehan yang berantakan. Ia mengusap punggung kekasihnya yang saat ini sedang menyembunyikan wajahnya diantara pepotogan leher Heickal

"Semuanya." jawab Zehan membuat Heickal dengan cepat menoleh kearah maminya yang sedari tadi memperhatikan Zehan dengan ekspresi khawatir yang jelas terlihat di wajahnya

"Udah di periksa sama dokter tadi, katanya demamnya tinggi, dia masuk angin sama kekurangan cairan dalam tubuhnya. Harus di infus tapi anaknya enggak mau" Zenith mengecek suhu tubuh Zehan dengan cara menempelkan punggung tangannya pada kening Zehan

"Mau diinfus ya? Biar cepet sembuh sayang." ucap Heickal membujuk kekasihnya yang kini menggelengkan kepalanya sebanyak dua kali

Ketos Vs Badboy [TERBIT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang