Chap 4 : Gangguan Mistis

Start from the beginning
                                    

"Lo yang idupin kompor?" hantu wanita itu menggelengkan kepalanya.

"Gue kan udah bilang, kalo gue lagi masak jan di ganggu, gue usir beneran mampus lo," hantu itu kembali menggeleng.

"Bukan lo?" dia masih menggeleng.

Jaemin mengerutkan dahinya, lalu dia pergi ke dapur dan melihat ke bawah meja, terlihatlah makhluk kecil mungil tapi menyeramkan.

"Lo kalo nyuri gak masalah di gue, duit gue banyak, tapi jan ganggu gue masak," manusia bertubuh mungil itu menggelengkan kepalanya.

"Boong dosa," tapi si mungil itu bersikeras kalau bukan dia.

Jaemin melihat sekelilingnya, dia hanya melihat penunggu rumah yang di kenalnya, tidak ada entitas lain di sini. Atau... dia bersembunyi?

"Karti, sini lo," Kuntilanak bernama Karti itu mendekat ke Jaemin.

"Popo di luar kan?" Kuntilanak itu mengangguk pelan.

"Lo sama Popo aja di luar, biar gue urus yang baru datang ke sini. Ngeri gue liat muka ancur lo ketakutan gitu."

Kuntilanak itu mengangguk dan menghilang menemui Popo si Pocong yang bersemayam di pohon besar tepatnya taman depan rumah Jaemin.

"Yulo, gue tau lo pada ngeliat dia sekilas kan?" Tuyul menganggukkan kepalanya.

"Aura kuat dan pekat," Jaemin menganggukkan kepalanya.

Tuyul bernama Yulo itu pun ikut menghilang dari bawah meja meninggalkan Jaemin menatap tajam sekelilingnya. Ada yang ikut pulang ternyata?

Setelah memberi tahu Jisung, Jaemin pergi menuju kamarnya yang ada di atas. Di rebahkannya tubuhnya sesaat untuk melepas lelah. Tiba-tiba kamarnya mendadak sangat dingin, lalu dia merasa ada sesuatu di bawah kakinya.

Saat dia melihat tidak ada apa-apa, Jaemin bangun dari rebahannya dan bersiap untuk mandi. Saat mandi pun, dia kesal setengah mati saat air pancuran yang tiba-tiba mati.

"Anj— gue tau lo iseng ngikutin gue, tapi bentar dulu woi, perih nih mata gue!"

Seakan patuh air pancurannya kembali hidup membuat Jaemin bisa membersihkan rambutnya dengan tenang. Saat ingin bersabun, tiba-tiba letak sabunnya tiba-tiba berpindah.

Jaemin geram, jarang ada hantu sejahil ini, biasanya hantu itu yang takut dan tidak berani menganggunya. Jaemin mengambil sabun dan mandi dengan perasaan kesal. Dia tidak melihat hantu itu, sial sekali dia tidak ingin menampakkan dirinya dan memberikan gangguan kecil seperti ini.

Setelah mandi dia turun dan makan malam bersama Jisung yang setia menunggunya.

"Bang, gue liat si Karti keluar rumah, tumben. Biasanya males keluar dari WC," ucap Jisung.

"Gue suruh, lo ada liat setan baru sini?"

"Setan baru? Ahh, gue liat sih, cuma mukanya ngeri banget banyak darah di wajahnya, gak bisa di kenali," Jaemin mengerutkan dahinya.

Bukan bayangan hitam di perpustakaan?

"Dia item?" Jisung menggelengkan kepalanya.

"Kek manusia bang cuma dia rada ancur aja. Tapi auranya kuat banget. Jujurly gue sempat merinding, dia ngeliat gue kok, di kasih senyum malah."

Jaemin bingung, kenapa semua setan dan Jisung melihatnya sedangkan dia tidak? Wah nih setan keknya mau main-main.

"Emang kenapa bang? setan baru tuh temen lo?" Jaemin menggelengkan kepalanya.

"Setan nyasar keknya, udah makan aja," Jisung patuh dan menghabiskan makanannya.

"Tapi bang, gue ngerasain perasaan sedih banget dari sosok setan itu, seperti rasa bersalah?"

Saranjana [END] Where stories live. Discover now