Constellation 002 || Celestia Autumn

17 14 14
                                    

002 || Progress: 10%
Constellation by Celestia Autumn

✧ ✧ ☯ ✧ ✧

Celestia Autumn.

Oke, nama yang cantik. Sepertinya Wither dapat pencerahan tipe manusia macam apa yang diincar pemberi konstelasi. Kemungkinan besar bagi pemilik nama yang ada kemiripan dengan iklim. Sebagaimana Wither bisa dipelesetkan menjadi 'Winter', nama Autumn juga memiliki makna musim gugur. Selera alam memang mudah ditebak. Namun, Wither menyadari ada yang janggal dengan simbol yang dimiliki gadis itu.

Hydro. Tidak salah lagi, bentuk itu layak mengalir sebelum memutar 'bak ombak dan bentuk spiral dua warna sempurna. Warnanya biru, dan tak ada yang terpikirkan lain oleh Wither dan Celestia selain air. Namun, gadis itu tidak memiliki kemampuan mengendalikan air sebagaimana Wither. Padahal simbol Wither adalah rantai dan berwarna merah, beda dengan kemampuan yang Wither peroleh, berupa pengendalian air dan suhu dingin.

"Gue baru sadar ini muncul, pantesan gue ngerasa lebih kuat dari biasanya," gumam gadis berambut pirang itu, Celestia Autumn. Matanya layak permata coklat dengan sinar matahari terpantul. "Lo sendiri udah tahu apa makna konstelasi lo?" tunjuknya.

Ah, Wither mengangguk. "Sesuatu yang udah jelas ada di kehidupan gue, terikat. Gue engga pernah ngerasa bebas, hidup gue cuman berdiam diri, tidur, makan, monoton. Bukan ini hidup yang gue mau, tapi kalau konstelasi gue bilang begitu-" Lelaki itu tak mau melanjutkan, ia yakin Celestia paham ini bukan hal yang semudah itu dibicarakan, apalagi dengan orang baru. "Yang jelas, apa yang menunggu gue bukan hal indah."

Tangan gadis itu menggaruk kepala, mungkin ia bisa menggunakan metode yang sama seperti Wither untuk mengetahui makna di balik icon ini. "Air, ya? Orang tua gue meninggal sewaktu naik kapal layar. Apa ini pertanda kalau tujuan gue hidup adalah nyari mayat orang tua gue? Kan, sampai sekarang, mayat mereka gak ada."

Lah, Wither bukan Tuhan, ia mana tahu. Lelaki itu bertatapan dengan Celestia dan mengangkat bahu. Sejujurnya Wither merasa simbol ini untuk orang-orang yang mengalami titik tergelap dalam hidupnya. Namun, untuk orang macam Celestia yang baru mendapat beasiswa, apa yang menjadi titik gelap? Wither melipat tangan. "Menurut lo, apa ini ada hubungannya dengan alasan lo dapet beasiswa di Desmond?"

Pintar. Celestia langsung menepukkan tangan beberapa kali. Setelah mendapat info itu, Celestia memang merasa akan ada sesuatu. "Bisa jadi! Eh, With! Ternyata lo pinter, deh! Agak sedih ya kita baru dipertemuin sekarang, padahal kalau dari dulu gue tahu ada yang bisa ngendaliin air macam lo, pengen gue babuin buat nyiksain mereka!" Yah, muncul lagi tingkah psikopat anak ini. Ada dendam dengan anak-anak tadi rupanya.

Celestia tak menjawab pertanyaannya, tapi Wither sudah berpikir kejauhan di mana isi pikirannya tidak sepenuhnya salah. "Perjalanan dari tempat ini ke Desmond engga mungkin jalur darat, dan negara kita pun belum memiliki bandar pesawat. Pastinya lo bakal pergi jalur laut, simbol air itu kemungkinan ngasih isyarat melewati air." Diam-diam Wither menambahkan, "di mana salah satu laut yang dilewati itu laut Nadesh."

Sayangnya bukan itu isi pikiran Celestia. "Hm, gue sih mikirnya karena gue ngambil jurusan Kelautan di Desmond, makanya simbol ini datang." Gadis itu menegaskan, dua jarinya tertunjuk pada simbol di punggung tangan. "Tapi bolehlah, pikiran lo ada benernya juga. Mungkin simbol ini menjanjikan kebahagiaan di Desmond daripada rumah usang buat yatim piatu beginian, cuih!" Celestia meludah, tak ada rasa malu.

Satu tangan Wither menahan dagu, matanya menatap ke bawah mencoba berpikir. Laut Nadesh, laut di mana konstelasi hydro dan cryo sepertinya tenggelam dan timbul konspirasi bahwa pemilik konstelasi itu bersatu dengan lautnya. Mungkin jika Wither ke sana, ia bisa dipertemukan dengan konstelasi yang sama. Saat matanya bertatapan dengan gadis itu, alis Wither mengernyit. Simbol ini bukan pertanda kebahagiaan.

CONSTELLATION [On-going]Where stories live. Discover now